webnovel

Ghost Hunter: The Blood and River

Berawal dari pertemuan mereka di Senior High School membuat mereka kini menjalin sebuah persahabatan yang penuh dengan misteri, teror, ancaman, dan tantangan yang berbahaya. Awalnya, mereka menjalankan sebuah misi karena rasa penasaran akan sekolah baru mereka. Namun rasa penasaran mereka membawa mereka menuju misi-misi selanjutnya yang dipercayakan oleh Kepala Polisi Park secara rahasia kepada mereka hingga membuat mereka menjadi seorang detektif. Ini adalah kisah petualangan 12 pemuda tampan yang dibumbui dengan nuansa horor yang kental di dalamnya. ***** “Berhenti sekarang sebelum semuanya terjadi.” “Kalian semua akan mati saat jam 11 malam.” “Kami sudah menyatu, dan aku adalah bagian dari dirinya.” “Sepertinya begitu. Kita semua akan mati jika kita gagal dalam misi kali ini.” ============================ WARNING! Di sini aku hanya meminjam nama tempatnya saja. Cerita ini hanya fiksi dan murni dari pemikiran penulis. Jadi ini tidak nyata. Tempatnya mungkin nyata dan kalian beberapa mungkin ada yang tahu. Tapi kejadian yang ada di cerita ini hanya karangan penulis belaka. Jadi jangan ada yang menyamakan kejadian yang ada di tempat ini sama dengan kenyataannya. Karena itu berbeda. Dapat dipahami kan? I'm just borrowing the name of the place here. This story is only fiction and purely from the author's thoughts. So this is not real. The place may be real and some of you may know. But the events in this story are only the work of the author. So don't equate what happened in this place with reality. Because it's different. Can it be understood?

Kiimkimm267 · Horreur
Pas assez d’évaluations
216 Chs

Sekolah Ditutup

"Tapi bagaimana bisa anda selamat dari kejadian itu?" Tanya In Seok

"Waktu saya melihat pembunuhan dengan mata kepala saya sendiri, saya benar-benar terkejut dan takut. Apalagi saya melihat pembunuh itu menatap kearah saya, itu membuat saya semakin ketakutan. Waktu pembunuh itu semakin mendekat kearah saya, saya langsung membuka pintu yang ada di belakang saya dan kabur. Pembunuh itu mengejar saya. Tapi saya langsung bersembunyi untuk menghindari pembunuh itu. setelah dirasa aman dan pembunuh itu sudah tidak ada, saya keluar dan kembali keruangan itu lalu mengambil kamera yang sempat terjatuh. Saat dirumah, saya salin video itu kedalam sebuah dvd. Pas keesokkan harinya saya kembali lagi keruangan itu lalu meletakkan dvd itu di dalam lemari yang ada di sana. Saya yang takut diteror, akhirnya memutuskan untuk pindah ke Kanada." Jelasnya

"Begitu rupanya." Sahut Min Gi

"Kalian mau minta tolong apa sama saya?" Tanyanya

"Begini. Kami sudah mengumpulkan bukti mengenai pembunuhan yang sering terjadi setiap bulannya dikelas 3A. Dari bukti yang kami temukan, ternyata memang benar hantu yang membunuh mereka semua, tapi dia menggunakan tubuh adik teman saya untuk melakukan pembunuhan. Dia diperintah oleh seseorang untuk melakukan pembunuhan di sekolah itu." Jawab Jung In

"Adik teman saya tidak bisa menolak karena hantu itu mengancam akan membunuh kakaknya jika dia menolak. Hantu yang merasuki tubuh adik teman saya itu adalah sebuah bayangan hitam besar dengan mata merah. Bayangan itu adalah jelmaan hantu anak kecil yang berubah menjadi arwah jahat karena dendam kakaknya. Dia membunuh manusia untuk membantu kakaknya membalas dendam." Lanjutnya

