Bruk!
Seketika Sagara tersungkur saat mendapatkan hantaman kencang dari kepalan tangan Prince. Ia tidak meringis, namun memegang perutnya yang terasa terkoyak nyeri. Ingin rasanya ia memuntahkan darah yang berada di perutnya. Sungguh, tinjuan tersebut bagaikan seperti baja yang menghantam tembok.
"Tidak usah berlaga bodoh!" desis Prince masih saja menatap Sagara nyalang. Ia sana sekali belum puas setelah menumbangkan Sagara, sebab dia belum. Kalau sudah antai, maka ia akan sangat puas.
Ahk, apa perlu Prince bunuh Sagara sekarang juga? Ia tidak peduli apa hubungan ia sama Sagara di keluarga Edward. Tidak peduli resiko yang ia akan dapat dari para pria tua yang selalu kita campur dengan kehidupan dirinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com