Posisi Howard sudah terpojok di dekat jurang, kondisi alam Charleston memang dipenuhi jurang dan bukit, terutama seperti rumah keluarga Ostero yang terletak di pinggiran kota.
Dari mobil Miguel melihat Howard tertembak dan jatuh ke jurang, air matanya menetes, sahabatnya tewas terbunuh, mayat Ruben yang baik pun terlihat merengkuh mayat Maxie.
Kedua pembunuh terlambat, mereka adalah Orobas dan Caimy yang hanya bisa membunuh beberapa orang yang kemudian mereka semua melarikan diri.
"Anak ini masih bernapas." Caimy memeriksa tubuh Maxie.
"Kita gagal!" tukas Orobas geram.
"Tidak, tugas kita adalah menyelamatkan anak ini, itulah perjanjiannya," kata Caimy.
"Tetapi kita akan menyerahkan kepada siapa, bos yang membayar kita tewas masuk jurang," kata Orobas.
"Tuhan menugaskan kita menjaganya, aku rasa ini sudah takdir," kata Caimy.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com