webnovel

Game Alam Semesta

Pada tanggal 11 Juni tahun 2045, sebuah game bernama (Game Alam Semesta) yang mengklaim sebagai dunia kedua yang menghubungkan seluruh alam semesta tiba-tiba beredar di internet. Dan game tersebut juga mengklaim kalau kekuatan yang ada di dalam game dapat digunakan di dunia nyata. Ketika orang-orang yang memainkan game itu benar-benar dapat menggunakan kekuatan di dalam game, dunia yang awalnya tidak percaya dengan klaim game tersebut langsung terguncang oleh fakta yang tidak bisa dipercaya itu. Yi Yun adalah seorang anak SMA yang merupakan gamers top. Bahkan di Game Alam Semesta di mana hampir setiap orang di bumi memainkannya, dia masih berhasil mencapai peringkat 30 besar. Karena item tertentu yang dia dapatkan dengan susah payah, Yi Yun berhasil kembali ke masa lalu ke hari sebelum Game Alam Semesta muncul.

Saubi1234 · Bandes dessinées et romans graphiques
Pas assez d’évaluations
28 Chs

Aku Benar-benar Kembali

Beberapa waktu kemudian.

Yi Yun akhirnya tiba di depan vila besar dengan nafas terengah-engah.

Di dunia nyata, Yi Yun bukanlah seseorang dengan fisik yang kuat.

Menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bermain games, Yi Yun bisa dikatakan sebagai sosok yang agak sedikit kurus.

"Sial, aku belum pernah selelah ini sebelumnya." Yi Yun menggerutu.

Tapi dia tidak berlama-lama. Mengambil nafas dalam-dalam, Yi Yun membuka gerbang villa sebelum berlari ke pintu utama vila.

"Bu, sis, aku kembali." Ketika Yi Yun memasuki villa, dia langsung berteriak dengan sangat nyaring saat dia melihat dua wanita cantik yang saat ini duduk di kursi ruang utama.

Dua wanita itu memiliki wajah yang sangat mirip. Yang membedakan hanyalah usia mereka.

Kakak perempuan Yi Yun yang baru berusia dua puluhan adalah wanita yang tampak ceria.

Darah Asia tampaknya mendominasi lebih banyak wajah kakak perempuan Yi Yun. Namun, darah baratnya jelas tidak kurang di tubuhnya karena mata kakak perempuan Yi Yun tampak lebih biru daripada kebanyakan mata orang barat.

Saat ini dia duduk di kursi sambil memainkan laptop yang diletakkan di pahanya. Di telinganya ada headset besar sementara mulutnya menghisap sebuah permen lollipop.

Adapun ibu Yi Yun? Usianya sudah mencapai pertengahan empat puluhan.

Tentu saja, meskipun usianya sudah mencapai kepala empat, penampilannya masih tampak seperti wanita yang baru memasuki usia tiga puluhan.

Tidak hanya wajahnya yang masih terlihat sangat cantik, bahkan tubuhnya juga terlihat terawat dengan sangat baik. Tidak ada satu pun kerutan yang bisa ditemukan di kulit ibunya Yi Yun meskipun usia paruh bayanya.

Sebagai pengusaha wanita yang sukses, ibu Yi Yun bisa dikatakan sebagai wanita yang sangat cerdas. Seseorang bisa mengatakan itu hanya dengan sekali melihat matanya.

Selain itu, dia juga terlihat dingin dan tidak bisa didekati.

Dia adalah apa yang orang-orang sebut sebagai wanita modern yang intelektual dan independen.

Di perusahaannya, para karyawan sering memanggilnya ratu peri.

Di era sekarang, wanita seperti itu adalah wanita yang paling sulit ditaklukkan. Kecuali karena takdir tertentu, hampir tidak mungkin bagi wanita seperti mereka berakhir menikahi pria.

Tentu saja, ibu Yi Yun masih cukup ramah dan lembut pada anak-anaknya. Namun, jika Yi Yun atau kakak perempuannya berani membuatnya marah seperti menanyakan siapa ayah mereka, mereka harus siap untuk menghadapi sikap dinginnya yang sangat ditakuti oleh setiap karyawan di perusahaannya.

Saat ini, ibu Yi Yun duduk di samping kakak perempuan Yi Yun sambil membaca majalah bisnis mingguan.

