"Wah ... bagaimana bisa kamu melakukan hal itu? Kamu sangat pandai menyudutkan seseorang hingga membuatmu mati kutu!"
"Beginilah gadis bodoh yang kamu tahu dengan baik. Bukankah jika aku tidak seperti ini, kamu tidak akan pernah menaruh hati? Bukankah begitu, ketua OSIS!"
*****
Tama dan Marta hanya bisa memandang kedua orang yang tengah berselisih itu dengan tatapan bingung nan polos.
"Kenapa kamu membawa-bawa jabatan OSIS juga," masam Zhair, menepuk keningnya ampun.
Mina menggidikkan bahunya acuh dan meminta Zhair untuk duduk di depannya seperti tadi. Lantas lelaki itu memandangnya dengan tatapan malas dan berjalan mendekati Mina untuk duduk di hadapannya seperti tadi.
"Bagaimana? Apakah wanita itu yang kamu sukai?" tanya Mina, memandang wajah Zhair dengan tatapan lekat, mencoba memancing lelaki itu untuk bergibah bersama dengannya.
Namun Zhair malah mengembuskan napasnya kasar dan memandang wajah wanita itu dengan tatapan malas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com