Dita bersimbah darah
"Gimana ini sama sekali gak ada sahutan, atau jangan-jangan si Dita gak ada lagi di sini!" ujar Radit.
"Gue yakin kalau Dita pasti ada di sini," sahut Fiki.
"Kenapa elo bisa seyakin itu Fik?" tanya Alex.
"Gak tau kenapa ya firasat gue gitu!" jelas Fiki.
"Astagfirulahaladzim," ucap Prita.
"Kamu kenapa Prit?" tanya Chika.
"Itu," jelas Prita sembari menunjuk ke arah Dita yang tangannya masih terikat dan bersimbah darah.
"Dit, Lex, Fik, sini" teriak Chika dengan suaara bergetar.
"Ada apa?" tanya Alex.
"Itu Dita-" ucapannya terputus.
Gadis itu tidak mampu lagi melanjutkan kata-katanya.
"Ya ampun, Dita kok bisa sih Dita seperti ini!" tukas Radit.
"Dita, lo kenapa Dit. Bangun Dit aku mohon kamu bangun!" ucap Fiki.
"Sa-kit Fik,' sahut Dita lirih. Gadis itu pun kemudian kembali tidak sadarkan diri.
"Ayo kita langsung bawa Dita ke Rumah sskit," ujar Fiki.
Radit pun kemudian mendekat dan melepaskan tali yang mengikat tangan Dita.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com