webnovel

BAB 1

Pukul 8 pagi, 17 Agustus 68 C.E, Febuarius One.

Seorang pemuda berwajah Melayu tiba - tiba membuka matanya dan berteriak. "Aaah! Tuhan Maha Besar! Huh? Dimana ini?."

Namun ketika dia membuka matanya, yang dia lihat adalah sebuah kamar penuh warna putih dan berbau obat. Dan yang aneh adalah kamar tempat dia bangun terlihat lebih futuristik.

"Ini.... Rumah sakit? ini terasa seperti beberapa dekade... Tunggu! aku koma dan terbangun beberapa dekade berikutnya?!." Jeritnya khawatir, dia lalu bergegas mencari sebuah kaca dan berhasil menemukan sebuah telepon pintar aneh dengan rasa retro tapi juga agak futuristik.

Alangkah kagetnya dia ketika membukanya, dan memperlihatkan layar yang memantulkan cerminannya.

'Ini bukan wajahku!!.' pikirnya panik, karena wajah di depan layar cukup muda sekitar 15 tahun dan dia dulu berusia hampir 30 tahun, lalu menyadari sesuatu.

'Tunggu! Aku menyeberang?! jadi itu nyata?!' pikirnya gembira.

Dia sering membaca novel baik original maupun fan fiksi dan sering menceritakan seorang mc yang menyeberang ke dunia lain atau bereinkarnasi, dia cukup iri ketika melihat para mc ini , dimana mereka bertemu dengan heroin cantik di dunia mereka.

'aku tidak tahu dunia apa ini.... oh, ngomong - ngomong aku terakhir kali mengingat bahwa aku terkena bom ketika sedang berpatroli di Aleppo.' Pikirnya mengingat bahwa dia bersama satu peletonnya bersama peleton dari kontingen Mesir, berpatroli di Aleppo ketika Suriah hancur setelah kematian Bashar Al - Assad.

Ya, pekerjaan dia sebelumnya adalah seorang tentara dari negara bernama Indonesia, dan dia cukup wibu di kalangan peletonnya.

Ketika dia akan menyentuh dagunya , dia merasa ada yang aneh dengan jemarinya. Ketika dia melihat tangan dan jarinya, dia terkejut bahwa selain wajahnya yang menjadi muda, ternyata tangannya menjadi kecil.

"aku menjadi muda lagi-! Hnn! Arrgghh!!!." gumamnya, lalu tersentak kebelakang ketika gelombang ingatan memasuki kepalanya, dia mengeranh kesakitan luar biasa.

Karena teriakannya cukup keras, perawat disekitar bergegas ke kamarnya untuk memeriksa, dan melihat bahwa dia kesakitan memegangi kepalanya.

Perawat tersebut lalu berlari ke dalam dan menemukan alat suntik anestesi, perawat itu lalu menyutikan anastesi ke selang infus di tangan.

Setelah disuntik, rontaannya melemah dan tubuhnya mulai rileks.

Beberapa menit kemudian, dia mulai mengingat namanya, dia bernama Farouk Abbas Sanjoyo. Seorang anak dari salah satu stakeholder dari Industri Militer Maius yang keturunan Melayu Jawa dari Negara Persatuan Khatulistiwa.

Karena baru saja disuntik anestesi, Farouk mulai merasakan mengantuk luar biasa, matanya mulai berat. Farouk lalu mulai tertidur.

....

Pukul 4 sore, 17 Agustus 68C.E, Febuarius One.

Farouk membuka matanya lagi, dia ragu - ragu karena cukup trauma dengan rasa sakit tadi. Ketika dia bangun , dia merasakan tangan kanannya agak berat.

Dia lalu menoleh dan melihat seorang gadis cantik berusia sekitar 12 atau 13 tahun berambut merah panjang dengan ekor kuda sedang tertidur menggenggam tangannya, Farouk yang melihat gadis ini merasa deja vu. Dia lalu mengingat - ingat masa lalunya, setelah menggali cukup dalam, dia mengangkat alisnya dan menatap gadis kecil yang harusnya baru kelas 1 SMP ini!.

'Lunamaria Hawke?! Dan masih tunanganku?!.' pikirnya setelah mengorek kepalanya.

'jika dia ada disini.... berarti... ini Seed atau Destiny!.' tambahnya bersemangat, namun menyusut lagi mengingat orang - orang di tampuk kekuasaan fraksi ini baik Aliansi Bumi dan PLANT dengan mudahnya meluluskan senjata pemusnahan masal.

