"Nah, tadi Ibu kan sudah menjelaskan bahwa harapan Ibu, Kamu tidak membenci Ayah kamu. Oke, sekarang Ibu akui bahwa kamu itu memang benci Ayahmu, tapi coba deh kamu lihat pengorbanan Ayah kamu. Kalau kamu lupa, coba deh kamu ingat terlebih dahulu!" Suruh Siti.
Surya diam sejenak untuk mengingat segala kebaikan yang pernah dilakukan oleh Sholeh. Dari mulai Surya masih kecil hingga kini dia sudah tumbuh besar. Namun, tetap saja yang dia rasakan. Setiap kali dia mengingat kebaikan Sholeh, pasti ada saja yang dirasakan olehnya.
Setiap kali teringat kejahatan yang dilakukan Sholeh, maka Surya hanya bisa tersenyum getir. Dia menatap heran dan tidak suka terhadap ingatannya tersebut karena dia merasa seperti diperlukan tidak adil oleh keadaan. Dia ingin berontak, tapi dia juga merasa akan sia-sia saja karena itu akan sia-sia. Berontak memang boleh, tapi kalau tidak mendapatkan dukungan dan tindakan sama halnya dengan sia-sia.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com