webnovel

Gen Super

Science-fiction
Actuel · 1.6M Affichage
  • 1030 Shc
    Contenu
  • 4.6
    152 audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Dalam era perjalanan antar bintang yang luar biasa, peradaban manusia akhirnya dapat membangun teknologi teleportasi, tetapi saat mencoba teleportasi, mereka tidak dikirim ke masa depan, masa lalu atau wilayah yang dikenal oleh manusia... Wilayah misterius yang bernama Tempat Suci Para Dewa, dimana hidup makhluk-makhluk tak dikenal yang jumlahnya tak terhingga. Disini manusia dapat melakukan lompatan terbesar pada proses evolusinya untuk menciptakan masa keemasan dalam sejarah. "Kumbang hitam, Mahluk berdarah sakral b terbunuh. Mendapatkan jiwa binatang kumbang hitam berdarah sakral. Makan daging kumbang hitam berdarah untuk mendapatkan 0 sampai 10 poin secara acak."

Chapter 1Gen Super

Di tepi anak sungai yang berbatu dalam sebuah lembah, seorang anak muda berpakaian hitam memegang seekor kumbang hitam berkilau metalik yang tampak seperti hasil persilangan antara seekor kepiting dan kumbang Hercules.

Dengan sebilah pisau belati yang dipegang tangan lainnya, anak muda ini dengan tangkas memotong capit dari kumbang yang masih memberontak, sehingga memperlihatkan dagingnya yang putih dan lunak.

Tanpa ragu-ragu, ia menghisap daging tersebut dari capitnya seolah-olah dia sedang melahap seekor kepiting, dan menelannya bersama-sama dengan potongan daging lainnya yang bertekstur lebih keras.

"Kumbang hitam telah terbunuh. tidak ada jiwa binatang yang diperoleh. Memakan daging seekor kumbang hitam dapat menambah poin geno dari nol sampai 10 secara acak."

"Daging kumbang hitam sudah dimakan. Nol poin geno didapatkan."

Sebuah suara aneh bergema dalam pikiran Han Sen, dan beberapa data pun muncul.

Han Sen : Tidak berevolusi.

Status : Tidak ada.

Masa hidup : 200 tahun.

Yang diperlukan untuk berevolusi : 100 poin geno.

Poin geno yang diperoleh : 79.

Jiwa binatang yang diperoleh : tidak ada.

"Aku telah memperoleh nol poin geno dari 30 lebih kumbang hitam berturut-turut. Aku mungkin telah memakan terlalu banyak daging kumbang hitam agar dapat berevolusi lebih jauh. Tapi aku hanya mendapatkan Nol poin! Kapan aku akan dapat menyelesaikan evolusi pertama dan memperoleh status?" Han Sen terlihat putus asa.

Lebih dari seratus tahun lalu, ilmu pengetahuan dan teknologi telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, dan manusia akhirnya menguasai teknologi teleportasi antar ruang. Secara mengejutkan, ketika mereka berusaha untuk diteleportasi, mereka menemukan bahwa mereka tidak dikirim ke masa lampau ataupun ke masa depan. Mereka juga bahkan tidak berpindah dari satu planet ke planet lainnya. Ada sebuah dunia lain yang sangat berbeda terpampang di ujung ruang saluran teleportasi lainnya.

Sebuah dunia yang tidak terbayangkan oleh umat manusia. Di dunia ini, semua ilmu pengetahuan dan alat teknologi kehilangan fungsinya: sebuah senapan mesin di dunia ini bahkan tidak sebanding dengan fungsi sebilah pisau baja. Peluru dan senjata nuklir tidak dapat meledak, sama seperti sebongkah besi tua. Mesin maupun peralatan elektronik juga tidak berfungsi.

Semua jenis makhluk yang mengerikan menghuni dunia ini. Umat manusia, yang sebelumnya berada pada puncak rantai makanan dikarenakan kebijaksanaan dan teknologi yang dikuasainya jatuh ke posisi bawah.

Tetapi jika manusia membunuh mahkluk lainnya yang relatif lemah dan memakan dagingnya, mereka akan terkejut dengan perubahan yang akan dialami tubuhnya dan dapat berevolusi dengan cepat, yang secara ilmu pengetahuan tidak dapat dijelaskan.

Kejutan yang menyenangkan bagi umat manusia di dunia ini adalah dengan tubuh yang berevolusi, masa hidup mereka juga bertambah, ini adalah berita luar biasa bagi semua umat manusia.

Pada beberapa abad berikutnya, lebih banyak lagi orang-orang yang memasuki dunia yang dinamakan "Tempat Suci Para Dewa," perlahan-lahan mereka menjadi terbiasa dengan peraturan di dunia ini, memburu mahkluk-mahkluk di sini, dan memperhatikan bagaimana tubuh mereka berevolusi. Semakin tinggi tahap evolusi fisik yang dicapai, sepanjang itu pula masa hidupnya. Secara teoritis, jika mereka dapat terus berevolusi, ada kemungkinan untuk hidup selamanya.