"Kami juga sudah menangkap hantu itu dan hantu itu menyarankan untuk sekolah Kyunghee ditutup sementara untuk menghilangkan dendam kakaknya dan menghentikan terjadinya pembunuhan lagi. Kami sudah menemui pemilik sekolah dan dia tidak percaya dengan ucapan kami. Kami ingin anda ikut bersama kami dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan mengatakan kalau memang hantu bisa membunuh tapi lewat tubuh manusia agar dia percaya dengan kami." Jelas Jung In panjang lebar

"Saya ingin ikut kalian, tapi pekerjaan saya di sini benar-benar tidak bisa ditinggal." Sahutnya

"Bagaimana kalau dilakukan rekaman aja?" Usul Dae Hyun

"Boleh." Sahutnya

Pemuda yang bernama Jae Kyung itu memberikan kesaksiannya mengenai kejadian yang dia lihat waktu itu dan menjelaskan kepindahannya secara tiba-tiba lewat sebuah video.

Mereka berterimakasih pada pria itu karena sudah mau membantu mereka. Setelah melakukan rekaman itu, mereka langsung kembali ke hotel lalu tidur.

Keesokkan paginya, mereka langsung pergi makan lalu menuju kamar Yoon Jae dan Joon Oh. Mereka menyalin rekaman video dalam bentuk card itu keflashdisk. Setelahnya mereka menikmati hari-hari mereka di Kanada.

Hyuna bahkan tidak melewatkan sedetikpun untuk bersama dengan Yoon Jae. Dia juga berfoto bersama Yoon Jae dan mendatangi tempat-tempat indah bersama Yoon Jae.

"Kamu tahu, Ga? Aku seneng banget bisa melewati hari-hari yang indah ini bersama kamu. Hari-hari yang aku lewati bersamamu di Kanada ini akan menjadi kenangan terindah yang tidak akan pernah bisa aku lupakan." Ucapnya

Yoon Jae hanya menatap perempuan yang ada di sampingnya. Hyuna juga ikut menoleh dan menggenggam tangan Yoon Jae. Hyuna tersenyum pada pemuda yang ada di sampingnya.

"Saat aku bilang kalau aku menyukaimu, aku tidak berbohong. Rasa suka yang aku rasakan perlahan tumbuh menjadi rasa cinta. Aku mencintaimu. Kamu adalah pemuda pertama yang berhasil membuatku jatuh cinta. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan cinta seperti ini. Kamu adalah cinta pertamaku." Ucap Hyuna

"Aku akan menjaga cintaku dan tidak akan membiarkannya pergi dari hidupku. Jadi kamu tidak perlu takut untuk memulai sebuah hubungan baru denganku. Dia terlalu bodoh untuk menyakiti dan melepaskanmu. Tapi aku tidak akan sebodoh dirinya. Karena kamu sangat berarti buatku." Lanjutnya disertai senyuman tulus diwajahnya

"Apa kamu sedang menyatakan cinta padaku?" Tanya Yoon Jae pada akhirnya

"Menurutmu?" Tanya Hyuna balik

Yoon Jae hanya diam dan menatap perempuan yang ada di sampingnya.

"Kalau memang menurutmu saat ini aku sedang menyatakan cinta denganmu, apa kamu mau menerimanya?" Tanya Hyuna lagi

"Aku belum bisa menerima perasaanmu. Karena jujur aja aku masih sayang sama Yunju." Jawab Yoon Jae

Hyuna berusaha untuk tidak menangis dan mempertahankan senyumnya. "Aku terima keputusanmu. Tapi aku harap kamu tidak mengubah sikapmu denganku. Aku mau terus dekat denganmu seperti ini walaupun aku tahu hatimu bukan untukku." Sahutnya terdengar lirih

"Aku belum selesai bicara, tapi kamu sudah main ngejawab aja. Aku mau kamu membantuku untuk melupakan masalaluku. Buat aku merasakan apa yang kamu rasakan. Apa kamu bisa?" Tanya Yoon Jae

Hyuna langsung tersenyum lebar dan mengganggukkan kepalanya. "Tentu saja. Aku akan membuatmu merasakan apa yang aku rasakan. Terimakasih karena mau membuka hatimu untukku. Aku benar-benar menyayangimu, Ga." Ucapnya

Hyuna mengecup pipi Yoon Jae singkat lalu memeluk pemuda itu.

