webnovel

Begitu Mendominasi?

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

Senin, di pagi hari.

Yun Ci membawa tas sekolahnya di satu bahu, kemudian dia berjalan ke bawah dengan santai.

Ruan Feiyue sedang duduk di meja makan sambil minum susu. Ketika dia menoleh dan melihatnya, Ruan Feiyue mendengus dingin.

Ye Meipan memberi isyarat padanya sambil tersenyum, "Ah Ci, kemari dan sarapanlah. Setelah sarapan, kamu bisa pergi ke sekolah bersama dengan Feiyue."

Ruan Feiyue mengerucutkan bibirnya dengan enggan.

Yun Ci menyipitkan matanya yang mengantuk dan berkata, "Tidak perlu. Aku akan pergi sendiri."

Setelah itu, dia melangkah keluar dari rumah.

Ye Meipan mendengus jijik, "Anak ini... memiliki temperamen yang aneh."

Ruan Feiyue sengaja menunduk dan tampak sedih, "Mungkin... dia tidak menyukaiku dan mengira aku telah mengambil posisinya."

Ye Meipan membelai pipinya dengan kasihan, "Jangan berpikir seperti itu."

----------------------------------------------

Sekolah Menengah Lan Si.

Gerbang sekolah.

Seorang anak laki-laki yang kurus dikelilingi oleh beberapa preman sekolah yang tampak galak. Dia mengenakan seragam sekolah.

Qin Yu membanting buku pekerjaan rumahnya di kepala bocah itu sambil berteriak, "Aku memintamu mengerjakan PR untukku dan kamu hanya menulis kata-kata si*lan ini?!"

Bocah itu sangat ketakutan sehingga dia gemetar, "Maaf... kamu... kamu telah memberiku terlalu banyak tugas untuk dilakukan. Aku sudah mengerjakannya sepanjang malam. Tetapi tetap saja... masih belum bisa menyelesaikannya…"

"Oh?" Qin Yu berkata sambil tersenyum, "Apakah kamu menyalahkan kami?"

Seorang preman kecil di sampingnya mengepalkan tinjunya, "Bos, jangan buang waktu dengannya. Beri saja dia pelajaran!"

Qin Yu meraih pakaian anak itu dan mengayunkan tinjunya. Dia hendak memukulnya.

"Hei."

Suara acuh tak acuh tiba-tiba terdengar.

Semua orang melihat ke belakang. Mereka melihat bahwa Yun Ci sedang berdiri di belakang dan menatap mereka dengan dingin. Dia berkata dengan santai, "Jangan menghalangi jalan."

Mereka membeku sesaat.

Gadis yang cantik!

Kulitnya putih dan lembut. Kakinya panjang dan ramping…

Qin Yu kembali tersadar. Dia mengerutkan kening dan memarahinya, "Siapa kau, br*ngsek? Tidakkah kau lihat aku sedang sibuk? Enyahlah!"

Yun Ci berdiri diam.

Preman kecil lainnya menggulung lengan bajunya, "Bos, biarkan aku yang mengatasi ini!"

Setelah itu, dia bergegas menuju Yun Ci. Dia meraih kerahnya dan mengayunkan telapak tangannya untuk menamparnya.

Namun, Yun Ci menggenggam pergelangan tangannya dalam sekejap. Kemudian, dia memutar seluruh lengannya ke belakang punggungnya.

Tindakannya bersih dan rapi.

Dengan suara 'krak', suara tulang yang patah bisa terdengar.

"Ahhhh…"

Preman kecil itu meringis kesakitan.

Yun Ci menendang lututnya tepat setelahnya.

Preman kecil itu jatuh dan berlutut. Dia tidak bisa bangun untuk waktu yang lama.

Semua orang tiba-tiba tampak ketakutan.

Yun Ci menginjak bahu preman kecil itu dan tatapan dinginnya menyapu wajah mereka satu per satu, "Masih tidak menyingkir juga?"

Mereka segera memberi jalan untuknya, dengan tubuh mereka gemetar ketakutan.

Yun Ci mengambil tas sekolah yang jatuh ke tanah dan pergi dengan santai.

"Sial... Siapa wanita menyebalkan ini?!"

"Aku belum pernah melihatnya sebelumnya. Apa dia murid baru?"

"Kenapa dia begitu mendominasi?!"

-------------------------------------------------

Yun Ci berjalan menyusuri koridor dan menemukan ruang kelasnya. Keriuhan suara memenuhi ruang kelas. Akan tetapi ketika dia mendorong pintu terbuka, dalam sekejap kelas menjadi sunyi.

Semua orang menatap heran pada kedatangan yang tak terduga ini.

"Siapa dia?" 

"Aku mendengar bahwa putri kandung keluarga Ruan baru saja dijemput dari pedesaan beberapa hari yang lalu. Dia akan pindah ke kelas kita. Apakah itu dia?"

"Astaga! Lalu bagaimana dengan Ruan Feiyue?"

"Aku juga mendengar bahwa dia adalah gadis yang sangat buruk, bodoh, dan selalu berkelahi dengan orang-orang. Sangat mengerikan!"

"Sial, dia terlihat cantik…"

"Diamlah! Bisakah dia dibandingkan dengan putri kecil Ruan Feiyue kita?!"

Qin Yu, yang bergegas ke ruang kelas, tercengang ketika melihat adegan ini.

'Oh sial! Itu gadis menyebalkan itu!'

Mendengar diskusi itu, Yun Ci memasukkan tangannya ke dalam sakunya. Lalu, dia bersandar dengan malas ke kusen pintu. Tatapannya yang acuh tak acuh menyapu seluruh kelas.