webnovel

Part 45. Asesmen

。⁠♡♡⁠。✿⁠ ⁠♡♡

&"Cinta itu sederhana yang rumit itu kamu, mencintaimu itu mudah, yang sulit adalah membuatmu juga mencintaiku"

✷✷✿✿⁠ ⁠♡♡๑⁠˙⁠❥⁠˙⁠๑๑⁠˙⁠❥⁠˙⁠๑๑⁠˙⁠❥⁠˙⁠๑

Lirik lagu yang dinyanyikan Akhdiyat Duta Modjo atau lebih dikenal dengan Duta Sheila on 7 untuk istrinya Adelia Lontoh memang realitas kehidupannya. Dinyanyikan di dalam mobil bukan di panggung tapi live di depan sang istri. Pasti banyak yang suka bila akrab ditemukan di lingkungan sekitar. Meski postingan di akun pemilik aslinya sudah dihapus tapi telah tersimpan dan diposting ulang di akun penggemarnya.

Dan Andi juga mengakuinya di depan istrinya. Menyanyikan liriknya diiringi gitar akustik kesayangannya ketika Olivia tengah sibuk memasak. Tepatnya nguleg sambel. Andi sudah membantunya menyiapkan yang diperlukan, lho!

Cuman Andi ingin menciptakan suasana romantis.

Olivia hanya menaikkan alisnya dan bersikap biasa saja seperti lagak istri penyanyi aslinya. Tetap tenang meneruskan kerjaan rumahnya.

Coba kalau Andi unggah momen tersebut di akun medsos pribadinya pasti sudah banyak yang baper parah.

Iya!

Menebak isi hati orang tidak semudah memperhitungkan kedalaman laut. Alat khusus untuk mengukurnya sudah ada tinggal cari tau cara menggunakannya.

Tapi kalau membaca isi hati maka segala macam metode pendekatan masih besar kemungkinan meleset dari maksud sebenarnya.

Sama halnya Andi telah mengalami kegagalan kali kesekian dalam upaya memahami istrinya.

Bukan masalah kalau Andi harus berusaha lebih lebih lebih lebih dan lebih lagi.

Tapi apakah Olivia mampu bertahan dalam proses itu?

Jika menikah itu dalam kebersamaan bukankah Andi juga mendapatkan kesempatan yang sama dari istrinya?!

Pertanyaan demi pertanyaan sangat mengganggu pemikirannya. Sampai-sampai performa kepemimpinannya di kantor perusahaan banyak dipertanyakan banyak pihak.

Huh!

*Ta'aruf itu seumur hidup!*

Sekarang Andi mengetahui makna sebenarnya dari kata-kata nasehat itu yang didapatkannya dari konsultan dan berbagai seminar pernikahan.

Betapa peran komunikasi begitu penting dalam pengenalan pasangan. Andi sedang mencoba menerapkan formula yang tepat dalam setiap masalah yang mengemuka. Dan hal itu memang tidak mudah kalau hanya dilakukan secara sepihak. Sementara ada dua pihak yang saling terkait.

Contohnya saja sekarang;

Olivia mogok makan.

Dia bilang ingin makan buah.

Masalahnya Olivia belum tau nama buah yang diinginkannya. Olivia menyebut ciri-ciri khususnya. Berwarna merah, bulat kecil-kecil dan rasanya masam.

 Waduh!

Andi puyeng dengan memikirkan hal yang enggak banget. 

Dodo yang berhasil menebak apa maksud Olivia dengan bantuan foto artistik karyanya.  Dari pilihan buah Duwet atau jamblang, kokosan, jambu air, gowok atau kupa, sampai lobi-lobi, dan kresen.

Dan ternyata yang dimaksud Olivia itu lobi-lobi.

Andi ngerasa aneh aja si Dodo yang serius bisa tebak kata.

Tatapan aneh Andi jadi intimidasi bagi Dodo. Gelagapan dan melting yang pernah terjadi antara dirinya dengan Olivia saat berada di Sangkeran. Sebelum Olivia tau kalau Olivia sudah menikah dengan Andi secara hukum agama.