"Kamu benar-benar perempuan yang agresif yah. Bahkan kamu tidak malu buat menyatakan perasaanmu dan mencium seorang laki-laki." Ucap Yoon Jae dan membalas pelukan Hyuna

"Buat apa aku malu buat menyatakan perasaanku? Aku hanya ingin jujur tentang perasaanku. Aku juga tidak malu buat mencium seorang laki-laki, karena laki-laki itu adalah laki-laki yang aku cintai. Terserah kamu menganggapku agresif atau apa. Aku cuman mau jujur tentang perasaanku sendiri." Sahutnya lalu melepaskan pelukannya

Hyuna tersenyum menatap Yoon Jae yang ada di depannya.

"I love you, Sugar." Ucapnya lalu kembali memeluk Yoon Jae

"Hm." Sahut Yoon Jae dan membalas pelukan Hyuna

Sementara itu, mereka yang mengintip adegan romantis Yoon Jae dan Hyuna hanya bisa tersenyum.

"Menurut kalian, Hyuna bisa nggak dapetin Yoon Jae?" Tanya Joon Oh

"Menurutku sih bisa. Karena Yoon Jae sudah mau membuka hatinya." Sahut Min Gi

"Tapi kan masih ada kak Hyemin yang menyukai Yoon Jae dan kak Yunju mantan Yoon Jae yang kembali. Aku rasa tidak mudah buat Hyuna dapetin Yoon Jae." Sahut Chan Bin

"Hooh. Apalagi yang aku dengar kak Hyemin itu akan melakukan apapun untuk memiliki sesuatu. Dia seperti terobsesi terhadap sesuatu dan melakukan segala cara untuk mendapatkannya." Sahut Jung In

"Masa sih, In? Gue lihat kak Hyemin itu bukan cewek seperti yang kamu bilang." Sahut Se Joon

"Aku tidak tahu juga sih. Tapi yang itu yang aku dengar." Sahut Jung In

"Kalau menurutku sih Jung In benar, kak Hyemin sedang terobsesi dengan Yoon Jae. Dia sama seperti Hyuna. Mereka sama-sama agresif dengan Yoon Jae. Mereka juga tidak malu mengakui perasaannya. Kalau kak Hyemin tahu Yoon Jae mau membuka hatinya untuk Hyuna, kak Hyemin pasti cemburu dan akan melakukan segala cara untuk mendapatkan Yoon Jae." Sahut Tae Oh

"Kalau begitu jangan ada yang buka mulut tentang kejadian yang baru saja kita lihat sekarang agar Hyuna dan Yoon Jae selamat." Sahut Jong Min

"Jong Min benar. Kita jangan ada yang buka mulut tentang semua yang kita lihat. Pura-pura saja kita tidak melihat. Bukan Yoon Jae yang aku khawatirkan, tapi Hyuna. Karena menurutku, dia yang akan celaka bukan Yoon Jae." Sahut Jin Gu dan mereka semua menganggukkan kepalanya

"Yah... semoga saja kak Hyuna bisa mendapatkan kak Yoon Jae. Mereka cocok untuk bersama." Sahut Beom Gi

"Semoga aja. Soalnya Hyuna sudah mengejar Yoon Jae dari dia masih menjadi hantu dan sekarang dia balik ke tubuhnya. Biasanya ingatan tentang selama dia jadi hantu itu akan terhapus ketika dia kembali ketubuhnya. Tapi dia berusaha untuk mengembalikan ingatan tentang dia menjadi hantu. Pengorbanan Hyuna sangat banyak untuk Yoon Jae." Sahut In Seok

"Udah, yuk. Kita pergi aja. Ntar ketahuan mereka lagi kalau kita sedang ngintipin mereka." Ucap Joon Oh

"Ya udah yuk." Sahut Tae Oh

Mereka semua meninggalkan tempat mereka mengintip Yoongi dan Hyuna yang saat ini sedang duduk berdua.

