Robert menjerit kaget, merasakan sensasi darah segar mengalir di dada bagain kirinya, sungguh itu benar-benar tepat di area jantung dirinya . Ia mendesis tajam, menatap Luxe yang masih tengah menatap dirinya denan pamdangan nyalang.
"Balas dendam," ucap Luxe pelan penuh kesantaian. Pada detik berikutnya, ia langsung mengendurkan tatapan tadi menjadi tatapan meremeshkan, giginya yang gemrletuk kini sudah tidak lagi dan dijadikan sebuah senyuman miring.
Luxe mnyillangkan kedua tangannya di depan dada dengan sebuah pisau kecil telah ia lipat dan dimasukan ke dalam sajukemejanya, pandanagnnya terpusat ke arah darah segra yang terus saja mengalir indah membasahi kaos yang tengah dipakai oleh Robert.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com