webnovel

FIRE AND LOVE

Asa asima seorang gadis muda dan dingin mengidap penyakit TGA (Transposition of the great arteries) yang bercita-cita ingin menjadi seorang pianis terkenal namun ia harus menjalani hidupnya dengan penuh kekerasan dan kekejaman ayahnya sendiri yang mengidap penyakit OCPD (Obsessive compulsive personality disorder). saat ia mulai putus asa dengan hidupnya, ia tak sengaja bertemu dengan dua sahabat yang berlatar belakang berbeda kim Soo Hyun sosok pria idaman para gadis yang merindukan sosok ibu dan Yoo Soo Jin sosok pria jenius dan bergelar "artis sekolah " yang memiliki rasa bersalah mendalam mengakibatkan dirinya hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua. apakah kedua sahabat itu mampu menolong asa? apakah penyakit asa bisa sembuh? apakah cita-cita asa akan terwujud? mungkih di antara mereka berdua akan ada yang jatuh hati terhadap asa?

Bugis_Syantik · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
22 Chs

tragedi pesawat jatuh

"kami turut berduka cita atas meninggalnya kakakmu,soo hyun"ujar salah satu pelayat.

Soo hyun hanya mengangguk dan tertunduk tanpa mengeluarkan kata sedikitpun. Di temani soo jin ia terus menerima tamu yang memberinya belasungkawa kepadanya atas meninggalnya hyun bi.

"kakak, kenapa kau cepat sekali menyusul ibu?apakah kau tak peduli dengan aku tanpa dirimu? "ujar soo hyun kembali menangis mengelus foto kakaknya.

"tidak ku sangka kau akan selemah ini soo hyun, sudah ku peringatkan kau bahwa dia adalah anak pembawa sial. Kau terlalu mempercayainya"

ujar ayah asa yang juga datang melayat.

Mendengar suara ayah asa tiba-tiba emosi soo hyun bergejolak ia mengangkat kerah baju milik ayah asa.

"jika kau punya dendam kepadaku lampiaskan saja padaku jangan kepada kakakku, aku tahu kaulah penyebab kematian kakakku pria tua. Setelah ini aku tidak akan mengampunimu"ujar soo hyun dengan amarah yang menggebu-gebu.

"anak sombong...kau tidak punya bukti untuk menuntutku jadi ratapilah saja kematian kakakmu dan mengakulah kalah"ujar ayah asa dengan tenang.

"selagi aku masih bernapas aku tak akan membiarkanmu mengambil asa dariku,ingat itu baik-baik"ujar soo hyun melepaskan genggamannya.

"kita lihat saja nanti siapa yang bertahan paling akhir dialah pemenangnya"ujar ayah asa meninggalkan soo hyun.

"tahanlah emosimu ini kematian kakakmu jangan menperburuk suasana, duduklah dan minum"ujar soo jin mencoba menenangkan soo hyun.

Setelah hyun bi selesai di kremasi, soo hyun tampak sangat terpukul ia terus meratapi dan menangis atas kematian kakaknya.Beberapa hari tampak rumah soo hyun ramai akan Teman-temannya yang tak  pulang ke rumah mereka hanya untuk menghibur soo hyun.

Sepekan berlalu setelah kematian hyun bi, soo hyun mulai bangkit dan tampak memaksa ceria untuk menghibur teman-temannya dan dirinya sendiri.Ia kembali bekerja dan menyibukkan diri agar tidak terlalu memikirkan kakaknya namun saat ia pulang kerja ia kembali menangis mengingat kakaknya yang selalu menunggunya pulang.

"tolong jangan menangis aku ada di sini untukmu"ujar soo jin yang mulai tinggal bersama soo hyun agar dia tidak kesepian.Bahkan pembatu kepercayaan ibu asa juga tinggal di rumah soo hyun agar keberadaannya tidak di ketahui oleh joseon ataupun ayah asa. Setiap hari peran kakak soo hyun di rumah ia yang melanjutkan mengerjakannya,sesekali teman-teman soo hyun datang untuk melihat kondisi soo hyun setelah di tinggal oleh kakaknya.

Terlepas dari itu asa juga dibuat berduka juga akibat penculikan ibunya, ia sangat berharap ibunya baik-baik saja dan segera menemukannya namun di tempat lain,tempat ibu asa di kurung terlihat ibu asa bernapas dengan sesak dan mulut yang terus mengeluarkan darah. Ayah asa yang menyaksikan istrinya di siksa hanya diam dengan wajah yang datar,sesekali ia melontarkan kalimat "sudah ku bilang siapa saja yang menolong anak itu akan sengsara.inilah akibatnya jika berani melawanku".

namun ibu asa hanya tersenyum mendengarkan ucapan suaminya.

Tiap hari ia di siksa dengan menghirup gas beracun lalu di beri makan makanan yang sudah basi, jika dia berani mengumpat suaminya dan berteriak minta tolong pukulan joseon akan melayang di tubuhnya hingga akhirnya terjatuh dan pingsan.

Di rumah ayah asa, tampak koper berisi barang-barang kakak dan adik asa di keluarkan. Asa yang baru datang dari kelas pianonya kaget,

"kakak kenapa semua barangmu keluar apakah kau di usir? "ujar asa menghentikan langkah Nadya.

