Baiklah,kalau itu maumu"Raline memasang wajah kesal pada abel
"Kenapa kau membenciku"
"Aku tidak membencimu"
"Kalau kau tidak membenciku,kenapa kau melakukan ini,kenapa kau jadi berubah,apa yang aku lakukan sampai aku harus menanggung ini semua"abel menaikkan nada bicaranya
"Turunkan aku disini,kalau tidak aku akan turun saat mobil ini berjalan"
"Maafkan aku,aku akan mengantarmu"abel merendahkan nada suaranya
Setibanya dirumah raline
"Kau ingin singgah sebentar?"
"Tidak,aku akan pulang"
"Baiklah hati hati dijalan"
Suasana menjadi dingin antara abel dan Raline saat abel ingin meninggalkan halaman rumah Raline ia melihat seorang wanita yang mencurigakan diarea rumah Raline saat abel mengejar wanita itu,ia lari dan menjatuhkan sesuatu
"Raline,....tap tap tap"abel menggedor pintu
"Ada apa?"
"Apa kau baik baik saja ?"
"Aku baik baik saja,ada apa?"
Abel masuk kerumah Raline sambil mengecek area rumahnya dan melihat ada camera tersembunyi di dalam kamar,kemudian ia memijaknya
"Apa kau membuka pakaianmu didalam kamar?"
"Ada"
"Haters mu bersekongkol untuk menjatuhkan dan mencelakaimu"pasti itu alasanya melakukan ini
"Lalu?apa yang harus aku lakukan,ini rumahku"
"Kau tinggal dengan siapa?"
"Itu..."kenapa tiba tiba bertanya seperti itu
"Cepat jawab"
"Sendiri"
"Ikut denganku saja" abel memaksa raline
"Aku tidak suka menyusahkan orang lain,dan aku juga tidak terbiasa dengan orang lain apalagi keluargamu,aku akan menjadi canggung dan terkurung"
"Kau sudah kembali?"abel mengatakanya dengan sedikit lega
"Apanya yang sudah kembali" raline kembali berkata dengan ketus
"Aku rindu dirimu yang seperti ini" abel tersenyum sambil melihatkan seluruh giginya
"Heh....apa apaan ini,kau membuatku geli saja"
"Aku tinggal sendiri,dirumahku anggap saja rumah sendiri kau tidak perlu canggung,orangtuaku di amerika,"
"kalau kau memaksa baiklah, aku akan mengemasi barang barangku"
Kau tahu saat kau datang apalagi saat bahaya aku serasa di drama korea,seperti i can hear your voice,come and hug me ,aku benar ingin sekali jadi pemeran utama dan dapat film seperti itu,tapi sutradara bilang aktingku jelek cocoknya figuran, cuuiih sialan "raline mengomel sepanjang jalan
"Terkadang kenyataan bisa lebih indah dari hayalanmu"
"Raline menatap abel yang berbicara singkat padanya"
"Kau seperti memberiku angin untuk membayangkan betapa indahnya dunia jika aku memilih apa yang aku inginkan "
"Kita sudah sampai....masuklah kode rumahku,era puerdo ner sas querna do lacos
"Apa tadi ya ,aku lupa...Raline menunggu abel yang memasukkan mobil ke garasi untuk memasukkan kode sandi pintu"
"Kenapa tidak masuk?"
"Aku lupa sandinya"
"Dasar bodoh"
"apa? bodoh?"
Raline menyusun semua perlengkapanya didalam kamar dan bersiap untuk tidur sambil menggeraikan rambutnya
"Kau tidur dimana?" raline bertanya karena perasaan antusiasnya
"Diatap"
"Huh?diatap?apa karna aku?"
"Tidak,buang hayalanmu tentang atap yang dingin,gelap dan kumuh,atapku adalah tempat paling nyaman" abel kembali berbicara dengan santai
"Boleh aku kesana?" raline berusaha membujuk abel
"Sudah jam 10. Kamu tidak tidur"
"Baru jam 10,aku biasa tidur jam 12"
"Hmm,ikut aku,akan aku perlihatkan sesuatu "abel tersenyum sambil menarik pergelangan tangan raline
"Wah bisa melihat langit,apa kacanya tidak pecah?" raline sangat kagum melihat pemandangan langit diatap
"Tidak itu kaca yang tebal "
"Apa kau tidak takut jika malam?"