*****

Setelah tiga hari mereka berada di Kanada, saat pulang sekolah mereka langsung menuju rumah keluarga Kang. Mereka menyerahkan flashdisk yang berisi rekaman video Kim Jae Kyung pada tuan Kang.

Tuan Kang menerima flashdisk itu lalu mencolokkan ke televisi dan melihat langsung rekaman video itu. Dia melihat dan mendengarkan dengan baik keterangan pria yang ada di dalam video itu.

"Apa rekaman video ini asli?" Tanya tuan Kang

"Tentu saja. Kami harus minta izin selama tiga hari untuk menemui tuan Kim di Kanada." Sahut Joon Oh

"Baiklah kalau begitu. Saya percaya dengan kalian. Saya akan meminta maaf atas nama ayah saya dan menutup sekolah selama 2 tahun seperti saran kalian." Ucap tuan Kang

Mereka semua langsung tersenyum dan berterimakasih. Mereka segera pamit dan meninggalkan kediaman keluarga Kang.

Tinggal selangkah lagi semuanya akan berakhir. Dendam Han Tae Won pada sekolah Kyunghee juga akan berakhir dan ketakutan yang dirasakan oleh murid kelas 3A akan menghilang. Bukan hanya itu, ketakutan kelas 2A yang bisa dipastikan akan naik kekelas 3A juga akan menghilang. Mereka tidak perlu takut lagi untuk berada dikelas 3A saat naik kelas nanti.

Joon Oh, Yoon Jae, Jin Gu, In Seok, Min Gi, Tae Oh, dan Jung In telah berhasil sampai ketitik ini. Titik dimana yang mereka rasa tidak akan pernah bisa mereka capai. Mereka juga telah berhasil melewati teror dan selamat dari ancaman pembunuhan. Meskipun Jung In pernah terluka dan koma, tapi semua itu sudah terbayar sekarang.

Rasa sakit yang Jung In rasakan dulu hingga koma sudah terbayar dengan keberhasilan menyelesaikan misi mereka untuk mengungkap misteri yang terjadi dikelas 3A dan misteri pembunuhan yag terjadi setiap bulannya. Mereka senang bisa menyelesaikan misi mereka. Misi yang awalnya muncul karena rasa penasaran mereka, tapi berubah menjadi misi yang harus mereka selesaikan dan temukan jawabannya.

Mereka juga berterimakasih pada teman-teman mereka yang sudah ikut membantu mereka untuk menyelesaikan misi ini. Terutama pada lima adik kelass mereka yang sudah bersama mereka dari awal misi. Mereka yang awalnya tidak mau melibatkan lima adik kelas mereka, kini malah ikut terlibat dengan mereka dari awal misi sampai akhir. Mereka beruntung bisa mengenal teman-teman yang baik serta membantu mereka.

*****

Sesuai janji tuan Kang, dia setuju untuk meminta maaf dengan Han Tae Won. Hari ini dia akan menemui Han Tae Won dirumahnya.

"Kenapa anda ingin bertemu dengan saya?" Tanya tuan Han

"Saya ingin meminta maaf atas kelakuan ayah saya dan kepala sekolah yang lama terhadap keluargaanda juga anda sendiri. Saya tahu tindakan mereka tidak pantas disebut sebagai manusia. Saya juga baru tahu kalau mereka tega melakukan hal itu pada keluarga anda. Maka dari itu saya datang kemari untuk meminta maaf. Apakah anda menerima permintaan maaf saya?" Tanya tuan Kang