Farouk lalu mengingat serangan Nuklir Aliansi Bumi ke Junius Seven pada 14 febuari tahun 70 C.E

"Sekarang mencari tahu di tahun berapa kau, ya...." gumamnya setelah melihat Lunamaria Hawke yang tertidur.

Dia lalu mengingat telepon pintar yang tadi dia pegang, dia mencoba mencarinya, namun tangannya masih ditimpa tubuh Lunamaria. Dia lalu memberanikan diri untuk membangunkan salah satu Heroine dari seri Destiny ini.

"Luna, Lunamaria. Hei bangun!." Farouk mencoba membangunkan Lunamaria dengan menggerakan tangan kanannya yang digenggam.

"hm...sebentar ma, 5 menit lagi... hn~." gumam Lunamaria mengira Farouk ibunya.

"...." ada tiga garis hitam di dahinya.

Dia lalu mencoba memijat telapak tangan Lunamaria dengan menggesekan otot di kelingkingnya dengan jari manisnya, sontak karena pijatan yang menyakitkan tersebut, Lunamaria terbangun dari tidurnya.

Dia lalu memandang Farouk, dia terdiam sesaat sebelum matanya berkaca - kaca. Dia lalu melompat dan memeluk Farouk.

"Akhirnya kamu sudah bangun Farouk, tahukah kamu betapa khawatirnya aku, paman dan bibi!." gumam Lunamaria tersendu terdengar di telinga Farouk.

Farouk yang tidak tahu dan tidak siap menghadapi peristiwa ini, jadi dia hanya bisa diam dan membalas memeluk Lunamaria dengan menepuk punggungnya.

Setelah 15 menit menunggu tangisan Lunamaria mereda, dia lalu bertanya pada Lunamaria. "Luna, apakah kamu tahun tahun berapa ini?."

Lunamaria menatap tunangannya dengan bingung, lalu memikirkan sesuatu.

"ini tanggal 17 Agustus 68 C.E, kamu lupa?." Jawab Lunamaria dan bertanya balik.

"Uh.... pikiranku agak kacau." Jawab Faraouk memggaruk pipinya.

"Ah! aku keluar dulu!." kata Lunamaria khawatir, dia lalu berdiri dan meninggalkan kamar.

*Dis* *SChis* suara pintu geser nan futuristik terdengar ketika Lunamaria meninggalkan kamar.

"....." Farouk terdiam.

Sekarang adalah tahun 68 C.E yang berarti masih ada dua tahun sebelum Valentine Berdarah terjadi, Farouk perlu memikirkan bagaimana dia akan bertahan di dunia ini.

'Apakah harus bergabung dengan ZAFT?.' pikirnya, dia sendiri ingin mencoba menjadi seorang Pilot MS, ini adalah cita - cita terpendam seorang penggemar gundam.

Walaupun dulu dia bertugas di Angkatan Darat, tapi ketika dia dirumah, dia sering memainkan Simulator DCS dan bahkan dia memasang kokpit pesawat jet tempur nyata di kamarnya dulu.

Dan berbicara tentang dirinya, maksudnya tubuh barunya. Dia mengetahui dari ingatan barunya, bahwa pemilik tubuh lama ini adalah seorang Koordinator Generasi Kedua.

'Koordinator... mungkin akan cukup membantu.' pikir Farouk hingga pintu kamar terbuka dan empat sosok masuk.

Satu merupakan tunangannya Lunamaria, dua orang adalah orang tua dari tubuh ini dan satu lagi adalah seorang dokter.

"Farouk! kamu sudah sadar nak?." ucap seorang wanita dengan wajah bersyukur, dia memiliki wajah cantik berusia 30 tahunan, dia memiliki rambut hijau tosca yang tidak alami dan mata ungu yang saat ini agak sembab. Wanita itu menurut Farouk adalah ibunya yang bernama Joanna Verhaeghe, dan merupakan seorang anggota tetap di Dewan tinggi, walaupun bukan anggota dari 12 dewan.

Joanna lalu memeluk tubuh Farouk yang dalam posisi duduk itu, pelukannya hangat dan mengingatkan Farouk kepada Almarhum ibunya yang meninggal ketika dia berusia 10 tahun.

Farouk membalas memeluknya, "Ya, mama... aku sudah bangun." bisiknya di telinga ibunya.

Lalu pelukannya semakin erat, dan ibunya dan hanya terdengar suara isak tangis dari ibunya. Lalu ayahnya yang merupakan menurutnya berwajah Melayu Jawa datang ke arah mereka berdua, dia menepuk pundak istrinya dan ada tatapan lega di matanya ketika melihat Farouk.

