["Aku tunggu sepuluh menit, jika kau masih saja belum sampai maka aku ... tidak akan segan-segan menghukummu!"]
"Ya," jawab Tania singkat,bladat dan jelas. Ia meremas ponselnya dengan kuat. Moriz, benar-benar seorang pria yang sangat pemaksa.
Awalnya Tania tidak adakan berangkat ke apartemen Moriz seperti apa yang dikatakan tadi pagi, dirinya sangat malas apalagi setelah mendapatkan penolakan lagi dari Alfred. Niatnya malam ini akan ia gunakan untuk memenangkan hati dan otak. Namun, Moriz terus saja menelponnya tiada henti membuat ia hampir membantingkan ponsel jika tidak mendengar ancaman yang diberikan Moriz.
Sungguh ancamannya tidak sia-sia berhasil membuat Tania dia tidak bertkutik dan hanya bisa patuh, itu pun dengan sangat berat hati.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com