"Permintaan maaf anda tidak akan membuat kebencian saya menghilang. Anda tahu gimana perasaan saya saat melihat kedua orang tua saya mati menembak diri mereka sendiri atas perintah kepala sekolah di depan saya? Apa anda tahu perasaan saya saat pengorbanan kedua orang tua saya malah dipermainkan? Apa mereka pikir nyawa manusia itu hanyalah sebuah mainan yang bisa mereka mainkan sesuka hati mereka? Dan apa anda tahu rasanya kehilangan keluarga satu-satunya karena mati kelaparan? Apa anda mengerti apa yang saya rasakan? Apakah mereka yang melakukan itu masih pantas disebut sebagai manusia?" Tanya tuan Han yang menatap penuh kebencian orang di depannya

"Saya mengerti apa yang anda rasakan. Itu sangatlah sakit. Kalau saya jadi anda pun pasti saya akan melakukan hal yang sama. Mereka memang tidak pantas disebut sebagai manusia. Mereka lebih kejam dari binatang. Tapi meskipun begitu saya ingin memohon maaf mereka pada anda. Apa yang harus saya lakukan agar dendam anda bisa terhapuskan?" Tanya tuan Kang

"Tutup sekolah Kyunghee." Jawab tuan Han

Lama tuan Kang terdiam, akhirnya dia membuka suaranya.

"Baiklah, jika itu yang anda inginkan." Sahut tuan Kang

"Saya tunggu kabar baik dari anda." Sahut tuan Han dengan senyum meremehkan dibibirnya

Tuan Kang langsung pamit dan kembali pulang. Pada keesokkan harinya, tuan Kang mendatangi sekolah miliknya dan memberikan pengumuman pada seluruh murid yang bersekolah di sana secara langsung tanpa perantara kepala sekolah.

"Terimakasih atas perhatiannya. Pertama-tama saya ingin meminta maaf kepada seluruh murid dan guru yang ada disekolah ini terutama untuk para murid yang bersekolah disini karena pendidikannya harus tertunda dua tahun. Dengan berat hati saya akan umumkan kalau sekolah ini akan ditutup selama 2 tahun. Tidak ada aktivitas apapun disekolah ini. Kalian tidak diperkenankan untuk turun selama 2 tahun. Anggaplah ini sebagai liburan buat kalian. Untuk menutupi pelajaran yang tertinggal selama 2 tahun nanti, saya sarankan kalian melakukan homeschooling. Jadi saat masuk nanti, kalian tinggal melanjutkan pelajaran." Ucap Tuan Kang

"Hal ini juga berlaku buat Kyunghee Junior High School. Kalian juga diperkenankan untuk melakukan homeschooling. Untuk alasannya saya tidak bisa memberitahukannya karena untuk menjaga nama baik sekolah ini. Jika saya beritahukan alasannya, takutnya nanti di antara kalian semua ada yang bicara pada orang lain dan nama baik sekolah ini menjadi buruk. Saya benar-benar tidak mau hal itu terjadi. Apa kalian mengerti?" Tanya tuan kang

"Mengerti." Ucap semuanya serentak

Sontak saja pengumuman dari pemilik sekolah itu membuat seluruh murid berbahagia. Meskipun harus homeschooling tapi setidaknya mereka memiliki liburan yang panjang. Sorakan bahagia dari para murid terdengar saat sang pemilik sekolah menghentikan ucapannya. Mereka menyambut suka cita pengumuman dari sang pemilik sekolah. Bukan hanya para murid tapi juga guru-guru di sana merasa senang karena mereka mendapatkan liburan yang panjang setelah mereka lembur selama beberapa hari.

Setelah pengumuman itu, pemilik sekolah langsung memulangkan seluruh muridnya.

Sebelum mereka benar-benar pulang, Joon Oh dan Jin Gu kembali mengumpulkan anak satu sekolah untuk kembali berkumpul di lapangan sekolah.

"Jadi gimana nih, Myeon? Kamu tidak lupa janjimu, kan?" Tanya Joon Oh dari depan

"Kamu kan sudah berjanji, Myeon. Kalau janji itu harus ditepati." Sahut Jin Gu

Sementara teman-teman yang lainnya hanya cekikikan mendengar Jun Myeon sudah mengomel ditempatnya.