Kedua wanita itu yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing langsung terkejut saat mereka mendengar teriakan Yi Yun. Mereka menatap Yi Yun dengan bingung saat mereka melihatnya tampak terengah-engah sambil terus berteriak "Aku kembali. Aku kembali."

"Oke, kau kembali setiap hari, mengapa harus berteriak seolah-olah kau kembali dari masa depan." Kakak perempuan Yi Yun melepaskan headset saat dia memandang Yi Yun dengan mata aneh.

Tentu saja tidak ada yang memikirkan kata-katanya bahkan dirinya sendiri. Kata-kata itu hanya istilah yang dia gunakan untuk menggambarkan tindakan berlebihan Yi Yun.

"Tidak, oh kau benar. Aku baru saja kembali." Sahut Yi Yun dengan nada kegirangan.

Kali ini bahkan ibu Yi Yun yang tampak tidak peduli mulai menatapnya dengan aneh. Dia tampaknya bertanya-tanya apakah putranya salah minum obat.

"Dari sekolah maksudmu? Atau dari masa depan? Ha-ha-ha." Kakak perempuan Yi Yun terkekeh. Dia tampak mengejek Yi Yun.

Tapi jawaban Yi Yun berikutnya membuat kedua wanita itu menatap Yi Yun dengan ekspresi serius.

"Kau benar, aku baru saja kembali dari masa depan." Kata Yi Yun.

"Apakah kau kelelahan nak?"

Ibu Yi Yun bertanya dengan wajah khawatir. Dia berdiri dan berjalan mendekati Yi Yun.

Menjadi gamers fanatik, putranya memang agak penyendiri selama ini. Tapi lahir dari perutnya dan besar di bawah didikannya, putranya tentu saja pria yang sangat cerdas.

Sejak masuk ke sekolah hingga sekarang, putranya mungkin belum pernah mendapat peringkat pertama, tapi dia selalu mendapat peringkat dua atau tiga.

Tapi perubahan Yi Yun kali ini membuatnya benar-benar curiga ada masalah dengan kepala putranya. Bagaimanapun, seumur hidup dia belum pernah melihat putranya berteriak kegirangan apalagi mengatakan kalau dia kembali dari masa depan.

Dia menyentuh dahi Yi Yun untuk memeriksa kondisinya. Tapi selain nafasnya yang masih terengah-engah, tubuh Yi Yun tampak baik-baik saja. Tidak ada panas berlebih di dahinya.

Yi Yun yang melihat ekspresi ibu dan kakak perempuannya akhirnya menyadari kalau tindakannya kali ini benar-benar tampak seperti orang idiot.

Dia pada akhirnya hanya bisa mengutuk tubuhnya yang lemah karena hanya kelelahan yang bisa mengacaukan semua pikirannya.

Menenangkan diri dan pikirannya, ekspresi Yi Yun kemudian berubah serius sebelum dia mulai berbicara.

"Bu, sis, percayalah kalau aku masih sangat waras. Apa yang aku katakan berikutnya mungkin terdengar gila, tapi aku bersumpah atas namamu Bu kalau aku tidak berbohong."

Yi Yun kemudian menjelaskan semua yang dia alami pada ibu dan kakak perempuannya.

Berbicara dengan orang cerdas memang jauh lebih mudah.

Meskipun apa yang dikatakan Yi Yun benar-benar tidak bisa dipercaya, melihat ekspresi serius di wajah Yi Yun, yang tidak mungkin muncul di wajah orang yang sakit jiwa, ibu dan kakak perempuan Yi Yun akhirnya mendengarkan dengan wajah serius.

"Apakah apa yang kamu katakan itu benar-benar benar, Yun'er?" Ibu Yi Yun kemudian bertanya dengan nada yang sangat lembut. Bahkan pada anak-anaknya, dia jarang berbicara dengan nada seperti itu. Meskipun dia mulai mempercayai putranya, dia tampaknya masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Putranya.

"Aku bersumpah. Jika kalian tidak percaya, kita hanya bisa menunggu tengah malam. Tepat pada tengah malam, game itu pasti akan muncul di internet." Yi Yun pada akhirnya hanya bisa tersenyum pahit.