Laki - laki memang tidak mudah mengungkapkan perasaan aslinya, tapi Farouk tahu bahwa ayahnya senang dan lega bahwa dia sudah siuman.

"selamat bergabung kembali ke keluarga, anakku." kata ayahnya yang memiliki tubuh jangkung sambil mengelus kepala Farouk, dia memiliki rambut biru navy dengan mata abu - abu, wajahnya cukup tampan menurut prespektif Farouk, dia memakai jas formal berwarna hitam.

Dia adalah ayah dari tubuh ini , dia bernama Reza Pahlevi Sanjoyo. Dia merukapan Stakeholder dari Industri Militer Maius yang cukup terkenal karena produksi ZGMF - 1017- GiNN mereka.

Ngomong - ngomong kedua orang tuanya berada di Fraksi Netral, jadi mereka tidak akan terombang - ambing diantara Clyne dan Zala. Namun tidak bisa menjamin hal itu setelah Valentine Berdarah dua tahun ke depan.

"Ya.... ngomong - ngomong... kenapa aku dia rumah sakit." Kata Farouk mengangguk pada ayahnya, lalu bertanya.

Seketika ibunya yang tadi dipelukannya memandang ayahnya dan ayahnya juga memandang ibunya, Lunamaria di kejauhan memilih menghindar dan Sang Dokter memilih diam.

"um.... sebenarnya..Aw!." kata ayahnya sedikit ragu, lalu mulai menjelaskan ketika menerima cubitan ibunya.

Menurut penjelasan ayahnya, Farouk saat itu yang bekerja paruh waktu di waktu senggangnya menjadi pilot cadangan perusahaan untuk mengetes sebuah MS GiNN untuk militer, ketika sedang melakukan penerbangan jangka pendek, GiNN yang ditumpangi Farouk mengalami malfungsi mesin, jadi ketika akan mendarat bukannya mengurangi kecepatan tapi malah semakin bertambah cepat.

Lalu terjadilah kecelakaan tersebut, dimana Farouk ditemukan pingsan dengan darah mengalir banyak dari kepalanya. Dia lalu koma selama seminggu jika dihitung hingga hari ini.

"...." Farouk lalu mencari - cari lukanya dan memang ada , tapu berada di belakang kepalanya.

....

Malam hari.

Setelah bercengkrama bersama keluarganya dan tunangannya, mereka lalu berpamitan pulang. Dan kata dokter, Farouk sudah bisa pulang besok, namun masih perlu konsultasi ke rumah sakit selama seminggu.

Farouk saat ini sedang makan makanan yang diberikan oleh rumah sakit, dan sepertinya tidak ada perbedaan makanan rumah sakit di sini dan di dunia masa lalunya, mereka semua memiliki makanan yang cukup bergizi dan sehat tapi juga agak hambar.

"aku benci makanan rumah sakit..." gumam Farouk tidak terlalu puas sambil memakan makanannya.

Sambil makan, dia lalu mencari remot TV dan mulai menyalakan TV dan kanal tv pertama yang dia tonton adalah berita pertunangan antara Athrun Zala dan Lacus Clyne yang sepertinya baru saja terjadi siang ini.

' Jadi Zala dan Clyne sudah bersatu , aku ingin melihat sampai kapan ini bertahan.' pikirnya sambil mengunyah, dia lalu mengganti kanal berita lain dan alisnya terangkat.

Terutama unjuk rasa di bumi tentang slogan Bumi Biru, Naturalis adalah yang terbaik dan Koordinator adalah alien.

'Blue Cosmos sudah beraksi? kemungkinan ini sebentar lagi pembunuhan delegasi akan terjadi...' pikirnya masih mengunyah makanannya.

'sepertinya aku harus bergabung ke ZAFT... setidaknya menitih karir di militer cukup berpengaruh di masyarakat.' tambahnya, lalu mengganti kanal musik dan menonton video musik Lacus Clyne disana.

'cantik.... tapi sayangnya aku malas berurusan dengan gadis licik.' pikirnya lagi menghela nafas, dia cukup yakin bahwa setengah dari konflik di dunia ini disebabkan oleh wanita ini di balik layar.

Setelah selesai makan, dia masih menonton TV terutama tentang budaya disini di PLANT dan menurutnya biasa saja, kebanyakan dari film dan drama terasa seperti pada tahun 2005 dunianya dulu, cukup jadul.

Dia lalu melihat jam di layar dan menunjukan pukul 9 malam, dia kemudian mematikan TV dan mulai tidur.

"Aku tidak sabar bergabung dengan ZAFT..." gumambya sebelum tidur.