Putri menatap Alif kesal. Matanya bahkan belum bisa terbuka sepenuhnya saat Alif berdiri di dekat kasurnya. Kepalanya masih terasa berat.
"Buruan bangun dan cuci muka lo!"
Putri menggeleng lemah, ia melemparkan boneka kesayangannya ke arah Alif dan kembali merebahkan tubuhnya di kasur. Gadis itu menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya.
"Dasar pemalas!" gerutu Alif.
Tiba-tiba tubuh Putri terangkat, lengkap dengan selimut yang masih menyelimuti tubuhnya.
Alif membopong Putri, membawa gadis itu keluar dari kamar.
"Argh!," rintih Alif setelah Ia menurunkan Putri, dan gadis itu langsung menghadiahinya dengah cubitan-cubitan kecil di perutnya.
Putri kesal karena Alif menurunkannya tepat di depan kamar mandi.
Dengan cengiran bodohnya, Alif mendorong Putri masuk ke kamar mandi dan menguncinya dari luar.
"Cepet mandi! Gue tunggu!" teriak Alif dari luar kamar mandi.
"Aku gak bawa baju ganti, Alif!" teriak Putri dari dalam kamar mandi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com