"Takut apa maksudmu?"
"Tidak, hanya takut saja"
"Tidak,aku rasa tidak"
"Tapi aku takut"raline menutupnya dengan kain yang tebal sampai atapnya yang sedikit terbuat dari kaca tertutup,ini baru bagus"
"Apanya yang bagus,ini dibuat untuk melihat bintang,dan kau malah menutupnya"
"Malam ini bintang tidak ada bukan,lagian udah mau hujan"
" dasar....bodoh..."
"Hmm,bodoh...lagi ...abel tadi kamu bertanya apa aku membencimu,aku sama sekali tidak membencimu...sekarang aku boleh bertanya?"
"Silahkan"
"Apa kamu menyukai ku(cinta)?"
"Kau ingin jujur atau tidak"
"Jujur"
" kamu akan menyesal setelah Mendengarnya"
"Coba saja,lagian aku sudah bosan dengan kehidupanku yang hanya ber putar itu-itu saja"
"Aku menyukaimu"
"Sejak kapan?"
"Mungkin saat kau membuka atasanmu dan menggodaku"
"Aku tak yakin itu suka,apa itu tidak nafsu?"
"Aku tidak sebodoh itu untuk berfikir tidak bisa membedakanya"
"Berarti kamu lebih dulu menyukaiku,untunglah"
"Aku juga menyukaimu sebesar ini"Raline 👌memeberikan tanda pada tanganya...aku memang egois dahulu aku serasa sangat jahat,aku hanya menyesali apa yang pernah aku lakukan mungkin itu menyakiti hati seseorang jadi aku putuskan untuk menjadi lebih baik dan membenci diriku sendiri kemudian sejak kau datang aku mulai berfikir ada yang salah,orang tidak peduli dengan diriku jadi lebih baik aku membenci orang lain daripada diri sendiri"
"Namun akan lebih baik jika kau tidak membenci siapapun"abel memberi masukan dalam kata kata Raline
"Mungkin kau benar,aku hanya berusaha untuk membenci,kau tahu sejak aku didekatmu aku merasa muda kembali,awalnya cuman main-main,tapi aku menjadi terobsesi dan menginginkan kehidupan itu"
"Kalau kau mau,ambillah,dan jadilah"
"Aku cukup minder,Dilihat dari umur dan banyak lagi"
"Umur lagi,umur lagi,aku tidak peduli dengan umur"
"Benarkah,kalau begitu kau ingin menjalaninya?kau ingin antara aku dan dirimu menjalin hubungan?"
"Hubungan apa?"
"Hubungan itu....ya kita jalani saja dahulu...bagaimana?"
"Semua terserah padamu,karena aku sudah mengatakanya berkali kali,namun kamu selalu menolak"
"Benarkah,berarti aku akan muda kembali masa yg indah aku lalui dengan bersedih sekarang bersama orang yang lucu seperti...oh tunggu aku lupa waktu itu aku tidak sempat memujimu dengan sempurna,sebenarnya banyak yang ingin aku katakan...seperti kenapa bibirmu pink,kenapa kulitmu bersih tidak kucel,dan kenapa ada urat yang terlihat di tanganmu,semuanya tampak mengagumkan bagiku"
"Kau pasti merindukanku,sampai memelukku seperti ini"
"Tapi kau sedang apa,kau terlihat sibuk" raline bertanya sambil memegang layar laptop abel
"ini adalah cerita yang akan aku terbitkan selanjutnya"
"Kau penulis ?lanjutkanlah aku akan tidur disampingmu,agar kau semangat"
"Tidur saja diatas pakai selimutnya"abel mengatakan dengan nada penuh perhatian
"Aku sudah mengambil Selimutnya aku akan tidur disampingmu,dipahami,seperti pasangan pasangan lainya...sejujurnya dirimu lebih hangat dari selimut padahal aku masih bangun tapi serasa masih bermimpi "
"Apa kau sedang pubertas?" abel menggelengkan kepala melihat tingkah Raline yang tiba tiba bermanja manja
"tidak, aku hanya sangat stress setelah banyak hal terjadi padaku,aku bingung harus apa dan kenapa, tapi sekarang aku sudah bosan melakukanya,aku akan jadi diriku yang aku inginkan selamanya"