Surya pun merebahkan tubuhnya di atas bangku kurang lebih lima belas menit. Kedua tangannya dijadikan bantal. Seperti biasa, dia akan sedikit merasa ngantuk jika merebahkan tubuhnya. Sesekali dia pun menguap lalu menutupnya menggunakan tangan kanan.
Setiap kali teringat keadaan rumah, jantung Surya terasa sangat berdebar. Bukan karena debaran cinta, tapi debaran rasa takut ketika akan menghadapi Siti. Mungkin nanti Siti akan berbuat baik di hadapan Yati, tapi Surya tidak dapat memastikan kalau nanti Yati pergi. Kemungkinan masih ada waktu untuk dimarahi. Setidaknya tidak di hadapan Yati.
Sesekali Surya mengelus dadanya agar pikirannya lebih tenang. Namun, ketika jantungnya kembali berdebar, dia pun masih saja merasakan rasa sakit yang begitu mendalam. Lebih tepatnya terasa ada rasa sesak dan ngilu di dalam dada.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com