webnovel

FIREFLIES : first love

Simon merasa tak pernah merasakan cinta sekalipun dirinya telah banyak berpacaran dan tak jarang berhubungan intim dengan wanita bahkan yang umurnya jauh lebih tua darinya. Ia selalu merasa hampa dan tak mengerti apa itu cinta ? kasih sayang ? mungkin tak hanya sebatas itu. Ia menjadi dingin dan tak berperasaan. Ia telah mati rasa. Namun semua berubah saat seorang pemuda yang adalah adik tingkatnya datang untuk memintanya menjadi model majalah kampus. Pemuda tinggi dengan rambut cepak yang suka sekali membawa kamera ternyata adalah anggota club jurnalistik. Di balik lensa kamera itu, hatinya berdebar. Mungkinkah ia sedang jatuh cinta ? Pada lelaki juga ?!!! "YANG BENAR SAJA !!" "sebaiknya kau terima saja jati dirimu sebenarnya~" "Pergi atau sepatu ini akan masuk ke mulutmu !"

JieRamaDhan · LGBT+
Pas assez d’évaluations
165 Chs

162

Ashley menepuk dahinya keras setelah membaca untaian pesan dari Sean. Gara-gara terlalu terlena, dia jadi lupa untuk memberi kabar kepada pemuda itu, sekalian juga membatalkan kesepakatan mereka. Terbesit rasa bersalah karena menelantarkan pria itu dalam lembah ketidaktahuan yang pasti akan mendorongnya pada jurang kesalahpahaman. Kalau tidak segera diberitahu, sepertinya mereka akan jadi canggung satu sama lain.

Tidak ada kabar yang lebih baik selain langsung menghubunginya lewat panggilan telepon dan bukannya sekedar pesan singkat. Sebagaimana diajarkan oleh ibunya bahwa dia harus menjunjung tinggi kesopanan dimana pun berada dan kepada siapapun.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com