Usai membersihkan ruangan Pak Erwin, Davina segera keluar dari ruangan itu. Saat ia baru keluar, wanita yang bernama Widya masuk begitu saja dan hampir saja menyenggol Davina.
"Mas Erwin!" ucap wanita itu dengan manja.
Davina bisa dengan jelas melihat wanita itu menghambur ke Pak Erwin dan memeluknya dengan begitu manja.
"Kenapa lama sekali ke Bandungnya? Aku ke sini beberapa kali, Mas Erwin enggak ada," ucap Widya.
"Eh, iya." Pak Erwin terlihat tak nyaman saat Widya memeluknya di depan Davina. Karena tak ingin melihat lebih jauh apa yang mereka lakukan, Davina pun segera pergi.
Pikiran Davina tentu kemana-mana saat ini. Dan ia pasti teringat kepada Rico. Ia bisa tahu betapa hancurnya perasaan Rico karena harus melihat ayahnya dengan wanita lain dengan begitu terbuka.
BRUK!
Davina menabrak sesuatu karena berjalan sambil melamun.
"Ma-maaf," ucap Davina terbata.
"Loe kenapa?" tanya Rico.
"Ah, Mas Rico," ucap Davina sambil melirik ke arah ruangan Pak Erwin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com