webnovel

FIREFLIES : first love

Simon merasa tak pernah merasakan cinta sekalipun dirinya telah banyak berpacaran dan tak jarang berhubungan intim dengan wanita bahkan yang umurnya jauh lebih tua darinya. Ia selalu merasa hampa dan tak mengerti apa itu cinta ? kasih sayang ? mungkin tak hanya sebatas itu. Ia menjadi dingin dan tak berperasaan. Ia telah mati rasa. Namun semua berubah saat seorang pemuda yang adalah adik tingkatnya datang untuk memintanya menjadi model majalah kampus. Pemuda tinggi dengan rambut cepak yang suka sekali membawa kamera ternyata adalah anggota club jurnalistik. Di balik lensa kamera itu, hatinya berdebar. Mungkinkah ia sedang jatuh cinta ? Pada lelaki juga ?!!! "YANG BENAR SAJA !!" "sebaiknya kau terima saja jati dirimu sebenarnya~" "Pergi atau sepatu ini akan masuk ke mulutmu !"

JieRamaDhan · LGBT+
Pas assez d’évaluations
165 Chs

157

Simon menyunggingkan senyum miring. "Ah, jadi kau takut yah?" Tatapan meremehkan dilayangkan pada pria di sebelahnya.

"Tidak! Tentu saja tidak!"

"Masa?" Seringaian semakin lebar yang entah kenapa malah membuat wajah Simon semakin tampan. "Lalu kenapa kau mencengkram lenganku kuat sekali?"

Seketika genggaman itu terlepas, Ashley beringsut menjauh. "Ayo kita menonton ini!" ucapnya dengan semangat membara. Atau barangkali begitu lah caranya untuk menutupi kegugupan.

"Mau taruhan? Kau akan mengompol bahkan sebelum film dimulai."

"Setuju!"

Lembaran kaset dimasukan pada mesin DVD, tak lama memunculkan tayangan intro film. Berisi peringatan, semacam harus berusia lebih dari delapan belas tahun untuk menonton film tersebut, tak memiliki penyakit jantung atau hipertensi, dan terakhir peringatan bahwa film ini berisi konten berdarah yang dapat mengocok-ngocok isi perutmu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com