"Benar-benar yah kalian berdua. Main umumin aja. Aku tidak bilang yah buat ngajak anak satu sekolah." Sahut Jun Myeon terdengar kesal

"Tapi kan kamu sudah berjanji sama kita. Masa kamu mau ingkar?" Sahut Jin Gu

"Aku setuju waktu itu karena aku pikir kita-kita doang. Eh tahu nya kalian malah iseng umumin di depan satu sekolah." Kesal Jun Myeon

"Janji apaan nih? Setuju apaan emangnya?" Tanya Eunha

"Pasti lagi bicarain pesta." SahutJung Hyeon

"Pesta? Siapa yang mau ngadain pesta?" Tanya Yuju

"Sepertinya si Jun Myeon deh. Liat aja noh dia marah saat Joon Oh dan Jin Gu ngomongin lagi pesta di depan kita." Sahut Irene

"Siapa yang mau ngadain pesta?! Aku tidak pernah bilang mau ngadain pesta!" Sahut Jun Myeon

"Aku punya bukti rekamannya nih, Myeon. Mau aku putar nggak pembicaraan kita waktu itu?" Sahut Baek Ho

"Putar aja, Baek. Kalau Jun Myeon bohong kita kebiri rame-rame." Sahut Nayeon

"Setuju aku sama idenya Nayeon." Sahut Sana

"Iya. Iya aku ngaku. Aku emang mau ngadain pesta. Tapi khusus buat temen-temenku doang bukan buat anak satu sekolah." Sahut Jun Myeon

"Kebangetan kamu, Myeon. Masa mau ngadain pesta nggak ngajak-ngajak. Nggak adil tahu nggak." Sahut Boo Kyung

"Kebiri aja gaes Jun Myeon nya." Sahut Irene

"Setuju!" Sahut Yerin

"Iya. Iya. Kalian semua boleh dateng besok malam dirumahku buat pesta, kebetulan Tae Oh udah nyewa Dj buat ngeramein pesta besok malam nanti." Sahut Jun Myeon

"Nah mantep tuh ada Dj nya." Sahut Jae Sook

"Karena Jun Myeon sudah setuju, jadi jangan lupa buat dateng besok malam. Kita akan mengadakan party dirumahnya Jun Myeon. Sekarang kalian boleh pulang." Sahut Joon Oh

Setelah semuanya pulang, Jun Myeon langsung menjitak kepala Joon Oh.

"Sialan emang kamu, Joon." Umpat Jun Myeon

Sementara Joon Oh hanya cengengesan melihat raut wajah Jun Myeon yang sepertinya sangat marah.

"Kan asik ngundang anak satu sekolah buat pesta. Kalau kita-kita aja nggak bakal rame tuh pesta." Sahut Joon Oh

"Joon Oh benar. Lebih asik ngundang anak satu sekolah buat pesta." Timpal Chan Bin

"Terserah kalianlah. Pokoknya kalian semua harus bantuin aku untuk menyiapkan pesta buat besok malam." Sahut Jun Myeon

"Maid kamu kan banyak? Kenapa kita juga harus ikutan?" Protes Se Joon

"Semua maid dirumahku tidak ada karena mereka liburan di kampung halaman mereka." Sahut Jun Myeon

"Lah kamu tidak bilang mereka nggak ada. Tahu gini nggak usah ngajak anak satu sekolah. Kan ribet urusannya." Sahut Jung In

"Kalian sendiri yang buat keputusan. Jadi kalian harus bantuin aku untuk menyiapkan pesta yang meriah buat besok malam." Ucap Jun Myeon

"Iya." Sahut mereka lesu

*****

Saat pagi tiba, mereka semua sudah berada dirumah Jun Myeon buat nyiapin pesta yang meriah. Min Gi juga memberitahu teman-temannya lewat grup chat kalau pestanya akan dimulai jam 11 malam. Mereka semua setuju dan berjanji akan datang tepat waktu. Padahal mereka mau mulai pestanya jam 12 malam, tapi menunggu jam 12 itu terlalu lama. Makanya mereka majukan pestanya jadi jam 11 malam. Mereka sudah menyiapkan semuanya dan selesai jam 9 malam. Tinggal 2 jam lagi pesta akan segera dimulai. Mereka pulang ke Apartement masing-masing untuk bersiap-siap.

