Hari-hari yang Kusuma lalui kini terasa begitu membosankan. Semenjak ia di rawat di Rumah Sakit ia belum boleh berangkat kerja oleh Chika.
Padahal lelaki paruh baya itu sudah merasa bahwa tubuhnya sudah sehat dan siap kembali lagi bekerja.
Namun Chika memang masih saja kawatir kalau ia kelelahan.
"Ayah, Chika berangkat Sekolah dulu ya. Ingat Ayah jangan banyak bergerak dulu banyakin istirahatnya!" pamitnya.
Dan selalu saja gadis itu selalu berucap demikian agar sang ayah tidak terlalu kelelahan.
"Ayah sudah sehat, bahkan Ayah sudah sangat rindu sekali dengan Kantor," sahutnya.
"Ayah kalau di bilangin jangan ngeyel, ntar putri cantik Ayah ini jadi kawatir bagaimana?" tanyanya dengan nada di buat sok manja.
"Ya udah iya-iya sayang. Ayah berjanji tidak akan kelelahan."
Gadis itu kemudian keluar dari rumahnya. Di halaman depan supirnya sudah setia menunggunya.
Ini adalah pemandangan pagi setiap hari di Rumahnya.
"Sudah siap Non?" tanya supirnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com