"bisa di bilang begitu, sekarang dia hanya menyayangimu dan kami di buang ke amerika untuk belajar, benar-benar membosankan "ujar adik asa pergi ke mobil meninggalkan asa dan Nadya.

"asa... Kami hanya pergi sebentar dan kami jamin pasti akan kembali, oh iya saat aku sukses sepertimu tolong sisakan pria tampan di kota ini untuk ku nikahi nanti.jaga dirimu baik-baik"ujar Nadya memeluk asa dan memberikan asa liontin berisikan foto mereka bersaudara.

Asapun hanya mengantar mereka di pekarangan rumahnya dan melambaikan tangan,

"sepertinya kau akan terus kehilangan asa, jika kau tak ingin mendengarkan ku aku jamin hidupmu akan sengsara"ujar ayah asa

"aku manusia berhak memilih dan pilihanku tidak bisa kau tentukan. Sekarang aku bukan bonekamu yang bisa kau mainkan dan pukul semaumu"ujar asa sambil melangkah masuk meninggalkan ayahnya.

Setelah di tinggal pergi oleh asa, ayahnya pun menelpon joseon.

"percepatan semua rencana,habiskan mereka semua tanpa terkecuali aku ingin semuanya cepat berlalu"ujar ayah asa mematikan ponselnya dan pergi ke kantor.

Karena mendapatkan perintah, joseon akhirnya mensabotase pesawat yang di tumpangi saudara asa ke amerika.saat pengecekan akhir untuk terbang ia mememulai aksinya,pesawatnya lepas landas dengan mulus tanpa kendala namun setelah setengah perjalanan pesawat itu mengalami kerusakan mesin dan meledak.Dengan cepat Berita pesawat jatuh pun beredar,asa yang mengetahui saudaranya ada di daftar penumpang tak henti-hentinya menyayangkan mengapa ia tak menahan saudaranya untuk tidak pergi,ia terus memegang liontin yang di berikan Nadya sebelum ia pergi.

Asa pun pergi ke bandara untuk memberikan informasi DNA kepada tim pencarian,di temani teman-temannya asa menantikan jasad saudaranya di temukan.

Sepekan setelah pesawat itu jatuh akhirnya jasad saudaranya terindentifikasi, asa pun membawa pulang peti saudaranya. Sesampainya di rumahnya, ayahnya tampak biasa-biasa saja,

"ini akibatnya melawanku kau akan kehilangan semuanya,ini janji ku padamu"ujar ayah asa sambil bersandiwara menangis di depan peti mati anaknya.mendengar perkataan ayahnya,asa langsung menamparnya dan mengatakan "kau bukan seorang ayah kau iblis, kau rela membunuh anakmu demi obsesimu menjadikan ku sempurna.apakah kau sudah tidak waras?Dasar pria brengsek jangan menyentuh peti saudaraku!!!!"

ayah asa hanya diam dan pergi menggunakan mobilnya sedangkan asa menangis di depan peti saudaranya sembari terus memumukul dadanya.

Soo hyun dan soo jin yang berada bersama asa mencoba menangkan asa dengan berbagai cara namun sia-sia saja asa tetap menangis sampai akhirnya yun-mi datang dan berkata

"aku tahu kau kuat asa, kau adalah asa yang sama yang bersamaku saat pertama kali kau masuk sekolah dulu. Kau adalah wanita tegar dan perkasa,ikhlaskan mereka agar mereka bisa pergi dengan tenang" .

Asa pun mencoba menerima kenyataan dan ingin menjalani hidup seperti sedia kala lagi.

Di tempat lain, ayah asa mendatangi ibu asa untuk memberitahukan bahwa anak-anak mereka telah tewas akibat pesawat jatuh. Ibu asa tampak tak terima ia terus memaki sambil menangis ke ayah asa,saat ayah asa ingin memeluk istrinya itu.ibu asa meludahi wajah suaminya dan berkata "aku tahu ini semua rencanamu,apakah kau tidak punya rasa kasih sayang untuk anakmu sehingga kau tega membunuhnya? Pesawat jatuh hanya kedokmu saja untuk menghabisi putrinu sendiri, apa niat sebenarnya? KATAKAN PADAKU.... ".

"aku benci dengan ketidaksempurnaan kau tahu itu, saat mainanmu di bawa oleh orang lain maka kau harus membalasnya dengan lebih sakit dan itu yang sekarang ku lakukan, akan ku buat asa putriku sendiri menderita karena gagal menjadi sempurna seperti yang ku inginkan. Dia akan kehilangan semuanya,temannya,keluarganya bahkan pria yang ia cintai kim soo hyun itu.aku akan menghabisi semuanya"ujar ayah asa Sambil mencengkram wajah istrinya.

Mendengar hal itu ibu asa hanya bisa menangis dan meratapi nasib anaknya selanjutnya.

Sementara di rumahnya, asa hanya tampak diam dengan wajah yang lesu.

Ia meratapi peti milik saudaranya yang di kremasi,

"kuatkan dirimu asa"ujar yun-mi memeluk asa.