webnovel

FIRE AND LOVE

Asa asima seorang gadis muda dan dingin mengidap penyakit TGA (Transposition of the great arteries) yang bercita-cita ingin menjadi seorang pianis terkenal namun ia harus menjalani hidupnya dengan penuh kekerasan dan kekejaman ayahnya sendiri yang mengidap penyakit OCPD (Obsessive compulsive personality disorder). saat ia mulai putus asa dengan hidupnya, ia tak sengaja bertemu dengan dua sahabat yang berlatar belakang berbeda kim Soo Hyun sosok pria idaman para gadis yang merindukan sosok ibu dan Yoo Soo Jin sosok pria jenius dan bergelar "artis sekolah " yang memiliki rasa bersalah mendalam mengakibatkan dirinya hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua. apakah kedua sahabat itu mampu menolong asa? apakah penyakit asa bisa sembuh? apakah cita-cita asa akan terwujud? mungkih di antara mereka berdua akan ada yang jatuh hati terhadap asa?

Bugis_Syantik · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
22 Chs

mengikhlaskanmu bersamanya

Hari yang gelap hujan turun dengan deras, Akhirnya asa bisa pulang namun kenyataan pahit menantinya.tak ada yang tersisa di rumah soo hyun bahkan ibunya. Dengan basah kuyup ia mendatangi pemakaman, langkah demi langkah ia jalani seorang diri menembus hujan yang deras.

"ibu...Soo hyun... Mengapa kalian meninggalkanku dengan cara begini??!!apa kesalahanku di masa lalu hingga tuhan mengutukku??soo hyun kau berjanji padaku kau akan selalu bersamaku tapi mengapa sekarang kau meninggalkanku? ibu aku tak ingin memaafkanmu karena mengabaikanku jadi bangunlah ku mohon... Beri aku kesempatan bersama kalian sekali saja,ku mohon jawab aku.... "ujar asa memegang nisan soo hyun.

Tiba-tiba payung melindunginya dari derasnya hujan, ternyata yun-mi datang.

"tidak ada gunanya mengadu ke mereka. Mereka tak akan mendengarkanmu jangan menyesali yang apa yang telah terjadi Kau harus hadapi asa karena mereka yakin kepadamu"ujar yun-mi menatap foto soo hyun.

"aku sendiri,aku tak mungkin bisa kuat tanpa mereka.ku mohon bantu aku bangunkan mereka"ujar asa bangkit.

"kau tak pernah sadari masih ada seorang yang berjuang untukmu asa.kala kau sedih dan seorang diri di rumah sakit dia selalu di sampingmu dan tak pernah meninggalkanmu.Yoo Soo Jin menyukaimu"ujar yun-mi memejamkan mata dan berdoa.

"apa? tapi kenapa harus aku? Bukankah kau kekasihnya? "ujar asa memegang payung untuk yun-mi.

"kau becanda, aku bukan siapa-siapanya lagi. Aku sadar selama ini soo jin jatuh cinta padamu namun ia menutup dirinya agar soo hyun ataupun kau tak tahu, namun soo hyun tahu itu makanya ia ingin soo jin melanjutkan tugasnya untuk menjagamu dan aku baru tahu betapa cintanya dia padamu saat ia merawatmu sangat baik di rumah sakit.Dia juga terpukul sepertimu tapi dia berpura-pura tegar di hadapanmu agar kau bisa kuat seperti sekarang jadi ku mohon tolong jaga soo jin untukku"ujar yun-mi.

Soo jin pun datang mendekat,dengan senyuman yang tulus yun-mi mendorong asa mendekati soo jin Ia mengikhlaskan melepaskan soo jin untuk asa.

Asa pun jatuh di pelukan soo jin,

"hari ini kita putus ku mohon jangan bertanya apa sebabnya,kalian pasangan yang cocok.soo jin tolong jaga asa dan hatinya"ujar yun-mi meninggalkan mereka berdua.