Rita begitu cueknya ketika Dodo meminta pertolongan padanya dengan isyarat mata yang tertuju ke arahnya. Rita lebih sibuk membujuk bumil dengan buah-buahan hasil panen kebon belakang yang melimpah. Ada naga, jeruk Santang, dan mangga arumanis serta jenis sensation. Sedang Olivia kekeuh dengan mogok makannya. Soalnya Andi hanya diam. Justru Dodo yang gelisah dengan gelagat Andi itu. Dodo tau Andi sudah rasan-rasan sama Rifki mengatur jadwal kelas psikologi untuknya. Tapi Dodo lebih rela maju untuk berperang daripada menekuri pelajaran. Meskipun Andi berdalih bahwa Kangmasnya itu begitu antusias dengan pembicaraan mengenai bidang psikiater.

Bukannya diam tapi Andi sebenarnya lebih sibuk mikirin bagaimana cara mendapatkan buah lobi-lobi itu.

Hanya saja bulan Desember buah itu belum musim.

Mending lah nyidam istrinya tidak seperti tetangga sebelah yang pingin banget manisan cerme. Makin rumit ketika si bumil ingin metik sendiri dari pohonnya terus dimasak langsung oleh bapaknya si jabang bayi.

Syukurlah masalah itu teratasi karena belakang rumah sana ada pohon cerme yang tengah lebat berbuah.

Sedangkan kasus Olivia berbeda lagi karena pohon lobi-lobi di lahan hutan terdekat tersedia tapi sayangnya kesemua-muanya sedang masa berbunga.

Di situasi genting, Rita tampil menjadi pahlawan bagi Andi yang menyarankannya mencari di market place.

Ternyata ketemu tapi masalah belum terpecahkan. Pengiriman instan plus kilat tertolak karena lokasi di luar jangkauan layanan paket sehari tiba.

Kemudian Laras menyela yang membantu memberi solusi dengan  mengirimkan paket flash ke alamat rumahnya dan satu lagi kurir untuk pick-up paket tersebut dari alamat rumahnya di kampung sebelah.

Lobi-lobi berhasil didapatkan di hari yang sama namun Olivia sudah jealous menunggu. Andi yang harus menghabiskannya di hadapan Olivia.

Mana Olivia ngulegnya tidak kira-kira. Lombok setan yang terkenal pedasnya sedabrek ditambah asem Jawa dan kecombrang.

Perpaduan yang ck..ck..ck..!

Dan Andi mau tidak mau memakannya dengan syarat agar istrinya itu mau disuapi makan.

Olivia mencicipi sesuap rujak lobi-lobi dengan mata berbinar. Andi berusaha menanggapinya dengan sama antusiasnya.

Para pengawal pribadi yang berada di ruangan itu ikut tersiksa.

"Dasar Bumil banyak maunya!

Tuh!

Akhirnya mau makan juga padahal tadi ogah"

Celetukan Tasya berhasil membuat mood  Olivia jungkir balik. Kunyahannya berhenti dan menelannya ogah-ogahan. Menandakan suapan terakhir. Lalu menolak suapan berikutnya.

Andi pun meradang.

Menganga semua tatapan nyalang ke arah Tasya.

Gawat!

Hukuman tak terlupakan pasti akan segera diterimanya. Padahal niat awalnya hanya tidak ingin jadi nyamuk dengan keberadaan pasutri itu.

Senasib dengan Dodo dan mereka bergandengan tangan saling menguatkan bikin Rita melirik curiga.  Bagaimanapun mereka cuma sepupu.

Hubungan nasab yang dekat tapi bukan mahram kan sepupu itu?

Beda dengan Andi dan Sheila yang selain sepupu tapi juga sepersusuan.

Berbanding terbalik dengan prasangka Tasya terkecuali Dodo karena sebenarnya ia tengah aman. Bukan celetukan Tasya yang jadi persoalan utama.

Syukurlah meskipun makanan Olivia tidak dihabiskan tapi menu gizi seimbang telah terpenuhi. Empat komponen karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral sudah sukses masuk ke perut. Disempurnakan dengan air putih plus multivitamin yang diresepkan dokter khusus untuk Olivia tak terlupakan. Olivia juga tidak menolak susu khusus ibu hamil setelah jeda sekian waktu.

Andi memijat pelipisnya yang terasa berdenyut-denyut. Selain perutnya juga mulai terasa melilit.

Sepertinya semua metode pendekatan healing  akan termentahkan oleh mood swing bumil. Metode yang lebih tepat memang apapun kesalahannya bumil akan selalu benar.

*****