Via membuka matanya perlahan, kepalanya masih terasa pusing dan lidahnya terasa sangat pahit.
Ia sapukan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.
Via melirik kearah tangannya yang berada dalam genggaman seseorang, begitu hangat dan nyaman.
Bayu.
Argh!
Perut Via mulai berbunyi dengan nyaringnya.
Oh, dimana sopan santunmu perut nakal?
"Lo udah bangun?" tanya Bayu sambil dengan susah payah membuka lebar matanya.
"Hmm, Bang. Kok Vi bisa tidur di sini?" tanya Via sambil menegakkan badannya, dan duduk dengan baik di sofa.
"Lo kecapekan, abis balik dari China, lo selonjoran di sini, terus ketiduran. Pas mau digendong Alif ke kamar, lo malah marah-marah, Alif sampai lo tampol berkali-kali. Jadi dibiarin deh lo tidur di sini!"
Via mengangguk pelan mendengar penjelasan Bayu. Ya, cukup masuk akal. Karena dirinya akan reflek mengamuk jika seseorang mengganggu tidurnya.
Bayu Menarik selimut yang terjatuh di lantai, dan melipatnya, lalu menaruhnya di samping Via.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com