Anes berjalan menyusuri di dalam rumahnya. Dia sesekali membuka gorden yang digunakkan untuk menutupi kamar. Kini Anes juga melihat beberapa keadaan yang cukup tenang di saat hari benar-benar panas. Keringatnya bercucuran membasahi pada bagian pelipis. Dia terlihat sangat panik saat tidak menemukan Surya di rumah.
"Kak Surya!" Teriak Anes.
Sudah berkali-kali Surya berteriak-teriak memanggilnya nama Surya hingga dia sendiri sedikit merasa lelah. Tak dapat dimungkiri bahwa dirinya baru saja selesai masak kepiting, sehingga rasa capek pun terasa berlebihan.
"Kak Surya!" Anes kembali memanggil aku nama Surya. Lagi-lagi hasilnya masih tetap sama. Dia pun mengernyitkan kedua alisnya karena bingung terkadang apa yang telah terjadi. Biasanya Surya tidak menghilang begitu saja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com