webnovel

God not be wasted

Mau sampai kapan hal seperti ini akan terus terjadi..??? hal ini harus berhenti.., harus di hentikan.... di hentikan.... ... aku harus menghentikannya...!!!! dengan sesuatu yang sudah ku miliki dari dunia ku sebelum nya

Noxva · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
40 Chs

Harga pengetahuan

Arva kembali ke kota dan memasuki sebuah toko perlengkapan, di dalam toko yang di hiasi dengan berbagai macam peralatan mulai dari perisai, pedang, tombak dan lain-lain sudah ada Leina dan Daka yang menunggu kedatangan Arva.

"bagaimana?, apa kalian sudah memutuskan mau beli yang mana..?" tanya Arva.

Leina dan Daka tampak bingung, dengan senyuman ringan di wajah mereka terlihat bahwa mereka belum menemukan barang yang mereka mau atau bisa di bilang mereka tidak tau harus beli yang seperti apa.

"anu.. Tuan Arva..., ini pertama kalinya kami datang ke tempat seperti ini..." kata Leina.

"jadi..., kami bingung harus bagaimana..." kata Daka.

Arva menyadari fakta bahwa sudah lebih dari 1 bulan di kota ini mereka bertiga sama sekali tidak pernah datang ke toko perlengkapan yang mewah seperti ini, biasanya mereka hanya membeli peralatan yang sudah hampir rusak dan memperbaikinya sendiri.

Arva berjalan mendekati mereka berdua, salah satu tangannya bergerak dan mengelus-elus kepala Leina.

"pilih saja sesuka kalian.., soal harga tidak perlu dikhawatirkan, selama ini kita hidup dengan kesusahan jadi mulai sekarang ayo kita sedikit demi sedikit meningkatkan standard hidup kita" kata Arva sambil mengelus kepala Leina.

"i-iya Tuan Arva" kata Leina dengan wajah yang memerah.

"Daka beli lah perlengkapan pelindung seluruh tubuh, dirimu yang berada di garis depan pasti akan memerlukannya" kata Arva.

"o-oh si-siap Tuan Arva..." kata Daka.

setelah mengelus kepala Leina, Arva berjalan-jalan di dalam toko meninggalkan mereka berdua.

"Tu-Tuan Arva terlihat berbeda ya Leina..." kata Daka.

Leina yang wajahnya memerah hanya diam sambil menundukkan kepalanya dan berjalan ke arah lain meninggalkan Daka, Daka yang melihat reaksi Leina juga terdiam dan berjalan menuju arah yang berlawanan.

masing-masing dari mereka mencari barang yang di rasa cocok untuk mereka, Leina mencari semacam peralatan sihir, Daka mencari perlengkapan zirah dan pedang sedangkan Arva sedang mencari buku-buku terbatas untuk di belinya.

"sebelah sini Tuan..., ini adalah buku-buku yang kami jual dengan jumlah terbatas.." kata penjaga toko.

sebuah ruangan yang di isi oleh puluhan rak-rak buku yang sudah berdebu, ruangan ini seperti ruangan yang tidak sering di kunjungi orang-orang, Arva mengambil salah satu buku ketika dia menarik buku tersebut seketika debu-debu yang menempel pada buku dan rak itu bertebaran sehingga membuatnya batuk-batuk.

"maaf tuan, di toko kami sudah tidak pernah ada orang yang ingin membeli buku, jadi kami jarang membersihkan tempat ini dan menganggapnya seperti sebuah gudang.., sebagai permintaan maaf akan kami berikan setengah harga pada buku-buku ini" kata penjaga toko.

"sebuah tempat yang buruk untuk menaruh buku...., tapi akan ku hargai perkataan mu tadi, tolong siapkan sebuah tas besar atau semacamnya karena aku akan membeli banyak" kata Arva.

penjaga toko itu mengangguk dan pergi dari ruangan tersebut, Arva melihat betapa tidak terurusnya ruangan buku itu, di kota ini memang uang lah yang paling penting tapi fakta bahwa ruangan dengan buku pengetahuan terbatas seperti ini sampai tak terurus menggambarkan betapa tidak pedulinya orang-orang di kota ini akan pentingnya pengetahuan.

"padahal di dunia ku pengetahuan bisa di gunakan untuk berbagai hal termasuk di jadikan sebagai sebuah senjata tapi disini pengetahuan tidak di anggap besar" kata Arva.

dia berjalan melihat-lihat buku yang ada di ruangan tersebut, tidak ada buku yang dia lihat kecuali buku itu berdebu, judul demi judul dia baca satu persatu buku itu dia periksa, setelah menghabiskan waktu cukup lama akhirnya dia selesai menyeleksi buku-buku, dia mengeluarkan sekantong uang yang dia bawa untuk membayar buku-buku itu tapi ternyata total harga buku yang dia pilih tidak mencapai 2 perak sungguh harga yang murah.

sangat murah sehingga Arva semakin yakin bahwa orang-orang di kota ini sama sekali tidak peduli dengan pengetahuan, setelah berbelanja mereka bertiga berjalan bersama ke penginapan , Leina dan Daka sangat senang dengan barang yang baru mereka beli, senyum di wajah mereka sangat tergambar jelas, mereka juga berterima kasih kepada Arva karena berkat dia mereka bisa merasakan pengalaman seperti ini.

sesampainya di penginapan Arva langsung duduk menghadap meja kerjanya dan mempelajari buku-bukunya itu, dia membeli banyak sekali buku dan bermaksud untuk mempelajari semua buku itu secepat mungkin, beberapa jam kemudian, dia merasakan ngantuk di kepalanya, dia bangkit dari kursinya lalu menyadari bahwa sekarang sudah hampir tengah malam, dia melihat Leina dan Daka yang tertidur dengan mimik senang di wajah mereka.

Arva memperhatikan mereka berdua dan merasa bahwa dia harus meningkatkan kekuatan mereka juga karena ke depannya mereka pasti akan ikut dalam perjalanannya, dia yang sekarang mempunyai berbagai macam Skill untuk sementara waktu bisa berhenti mencari kekuatan baru dan berfokus kepada Leina dan Daka.

"Caster dan Tanker..., aku penasaran akan jadi apa mereka selanjutnya".