Namun soo jin mencoba mengejar yun-mi,

"kenapa?kau melepaskanku begitu saja apakah kau sudah gila? Aku akan menjaga asa tapi bukan sebagai kekasihnya karena aku tahu di hati asa tak mungkin ada tempat untukku. jadi tolong jangan tinggalkan aku"ujar soo jin menggenggam tangan yun-mi.

"mencintai tak harus memiliki itu yang ku coba lakukan sekarang. Kau sudah menantinya cukup lama bukan? Sekarang saatnya buktikan kalau mencintainya. Jangan kejar aku lagi kau harus selalu di samping asa"ujar yun-mi mendorong soo jin ke asa.Berkali-kali soo jin memanggil yun-mi namun ia terus berjalan pergi dengan hati yang hancur yun-mi melangkah sambil mendengar lagu di aerphonenya,

......

Kau dan aku tak bisa bersama

Bagai syair lagu tak berirama

Selamat tinggal kenangan denganmu

Senyumku melepaskan Kau pergi...

(cakra khan-mencari cinta sejati)

Sesampainya di restorannya yang tak jauh dari pemakaman ia menangis histeris dan menjatuhkan semua barang di hadapannya.karena merasa ada kebisingan ibunya pun datang dan menghampiri yun-mi,

"ibu, rasa sakit macam apa ini? Aku mencintainya ibu tapi aku tak bisa memilikinya, Ibu kenapa hati ini sakit ketika aku mencoba mengikhlaskannya? Aku hanya ingin melihatnya bahagia tanpa harus bersamaku namun aku merasa berat melepaskannya,apa yang harus ku lakukan ibu?"ujar yun-mi menangis di pelukan ibunya.

"kau putri kecilku yang kuat,ingatlah ini jika kau berani mencintai maka kau harus menanggung sakit hati. Ikhlaskan dia walau kau terluka kau berhak bahagia tanpanya,ibu akan selalu mendukungmu"ujar ibu asa menyeka airmata putrinya itu.

Sedangkan di pemakaman,

"kau sudah dengar apa yang di katakan yun-mi? Jadi bagaimana tanggapanmu? "ujar soo jin menanti jawaban asa.

"aku juga tidak tahu saat ini aku tak bisa mengatakan apapun."ujar asa

"aku mencintaimu asa, mungkin belum waktunya aku mengatakan ini tapi aku harus melakukannya demi janjiku pada soo hyun. Aku tahu tak ada tempatku di hatimu tapi izinkan aku mencoba sekali saja tak apa jika kau ingin menolakku,itu wajar saja"ujar soo jin menjauh pergi sedangkan asa hanya terdiam sejenak dan memikirkan perkataan yun-mi "aku baru tahu betapa cintanya dia padamu saat ia merawatmu sangat baik di rumah sakit.Dia juga terpukul sepertimu tapi dia berpura-pura tegar di hadapanmu agar kau bisa kuat".

Setelah sadar asa pun mengejar langkah soo jin yang menjauh dan menggandeng tangan soo jin dengan lembut.

"tolong tetaplah bersamaku"ujar asa tersenyum ke arah soo jin.

Seketika soo jin dengan rasa senang memeluk asa dan berjanji pada dirinya sendiri akan membuatnya bahagia.

Keesokan harinya soo jin dan asa sepakat untuk menemui yun-mi di restorannya,

"pertarungan ini belum selesai kau tahu itu kan yun-mi? Ayah asa masih menjadi buronan jadi aku minta tolong padamu bantulah kami sekali lagi"ujar soo jin.

"tentu saja akan ku bantu kalian kasus ayahmu asa lumayan mencuri perhatian publik.jika kasusnya berhasil di tuntaskan dan beritanya akan di terbitkan aku bisa dapat promosi karena itu, jadi kapan kita mulai lagi? "ujar yun-mi sambil meminum minuman di hadapannya.

