webnovel

Mengambil Benih Roh

Éditeur: Wave Literature

"Iya?"

Qiao Jin merasakan sesuatu dan segera menoleh, matanya seketika terkunci tepat ke arah sebuah gedung yang amat tinggi di dekat mall.

Sayang sekali, ia belum melakukan ritual segel untuk memperkuat penglihatan tubuh ini, ia hanya bisa merasakan aura yang berbeda di sana

Namun dalam sekejap, ia masih bisa melihat sesuatu mencurigakan di sana.

Ada beberapa bayangan besar yang berterbangan di udara, seperti tinta, tapi bentuk itu membuat Qiao Jin langsung mengenali kondisi ini.

"Hah, Dunia Raksha."

Qiao Jin merasa sedikit terkejut. Selain dunia manusia, ada dunia lain dalam dimensi yang tidak bisa disentuh manusia. Makhluk yang hidup pada dunia itu juga pada dasarnya tidak cocok hidup berdampingan dengan manusia.

Hanya master spiritual dengan kemampuan luar biasalah yang dapat menyentuh beberapa dunia yang ada di sana.

Dunia Raksha adalah dunia para iblis yang suka merusak segalanya. Dari sana para iblis itu akan berusaha masuk ke dunia manusia dan hal itu harus dicegah oleh master spiritual. Hukum seperti itu tidak dapat dipisahkan dari Dunia Raksha.

Monster yang tidak memiliki tingkat ancaman yang berbahaya biasanya masih bisa melewati celah pembatas Dunia Raksha. Namun dalam kejadian yang dilihatnya ini, sepertinya jiwa manusia telah hidup berdampingan dengan alam Raksha.

Tetapi bagaimana hal-hal yang begitu mengejutkan bisa ada di dunia ini sekarang?

Qiao Jin menatapnya dengan pandangan yang dingin. Walaupun ia tidak bisa melihat siapapun, roh kematian itu terlalu jelas terlihat olehnya dengan mata telanjang.

Akan tetapi, ia juga melihat Song Yanqing ada di sana.

'Hah, Song Yanqing?' Qiao Jin ragu sejenak, pandangannya seketika kosong. Akan tetapi, ia segera meraih kesadarannya dan langsung pergi untuk mengejar tujuannya.

Lupakan saja, firasatnya membuatnya merasa bahwa hari ini tidak cocok untuk jiwanya yang masih merasa seperti di masa lalu.

Saat Qiao Jin pergi, Dunia Raksha juga ikut menghilang.

Song Yanqing membuka matanya lagi dan seketika dunia yang dilihatnya menjadi normal. Ia menunduk seakan ingin meyakinkan pandangannya. Ah, benar. Matanya ini hanya mata biasa. 

Ya, tidak peduli seberapa bagus penglihatannya, hal ini membuatnya tidak mungkin untuk bertanya kepada orang lain mengenai cahaya tersebut. Bisa saja, orang lain malah salah sangka terhadap pertanyaannya nanti.

Anehnya, bibir Song Yanqing memucat. Dibandingkan dengan kondisinya yang biasa, indra perasanya kali ini lebih peka dari biasanya. Sebelumnya tidak pernah seperti ini.

Song Yanqing belum pernah melihat cahaya yang seterang itu di dunia ini. Ia perlu mencari tahu penyebab kemunculan cahaya itu. Ia pun merasa bahwa cahaya itu berasa dari seseorang, tetapi tidak melihatnya dengan jelas. 

*****

Saat mengejar ke belakang bangunan, Qiao Jin menyadari bahwa tempat yang dimasukinya merupakan kumpulan bangunan yang cukup asing untuk dikenalinya. Ia pun jadi kesulitan untuk bergerak.

Apalagi, tempat ini juga terlihat sangat tua. Sungguh, bangunan-bangunan rumah ini adalah jenis tempat tinggal yang dipenuhi oleh banyak orang. Pada sekitar bangunan itu, tampak alat pekerja yang sangat tua dan berdebu. Qiao Jin pun memahami bahwa tempat ini adalah tempat tinggal para pekerja kelas bawah.

Kebetulan, Qiao Jin saat ini berdiri di belakang pintu masuk tempat ini. Dari penilaiannya, tempat ini seperti gang kecil yang memiliki sebuah pintu di kedua sisinya.

Namun tetap saja, saat ini adalah jam kerja, oleh sebab itu tidak ada yang melewati tempat ini.

Untungnya ada seorang bibi yang sedang mencuci pakaian di wastafel. Bibi itu secara kebetulan memandang Qiao Jin dengan rasa penasaran.

Qiao Jin tersenyum dan menyapanya, "Bibi, Ketika anakmu kembali malam ini, jangan masak kacang untuknya."

Bibi itu hanya terdiam seakan tidak memahami maksud dari Qiao Jin. Ia pun berpikir sejenak dan menunjukkan sikap yang seharusnya dimiliki seorang bibi.

Memahami ketidakpahaman bibi ini, Qiao Jin pun memutarkan matanya.

Akan tetapi saat Qiao Jin berbicara dengan bibi itu, tidak lama kemudian pria perampok itu sudah berlari menyusuri koridor.

Medan di sini memang tampak lebih rumit, dan perampok tersebut tampak berusaha menjauhi pria berbaju hitam itu dengan susah payah.

Sayangnya, perampok ini sama sekali tidak menyangka bahwa akan dihadang Qiao Jin di tempat seperti ini.

Ia memang tidak mengenal Qiao Jin, jadi tentu saja ia tampak bingung memandanginya di saat seperti ini. Kemudian, ia pun langsung melindungi barang curiannya dan berjalan masuk.

Qiao Jin mengulurkan tangannya dan menggelengkan kepala untuk beberapa saat. Sebaliknya, pria perampok itu tiba tiba merasa sakit kepala dan seketika Qiao Jin berhasil mengeluarkan sebuah kristal hitam dari kepala perampok itu.

Ya, inilah yang disebut benih roh. Bagi setiap guru spiritual, benih ini merupakan manifestasi atas kemampuannya yang sudah dibangun sangat lama.

Sayangnya, benih roh pria ini telah berubah menjadi monster. Hal ini membuat benih roh dalam otak mereka juga telah berubah menjadi warna hitam.

Namun selain Qiao Jin, tidak ada guru spiritual lain di dunia ini yang dapat menggunakan benih spiritual orang lain.

Qiao Jin pun segera membentuk gerakan segel dengan cepat, seketika kristal hitam itu langsung lenyap dari telunjuknya. Seketika pria perampok itu menolehkan kepala dan menatap Qiao Jin dengan perasaan aneh yang tidak nyaman.