Dalam dunia ini, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak berguna sama sekali. Satu-satunya hal yang dapat membantu umat manusia adalah keahlian bertarung yang paling primitif. Seni bela diri kuno, yang sudah hampir terlupakan dalam masyarakat modern, tetapi berpengaruh secara mengejutkan di sini.

Semua jenis ilmu bela diri kuno telah dikembangkan kembali, dan setelah mengalami perkembangan selama lebih dari 100 tahun, sekolah baru yang mengajarkan ilmu bela diri pun terbentuk dan menjadi populer.

Selain ilmu bela diri kuno, Tempat Suci Para Dewa juga menawarkan solusi lainnya untuk mengembangkan umat manusia, yaitu jiwa binatang.

Saat membunuh seekor makhluk dalam Tempat Suci Para Dewa, seseorang berkesempatan untuk memperoleh jiwa binatang, yang dapat berupa segala bentuk dan penampilan. Beberapa mungkin dapat digunakan langsung saat bertarung, dan yang lainnya mungkin muncul dalam bentuk persenjataan.

Selain itu, beberapa jiwa binatang mungkin dapat membantu manusia untuk bertransformasi sehingga mereka dapat mengambil bentuk monster yang mengerikan, burung ajaib yang dapat terbang antara surga dan bumi, ataupun serangga yang mengebor di bawah tanah.

Tidak ada ilmu bela diri ataupun jiwa binatang yang dimiliki Han Sen.

Han Sen menyelesaikan pendidikan integrasi wajib dan memasuki Tempat Suci Para Dewa ketika dia berumur 16 tahun. Apa yang dipelajarinya dalam sekolah hanyalah tingkat dasar ilmu bela diri yang telah diketahui oleh setiap orang.

Sedangkan jiwa binatang, harganya terlalu mahal, sehingga Han Sen tidak sanggup mendapatkannya bahkan yang termurah sekalipun.

Tanpa ilmu bela diri dan jiwa binatang, atau senjata canggih berbahan logam campuran buatan manusia, Han Sen hanya sanggup membunuh makhluk tingkat rendah dan memakan dagingnya untuk berevolusi, dan dia sedang mengalami saat-saat yang sulit di Tempat Suci Para Dewa.

Tetapi semakin banyak daging makhluk tingkat rendah yang dimakannya, semakin sedikit evolusi yang dia dapatkan. Sudah tiga bulan, dia berada dalam Tempat Suci Para Dewa tetapi belum juga menyelesaikan satupun evolusi fisik.

Han Sen pernah mencoba membunuh beberapa makhluk yang lebih kuat, namun bahkan saat melawan makhluk primitif yang paling lemah, si binatang bergigi-tembaga, nyawanya hampir melayang. Dia pun harus beristirahat selama hampir sebulan sebelum kembali ke Tempat Suci Para Dewa.

Sampai saat ini, Han Sen telah memakan semua jenis makhluk biasa di sekitarnya, namun daging mereka sama sekali tidak dapat membantunya. Jika tidak mau mengambil resiko untuk memburu makhluk yang lebih berkembang, dia tidak akan pernah berevolusi.

Ketika dia hampir saja membunuh si binatang bergigi-tembaga, Han Sen melihat sesuatu merangkak di antara riak anak sungai.

Pada awalnya, dia menyangka itu adalah seekor kumbang hitam, tetapi seketika dia memperhatikan ada sesuatu yang berbeda, karena biasanya semua kumbang hitam bercangkang hitam, namun binatang ini memiliki cahaya keemasan yang terang yang memancing perhatiannya.

Han Sen menatap makhluk tersebut merangkak keluar dari air. Binatang itu sebenarnya adalah seekor kumbang hitam, tetapi kumbang ini berbeda dengan kumbang biasanya karena tubuh emasnya yang sebesar bola basket. Dia terlihat seperti sebuah ukiran yang terbuat dari emas, dan matanya sejernih kristal, seperti permata. Dia bahkan tidak terlihat seperti makhluk hidup kalau tidak diperhatikan secara seksama.

"Mengapa kumbang hitam ini begitu aneh?" Han Sen menatap kumbang hitam keemasan itu.

Akhir-akhir ini, dia telah membunuh banyak kumbang hitam sampai tidak terhitung jumlahnya dan dia sangat memahami binatang tersebut. Indra penglihatan mereka sangat buruk, tetapi pendengarannya sangat sensitif. Asalkan dia tidak bergerak, bahkan pada jarak yang dekat, seekor kumbang hitam tidak akan menyadari kehadirannya.

Han Sen menatap kumbang aneh tersebut, dan secara tidak terduga, dia merangkak ke arahnya.