"terima kasih banyak sudah mau menolongku, jika bukan kalian mungkin aku hanya bisa meratapi kematian mereka"ujar asa dengan penuh kesedihan,karena merasa iba soo jin pun menggenggam tangan asa dan menyeka airmata asa.

Yun-mi hanya bisa menghela napas dan mengikhlaskan sambil tersenyum menutupi rasa cemburunya yang begitu dalam.

"hei sudah ku bilang kalian itu pasangan yang sangat cocok. Tetaplah romantis seperti itu,baiklah akan ku kabari yang lain untuk membantu juga. Kita akan berkumpul di rumahmu soo jin.baiklah nikmati makanan kalian"ujar yun-mi pergi ke toilet. Sesampainya di sana ia tak bisa menahan lagi airmatanya ia kembali menangis dan mememukul-mukul dadanya.setelah merasa tenang ia kembali ke dapur dan memotong-motong sayuran namun karena kurang fokus ia tak sengaja melukai tangannya,

"kau terluka berhentilah memotong jarimu bisa saja terpotong juga"ujar soo jin panik melihat darah di tangan yun-mi,ia pun membantu yun-mi mangobati luka di jarinya.

"kenapa kau peduliku? Itu membuat ku sesak dan sulit melepaskanmu" ujar yun-mi menatap dingin soo jin yang memberikannya perban di lukanya.

"kenapa?sebelum aku jadi kekasihmu kita adalah teman, sebelum aku mengenal asa kita adalah kekasih. Aku tidak peduli tentang status kita sekarang yang hanya ku inginkan menjaga semua orang yang menyayangiku, itulah tugasku.sudah beres oh iya jika sudah kotor ganti perbannya supaya tidak terinfeksi,jaga dirimu baik-baik"ujar soo jin mencium kening yun-mi dan pergi.

2 tahun berlalu  begitu cepat,

Setelah perlakuan soo jin hari itu kepada yun-mi ia sadar bahwa cintainya kepada soo jin bukan hanya sekedar cinta kekasih melainkan cinta persahabatan yang tidak tergantikan.

"asa tolong beritahu pada soo jin jangan mencoret-coret laporanku,aiss...semua laporanku rusak"ujar yun-mi yang kesal pada soo jin dan pergi duduk bersama teman-temannya yang lain.

"maafkan aku ku kira tadi hanya kertas usang sini mana ku ganti"ujar soo jin menarik kertas yun-mi namun tak sengaja ia merobeknya membuat amarah yun-mi memuncak.

Mereka pun kejar-kejaran di lorong rumah soo jin seperti anak kecil namun yang lain hanya bisa melihat dan tersenyum.

"hei... Sudah berapa persen untuk pentasmu nanti di teater asa? Seperti kau sangat santai sekali aku saja yang membicarakannya merasa gugup"ujar lee so sambil menyumbal mulutnya dengan makanan ringan.

"sudah 80% tinggal latihan gladi bersih besok,sebenarnya aku juga sangat grogi tapi kalian semua mendukungku jadi grogi itu menjadi semangat yang membara. Aku sangat menantikannya"ujar asa memotong sayur-sayuran.

"fighting!!!!! "ujar stefani mengangkat tangannya memberi semangat.

"oh iya saat pentasmu nanti bukankah itu memperingati kematian soo hyun dan ibumu? Apa kau akan baik-baik saja untuk pentas nanti"ujar shireen.

"tentu saja aku tidak lupa soal itu. Tapi bagiku inilah yang di inginkan ibuku, saudaraku dan soo hyun aku akan melakukannya sebaik mungkin agar mereka tidak kecewa padaku"ujar asa menahan airmatanya.

Melihat asa yang ingin menangis yun-mi langsung memeluknya di ikuti teman-temannya yang lain sedangkan soo jin hanya menggenggam tangan asa.

"terima kasih banyak kalian selalu ada untukku"ujar asa hanyut dalam suasana.