Dan benar saja, kekawatiran Radit tempo hari terjawab sudah hari ini. Ia melihat Alex tengah berada di tengah-tengah pria-pria dewasa yang siap menghajarnya kapan saja.
Radit tidak mungkin akan langsung masuk ke dalam perkumpulan tersebut. Ia harus bertindak dengan cerdik.
Maka yang cowok itu lakukan adalah menelpon beberapa teman-teman jalanannya untuk membantunya. Ia juga menelpon ke kantor polisi untuk menangkap orang-orang yang saat ini tengah menyerang Alex.
"Bangsat, gue harus ngapain!" ujarnya panik. Ia melihat wajah Alex sudah berlumuran darah.
"Ini juga polisi sama geng motor gue kemana lagi!" paniknya.
Sekelompok oranh itu semakin membabi buta saat menghajar Alex. Jelas saja cowok itu sudah tak berdaya karena telah banyak pukulan yang mengenai tubuhnya.
Tidak tega Radit pun maju dan menyerang segerombolan orang itu, beruntung saja tidak lama kemudian yang lainnya pada databg tepat waktu.
Dan perkelahian pun akhirnya pecah di tempat itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com