"Satu masalah selesai, satu lagi dan kita akhiri kisah ini dengan damai," gumam Akbar dengan helaan napas yang terdengar sangat berat.
Akbar lalu melajukan kereta besinya dengan kecepatan yang bisa dikatakan sedang, bukan tanpa alasan hanya saja jarak rumah sakit menuju rumah Manda itu dekat. Jadi dia tak perlu untuk ugal-ugalan di jalanan.
Tak butuh waktu lama, mobil yang sedari tadi dikendarai oleh Akbar telah terparkir rapi di depan rumah milik Manda, jodoh Raihan yang berhasil dia jaga untuk waktu yang tidak bisa dikatakan lama.
"Lah … kok pakai acara lobet sih ini hp?" keluh Akbar saat menyadari kini gawainya sedang dalam keadaan mati total.
Kalau sudah seperti ini ceritanya maka di harus turun untuk menyampari Manda secara langsung.
KREK!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com