Tanpa ragu-ragu, ketika kumbang hitam keemasan itu merangkak ke samping Han Sen, dia menekan cangkang kumbang hitam keemasan dengan satu tangan dan dengan cepat memotong persendiannya yang rapuh dengan sebilah pisau belati yang dipegang dengan tangan lainnya. Dia membuat enam potongan secara vertikal dan horisontal untuk melepaskan semua capit kumbang itu.

Kumbang hitam keemasan itu pun menggeliat dan membalikkan tubuhnya. Han Sen memanfaatkan kesempatan ini untuk menancapkan pisau belatinya ke sebuah tanda putih di perutnya dan membaliknya. Kumbang hitam keemasan itu tiba-tiba tidak bergerak lagi.

"Makhluk berdarah sakral, kumbang hitam telah terbunuh. Jiwa binatang dari kumbang hitam berdarah sakral diperoleh. Makan daging kumbang hitam berdarah sakral untuk memperoleh 0 sampai 10 poin geno secara acak."

Vous aimerez aussi

Kisah 12 Dewa

Kisah 12 Makhluk yang berdiri diatas puncak kekuasaan. Makhluk-makhluk yang naik ke tempat paling tinggi diseluruh Dimensi. Dengan kecedasan, kelicikan, kekuatan daya tarik dan ambisi. Awal mula terciptanya 7 makhluk Ilahi. Seorang pemuda yang menaklukan jagat raya dibawa kekuasaanya. Sang Penguasa yang ditunjuk Tuhan untuk memimpin jalan para Dewa dan Seluruh makhluk kepada kebenaran yang sejati. Kuasa yang memerintah Jagat raya dengan berbagai mancam makhluk. Dia memiliki seorang Puteri yang sangat sakti mandraguna juga cantik tidak bandingan di seluruh jagat. Dia Sang Maharaja Semesta pertama mengelilingi Semesta untuk menyatukan seluruh Alam dibawah kepemimpinanya. Dia menggunakan armada perang untuk menjelajah dari satu planet ke planet yang lain. 12 Dewa yang tidak mau tunduk kepada Adipati raksa mereka mulai menghimpun kekuatan dan berperang melawan Adipati raksa. Begitu juga para Pemimpin dari setiap Planet yang ditaklukan mulai memberontak. Menceritakan perjalanan Wijaya kusumah setelah mendapatkan gelar Sang Hyang baru kelana yang menguasai takdir dua Dunia. Dunia manusia dan Dunia binatang Ilahi. Bersama 12 Makhluk lainnya. Mereka dipuja seperti Dewa setelah berperangelawan Adipati raksa yang menjadi penguasa tirani setelah berkuasa sangat lama di Lima Alam semesta. Shinta Shiro yuma sang Dewi ular perempuan paling cantik di seluruh Alam semesta yang membuat tiga Dewa berperang untuk memperebutkannya. Mereka adalah Kenji Akirayama Sang penguasa surgawi tak tertandingi, Aji saka Dewa Naga pertama di galaxi bimasakti, dan Shinjiro kenji kira Sang Dewa kematian. Shinta memilih Raja Iblis Sebagai pendamping hidup menjadikan dia musuh empat ras manusia, Naga, Dewa dan Iblis itu sendiri. Kisah Sang Malapetaka yang terbebas dari segel dua Kaisar Naga Illahi dari ujung tergelap Alam semesta. Dia datang untuk menghancurkan Kerajaan Naga Ilahi tetapi Kerajaan telah hancur. Yang Saat ini berdiri adalah Kerajaan Lubang Dunia orion. Yang berdiiri di puncak kekuasaan. Kerajaan terbesar diAlam semesta akhirnya hancur akibat perang yang diprakarsai 12 makhluk yang menjadi 12 Dewa tertinggi. Kedua belas makhluk tersebut adalah Shinta shiro yuma Sang Dewi ular, Sang prawersari ratna dyah intan. Wijaya kusumah Dewa garuda sakti, Sang Hyang baru kelana, Kenji akirayama penguasa surgawi, Sang hyang nur cahya nirwana. Kenji kira Dewa kiamat, Sang Hyang Kala. Aji saka Dewa Naga, Sang Hyang Naga niskala. Kotaro sun Dewa matahari Sang Hyang Cahya niskala. Sun Fuji yuma Dewa angin Sang Hyang bayu kelana, Kaguya yuki murayama Dewi bumi Prameswari Dyah Purwa pratiwi. Yuki fujita Dewi kematian Praweswari Dyah Kala, Kenji thian Akirayama Dewa langit Sang Hyang Nur Niskala, dan Fujita yuki Dewi langit Praweswari Dyah ratna wulansari Perang Besar pertama yang tercatat di Alam semesta terjadi.

MuhammadFauziInsan · Science-fiction
Pas assez d’évaluations
59 Chs
Table des matières
Volume 1
Volume 2

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de la traduction
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN