webnovel

Gelora Gairah [R18+!]

Vivadhi Ranata (Umur 69 Tahun) adalah seorang Pemilik Perusahaan Game yg gila kerja. Sampai - sampai saking asyik dan sibuknya dia bekerja hingga dia pun akhirnya kurang memberikan perhatian kepada keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari saat dia pulang kerja lebih awal, dia mendapati istrinya yang lebih muda 10 tahun dari umurnya dan telah dinikahinya selama 39 tahun sedang berselingkuh dengan pria lain. Lalu karena kalap dan gelap mata, dia pun langsung mengamuk tanpa ampun, menghajar istri & selingkuhannya tersebut secara brutal. Hal ini pun kemudian berujung pada gugatan cerai dan kekerasan dalam rumah tangga yg diajukan oleh istri dan anak - anaknya. Akhirnya karena depresi, dia pun kemudian mengambil pensiun dari tempat kerjanya dan pergi menyepi sendirian ke sebuah desa terpencil. Di suatu malam saat dia sedang merenungi nasibnya dan membulatkan tekad untuk membuka lembaran hidup baru yg lebih baik, Vivadhi Ranata melihat sebuah "bintang jatuh" yg jatuh di sebuah Gunung di belakang rumahnya. Dia pun langsung bergegas pergi kesana dan menemukan sebuah Dadu Dewa yg dijatuhkan oleh Tiga Orang Ranah Beyond True GOD saat sedang asyik bermain game.... Mulai dari saat itu lah, hidupnya pun mulai berubah ke arah yang tak pernah dia impikan sebelumnya. . . . . Tak hanya mengumpulkan kekuatan yang sangat besar hingga mampu menandingi para Dewa dan Makhluk Abadi, namun dia juga mengumpulkan Gadis - Gadis cantik muda belia sebagai selir - selir yang selalu dihujaninya dengan limpahan kasih sayang tiada batas dari Sang Lelaki! . . . [Spoiler] Penjelasan Cover Novel: Dari Bagian Tengah, Geser ke Atas, lalu Memutar Searah Jarum Jam adalah Para Wanita Kekasih Hati Vivadhi Ranata: 1. Faladhina Kiseki 2. Myradhia Chikane 3. Saladhina Olivia 4. Nadhine Aisyah 5. Nadhine Alisya 6. Renadhi Flavina 7. Anadhita Revati 8. Belladhina Sophia 9. Angelina Gladhis 10. Varissa Nadhilla 11. Melani Amadhius 12. Lynadhi Vindatri 13. Reysha Marradhi 14. Eleanord Bradhius 15. Sagradhi Emilia

Vanadhi_Lucia · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
126 Chs

Pedang dan Kura - Kura II

Crakkkk!!!!

Serangan upper cut yang dilancarkan oleh Faladhina Kiseki dengan Guan Dao yang dimiliki oleh dirinya berhasil melukai Kura - Kura Tempurung Pedang tersebut dengan sangat parah.

Prakkkk Prakkkk!!!!!

Bersamaan dengan itu, pelindung [Blade Ward] yang berada di tubuh Faladhina Kiseki dan Vivadhi Ranata juga ikut pecah setelah menerima hantaman gelombang Sword Intent yang diemisikan oleh Kura - Kura Tempurung Pedang yang baru saja mereka lukai.

Vivadhi Ranata pun juga tak membuang - buang waktunya lagi dan mengeluarkan serangkaian serangan berupa cakaran, pukulan dan tendangan berbalut Ilmu Ajian Seni Kekayaan Pixiu yang menghantam tubuh Kura - Kura Tempurung Pedang secara bertubi - tubi.

Vivadhi Ranata masih tidak mau menggunakan senjatanya untuk melawan musuh yang berada satu tingkat di bawah dirinya.

Sang lelaki ingin menggunakan kesempatan di Padang Harta ini untuk melatih diri dan membiasakan tubuhnya agar dapat melakukan berbagai macam gerakan - gerakan serangan yang tercantum dalam Ilmu Ajian Seni Kekayaan Pixiu dengan mulus.

Kura - Kura Tempurung Pedang yang menerima serangan bertubi - tubi dari sang lelaki dan tebasan - tebasan serta tusukan wanita yang memegang sebilah Guan Dao di tangannya itu pun melawan dengan beringas sambil sesekali meraung dengan penuh murka.

ROARRRRR!!!!!

Set set set set!!!!

Vivadhi Ranata dan Faladhina Kiseki yang sedang mengeroyok Kura - Kura Tempurung Pedang tersebut kini dapat merasakan kalau ada empat makhluk yang sedang menuju ke arah tempat mereka sedang bertempur.

"Ranata, aku serahkan binatang ini padamu. Biar aku yang menghadapi mereka yang baru datang." Kata Faladhina Kiseki yang menerima anggukan kepala pertanda setuju dari sang lelaki.

Ada empat ekor Kura - Kura Tempurung Pedang yang berukuran lebih kecil dari Kura - Kura Tempurung Pedang yang sedang mereka hadapi saat ini sedang menuju ke arah mereka.

Empat ekor Kura - Kura Tempurung Pedang tersebut memiliki warna tempurung yang berbeda - beda, ada yang coklat merah tembaga, hitam mengkilap seperti besi, kuning berkilau seperti kuningan dan terakhir berwarna campuran seperti perunggu.

Pedang yang menancap di punggung mereka pun semua nya memiliki warna yang senada dengan warna tempurung mereka dan terlihat seperti terbuat dari bahan yang sama dengan tempurung kura - kura tersebut.

Empat ekor Kura - Kura Tempurung Pedang tersebut semuanya masih berada di Tahap Houtian Tingkat Akhir yang setara dengan Evolver Tahap Rookie Tingkat Enam.

Dan pedang yang menancap di punggung mereka masing - masing adalah Two Star Spirit Grade Weapon.

[Catatan Penulis: Gambar Ilustrasi dari Kura - Kura Tempurung Pedang yang masih berada di Tahap Houtian tersebut bisa dilihat di kolom komentar atau pun pada komentar di Judul Chapter ini.]

Faladhina Kiseki yang berada di Tahap Rookie Tingkat Delapan dengan sebilah Guan Dao di tangannya dengan ganas dan tanpa rasa takut maju menerjang Empat Ekor makhluk yang berada dua tahap di bawah dirinya tersebut.

Vivadhi Ranata yang melihat hal tersebut pun memutuskan untuk mengakhiri pertempurannya dengan Kura - Kura Tempurung Pedang yang pertama secepat mungkin agar bisa membantu Faladhina Kiseki.

Sang lelaki menyerang titik - titik vital yang semuanya berada di bagian bawah tubuh Kura - Kura Tempurung Pedang tersebut.

Jlebbb Jlebbb Jlebbbb !!!!! Sploshh!!! Sploshhh!!! Splosshhh!!! Ccuuurrrrrrr....!!!!

Vivadhi Ranata dengan kedua tangannya yang membentuk seperti mata panah atau ujung tombak pun menusuk - nusuk tubuh Kura - Kura Tempurung Pedang itu dari bawah hingga membuat Binatang Magis berukuran sebesar rumah tersebut tumbang, tak sanggup berdiri lagi dengan keempat kakinya karena lemas akibat kehabisan banyak darah.

Sang lelaki pun meloncat ke punggung Kura - Kura Tempurung Pedang tersebut dan dengan tendangan kakinya yang kuat meluluh lantakkan tempurung kura - kura besar tersebut hingga menciptakan tempat pendaratan yang mulus untuk pijakan dari loncatan sang lelaki.

Prakkk!!!

Dibiarkannya saja sebuah hembusan angin dengan Sword Intent di dalamnya menghancurkan [Blade Ward] yang telah dipasang oleh sang lelaki untuk melindungi tubuhnya.

Kemudian dengan kedua tangannya memegangi gagang pedang yang sedang tertancap di punggung si Kura - Kura, dengan dibantu oleh hentakan kedua kakinya yang sangat kuat hingga membuat Kura - Kura Tempurung Pedang yang sedang diinjaknya berteriak penuh rasa sakit, Vivadhi Ranata pun berhasil mencabut pedang tersebut dari punggung si Kura - Kura.

Setelah menyibakkan pedang tersebut untuk membersihkan darah segar yang masih bersimbah membasahi ujungnya yang baru saja ditarik keluar dari punggung Kura - Kura Tempurung Pedang, Vivadhi Ranata pun menyimpan pedang tersebut dalam Ruang Penyimpanan Sumeru / Sumeru Storage Space miliknya.

Kura - Kura Tempurung Pedang yang marah karena pedang yang telah dikondensasikan oleh dirinya sejak baru menetas tersebut pun dengan ganas membabi buta mencoba untuk menyerang Vivadhi Ranata tanpa peduli lagi akan luka - luka berat yang telah dialami olehnya.

Akhirnya Kura - Kura Tempurung Pedang tersebut pun mati menjadi makanan Ilmu Ajian Seni Kekayaan Pixiu dan berubah menjadi 256 keping koin emas.

Vivadhi Ranata kemudian bergegas menolong Faladhina Kiseki yang sedang dalam posisi terdesak karena dikeroyok oleh empat ekor Hewan Magis yang masing - masing memiliki senjata tingkat Two Star Spirit Grade di punggung nya.

Sang lelaki memberikan Pedang Tanpa Nama yang merupakan senjata tingkat Three Star Epic Grade yang baru saja dicabut olehnya dari punggung Kura - Kura Tempurung Pedang yang pertama kepada Faladhina Kiseki.

Faladhina Kiseki dengan brutal melemparkan Guan Dao miliknya hingga menancap dalam - dalam di leher Kura - Kura Tempurung Pedang yang berwarna hitam seperti besi sebelum kemudian menerima Pedang Tanpa Nama pemberian sang lelaki.

Dengan pedang tersebut, Faladhina Kiseki pun dapat dengan mudah melumpuhkan Hewan - Hewan Magis yang sedang mengeroyok mereka empat lawan dua tersebut.

Vivadhi Ranata kemudian memberikan serangan penghabisan kepada keempat ekor Kura - Kura Tempurung Pedang yang mengubah mereka menjadi santapan lezat Ajian Ilmu Seni Kekayaan Pixiu dan membuat kepingan - kepingan koin emas berhujanan di tempat tersebut.

Terdapat total 128 koin emas yang bertebaran di tanah lapang yang menjadi tempat pertempuran mereka.

Koin - koin emas tersebut, beserta empat bilah pedang berwarna - warni yang terbuat dari tembaga, besi, kuningan dan perunggu tersebut semuanya disimpan oleh sang lelaki di Ruang Penyimpanan Sumeru miliknya.

Sementara Faladhina Kiseki kini merapal mantra [Transmutation] dan mengubah Pedang Tanpa Nama miliknya menjadi sebilah Guan Dao.

"Karena warna nya putih bersinar tanpa noda, aku akan menamainya White Purity." Kata Faladhina Kiseki sebelum mengikat batinnya dengan Guan Dao tingkat Three Star Epic Grade tersebut.

Setelah selesai dengan semuanya, Vivadhi Ranata bersama dengan Faladhina Kiseki pun beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut untuk kembali ke tempat di mana Myradhia Chikane beserta si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya berada....