Saat waktu menunjukkan pukul 11 malam tepat, rumah Jun Myeon sudah penuh sama anak-anak sekolah mereka. Mereka yang baru JHS tidak diperkenankan untuk mengikuti pesta ini karena mereka masih terlalu muda buat mengikuti pesta ini.

Suara musik dari Dj sudah terdengar diseluruh rumah itu. Rumah Jun Myeon benar-benar sudah mereka sulap seperti tempat Bar. Ada Dj, bartender dan lampu disko yang berkelap-kelip juga segala macam minuman seperti anggur, vodka, dan soju juga ada.

"Kamu tidak minum, Yoon?" Tanya Dae Hyun

"Aku minum. Tapi cuman sedikit." Jawab Yoon Jae

"Kenapa? Kamu takut mabuk?" Tanya Jong Min

"Bukan. Dia takut kena marah sama Ayahnya. Yoon Jae kan dilarang minum sama Ayahnya. Kalau dia ketahuan minum maka dia akan habis ditangan Ayahnya." Sahut Joon Oh

"Tapi kan di sini nggak ada Ayahnya si Yoon Jae. Jadi Yoon Jae bebas mau minum juga." Sahut Baek Ho

"Nggak ah. Aku takut. Ayahku benar-benar menyeramkan kalau marah." Sahut Yoon Jae

Tidak lama kemudian Hyemin datang menghampiri Yoon Jae yang tengah duduk bersama teman-temannya.

"Mau berdansa bersamaku?" Tawar Hyemin

"Nggak. Dia berdansa bersamaku." Sahut Hyuna

Hyemin menatap Hyuna tajam. Dia menghampiri Hyuna dan hendak memukul Hyuna. Tapi tangannya keburu ditahan oleh Yoon Jae. Hyemin menatap tidak percaya dengan Yoon Jae yang menaham pergelangan tangannya.

"Kalau kamu nyakitin dia, aku tidak akan segan-segan untuk menyakitimu meskipun kamu perempuan sekalipun." Ucap Yoon Jae dingin

"Aku kan sudah pernah bilang sama kamu kalau aku tidak suka sama kamu. Apa kamu tidak mengerti juga? Aku mau kamu berhenti sekarang, karena aku benar-benar tidak bisa membelas perasaanmu." Lanjut Yoon Jae lalu melepaskan genggaman tangannya pada Hyemin dan menarik tangan Hyuna buat menjauh dari sana

Hyemin hanya menatap benci kepergian Hyuna dan Yoon Jae. Kedua tangannya mengepal. Dia benar-benar membenci orang yang bernama Hyuna itu.

"Baguslah kalau Yoon Jae sudah menemukan orang yang tepat. Aku ikut bahagia jika Yoon Jae bahagia. Aku yakin perempuan itu tidak akan pernah menyakiti Yoon Jae." Ucap Yunju dari belakang

Hyemin berbalik dan kini menatap tajam Yunju.

"Bullshit tahu nggak saat kamu bilang ikut bahagia jika Yoon Jae bahagia. Aku yakin sebenarnya kamu cemburu melihat Yoon Jae lebih memilih perempuan itu ketimbang kamu yang masih dicintai Yoon Jae sampai sekarang." Sahut Hyemin

"Kamu benar. Aku memang cemburu melihat Yoon Jae lebih memilih perempuan itu ketimbang aku. Tapi aku akan benar-benar tidak rela kalau Yoon Jae memilihmu." Sahut Yunju

"Sialan. Apa maksud ucapanmu itu?!" Marah Hyemin

"Apa bedanya kamu sama aku? Kamu sama aku itu sama. Kamu bakalan meninggalkan orang itu jika dia tidak kamu butuhkan lagi. Aku cukup bersyukur Yoon Jae tidak memilihmu. Karena jika dia memilihmu, dia akan tersakiti untuk yang kedua kalinya. Yoon Jae itu laki-laki yang baik dan tulus. Jadi dia berhak mendapatkan perempuan yang baik juga tulus padanya." Sahut Yunju

"Sialan! Aku tidak seperti itu!" Marah Hyemin

"Terserah." Sahut Yunju lalu pergi begitu saja dari hadapan Hyemin

Sementara itu, Yoon Jae dan Hyuna sedang duduk berdua dihalaman belakang rumah Jun Myeon. Mereka melihat bulan yang bersinar dengan terang dan ditemani oleh bintang-bintang.

"Terimakasih karena kamu sudah menyelamatkanku dari kak Hyemin. Aku sangat bahagia saat kamu lebih milih bersamaku ketimbang bersama kak Hyemin." Ucap Hyuna

"Saat aku bilang aku akan mencoba membuka hatiku untukmu, maka saat itu juga aku berusaha buat menjagamu dan akan selalu di sisimu sampai aku yakin jika perasaanku sudah berubah sepenuhnya untukmu." Sahut Yoon Jae

"Dan aku tidak akan pernah menyerah untuk membuat perasaanmu berubah sama aku. Aku akan membuatmu jatuh cinta sama aku dengan caraku sendiri." Sahut Hyuna sambil tersenyum dan memeluk lengan Yoon Jae. Dia menyandarkan kepalanya dilengan Yoon Jae sambil melihat bulan dan bintang.

Sementara itu, Hyemin yang mendengar pembicaraan Yoon Jae dan Hyuna mengepalkan kedua tangannya marah. Hyemin menatap marah pada Hyuna.

"Kamu memberikannya kesempatan, tapi kenapa denganku tidak?! Tapi aku tidak akan pernah menyerah. Aku akan mendapatkanmu bagaimanapun caranya. Meski itu harus menyakiti orang yang ada di sampingmu." Ucapnya pelan

Pesta malam ini berakhir jam 3 malam. Semuanya sudah pulang ke rumah masing-masing.

*****

Kini tujuh pemuda itu sudah berhasil membuat pemilik sekolah minta maaf dan setuju buat sekolah ditutup untuk sementara. Mereka hanya berharap tidak ada lagi yang terbunuh dikelas 3A. Semuanya sudah berakhir. Misi mereka benar-benar sudah berakhir. Mereka sangat bersyukur saat menyadari semua yang terlibat dalam misi berbahaya mereka selamat dan pesta malam ini benar-benar untuk merayakan keberhasilan mereka bertujuh dalam menjalankan misi pengungkapan misteri pembunuhan yang terjadi dikelas 3A sekolah mereka.

2 tahun kemudian...

Setelah libura panjang selama 2 tahun dan melakukan homeschooling selama 2 tahun, kini mereka memasuki sekolah seperti biasanya. Tidak ada lagi murid kelas 3A yang meninggal setiap bulannya. Sekolah itu sudah aman. Meskipun tidak benar-benar aman karena masih terdengar suara musik pengantar kematian diatas jam 10 serta hujan yang sering mengeluarkan aroma melati juga sering tercium aroma mawar tapi setidaknya mereka selamat dari ancaman kematian.

Joon Oh, Jin Gu, Yoon Jae, In Seok, Min Gi, Tae Oh, Jung In serta teman-temannya diberi penghargaan atas keberhasilan mereka dalam mengungkap misteri pembunuhan yang terjadi di Kyunghee High School. Jika tidak karena mereka, mungkin sampai saat ini sekolah Kyunghee masih dihantui oleh rasa takut karena banyaknya murid kelas 3A yang meninggal.

bersambung...