Pagi itu benar saja Hemartin datang ke Megical kingdom,rasa bersalahnya yang masih ada sejak kejadian itu membuatnya berusaha akan selalu ada di dekat Felicidade.
Felicidade yang kebetulan berada di luar kerajaan menunggu kedatangan Robbert,melihat sosok lain yang datang yaitu Hemartin.
Robbert yang sedang berada di kerajaannya untuk berpamitan dengan ibunya.
"Aku akan menemui Felicidade bu." Pamit Robbert dengan cepat meninggalkan kerajaannya.
"Berhati-hati lah di jalan." Saut ibunya.
Ibunya yang sedikit cemas dengan dunia luar selain kerajaannya namun masih memikirkan kehidupan putranya mengenal dunia luar.
"Aku datang." Hemartin yang sudah melihat Felicidade sejak dari kejauhan.
"Aku menunggu Robbert,ia akan datang dan kita akan mencari tau lebih lanjut tentang kejadian kemarin." Jawab Felicidade yang tiba-tiba tidak menyukai Hemartin.
"Oh,aku hanya menepati janjiku akan hari kemarin untuk aku datang kemari." Hemartin yang sudah mendengar sambutan ketus dari Felicidade membuat mengundurkan niatnya untuk memberi tahu peraturan yang ada di kerajaannya karena waktu nya kurang tepat.
Felicidade yang tidak terlalu memperdulikan Hemartin karena sesuatu telah menyangkut dirinya.
Felicidade hanya duduk di rumput dan berharap Robbert cepat datang.
"Bagaimana perjalananmu dengan Robbert? Sudah kah kalian menemukan tanda-tanda." Tanya Hemartin dengan tidak yakin untuk di jawab.
Felicidade yang malas menanggapi hal itu mengulur waktu untuk menjawab.
"Iya sesuatu terjadi dimulai di kerajaanmu,semua terasa mengganggu disana. Mari bicarakan ketika Robbert datang." Muka Felicidade yang dialihkan untuk memberi tahu Hemartin bahwa dia tidak menyukainya disana.
"Apa aku mengganggumu? Aku bisa pergi jika itu benar." Hemartin yang merasa di acuhkan ia memilih berdiri dari tempatnya dan mulai menghadap Felicidade untuk pergi.
Tak lama Robbert datang dan membuat kepergian Hemartin tidak di lakukan. Robbert yang senyum dengan lebar serta Felicidade yang menjawab senyum nya dengan berpindah posisi yang semua sebelumnya duduk kini beridiri serta melempar senyumnya. Hemartin yang merasa itu kurang adil memilih biasa saja dan menunggu Robbert menyapanya.
"Aku datang. Hei Hemartin." Ternyata Robbert menyadari apa yang di tunggu Hemartin.
Hemartin hanya tersenyum. Kecanggungan antara Felicidade dan Hemartin sangatlah terlihat,yang membuat Robbert sedikit bingung untuk membuka bahan pembicaraan.
Mereka bertiga hanya duduk di depan gerbang Megical kingdom. Mereka mulai membahas apa yang terjadi.
"Kita kemarin sudah mencari ke kerajaan terdekat dan menemukan dua kereta yang sama yaitu berwarna hitam." Pembicaraan di buka oleh Robbert.
"Dimana saja kamu menemukannya?" Tanya Hemartin dengan beberapa kali melihat wajah Felicidade.
"Dikerajaanmu dan satunya di penduduk kerajaan Robbert." Jelasnya dari Felicidade yang menatap Hemartin.
"Kamu melihatnya dimana? Aku tidak pernah melihat kereta kuda dengan warna hitam." Jawab Hemartin dengan heran.
"Di suatu tempat yang gelap." Jawab singkat Felicidade.
"Sedangkan di kerajaanku,kita menemukan itu salah satu milik penduduk disana. Dan ketika kita bertanya ia tidak sering datang ke daerah Megical Kingdom." Tambahan dari Robbert.
"Lalu kalian mencurigai keduanya atau hanya salah satu dari keduanya??" Tanya Hemartin yang panik karena takut mereka akan mencurigai keluarganya.
"Sebenarnya dari awal kita masuk ke kerajaanmu kami mengalami hal aneh dan kita sadar ketika kita ingin meninggalkan kerajaanmu." Jawab Felicidade yang sedikit lebih baik.
"Jadi kemungkinan kami hanya mencurigai keberadaan kereta yang ada di dalam kerajaanmu." Robbert yang menjawab dengan tenang dan santai,tapi itu membuat Hemartin bingung dengan semuanya. Hemartin takut semua itu ulah dari keluarganya.
Ayah Hemartin yang menyadari putranya tidak ada di kerajaan,membuatnya lebih ingin memberi peringatan yang membuat Hemartin jera.
"Bagaimana dengan niatku yang akan memberitahu Felicidade tentang peraturan dikerahkannya. Jika memang benar itu ulang ayah,artinya Felicidade dalam bahaya." Ujar dalam hati Hemartin yang terlalu gelisah dengan semuanya.
"Hanya ada satu hal yang mengungkapkan siapa yang membunuh gelicidade. Yaitu menemukan kereta itu,namun sangatlah sulit." Robert yang menghentikan pikiran Hemartin.
"Apa kalian akan melanjutkannya lagi?" Tanya Hemartin.
"Mungkin." Jawab Felicidade dengan rasa ingin tahu.
"Lalu kalian apakan jika sudah mendapatkannya?" Pertanyaan lebih serius kini terasa dari ucapan Hemartin.
"Akan kU tanya mengapa ia melakukannya pada seorang gadis yang tidak tau apa-apa sehingga meninggal." Felicidade yang menjawab dengan nada halus seakan tidak yakin menemui orang itu,namun sangat ingin ia tanyakan hal itu.
Mereka hanya fokus ke Felicidade tidak menghiraukan hal lainnya,termasuk pertanyaan yang amat serius tadi.
"Aku tidak bisa berlama-lama disini,aku akan segera pulang,namun aku ingin berbicara dengan Felicidade hanya aku dan dia." Seolah izin dengan Robbert yang jelas menjadi pilihan Felicidade.
Robbert meninggalkan mereka untuk berbicara sebentar.
"Aku tidak bisa selalu di samping mu dan aku juga tidak bisa mencari siapa yang membunuh gelicidade. Aku tau kamu punya teman lain sekarang yaitu Robbert. Aku akan kembali jika itu sudah baik-baik saja." Kalimat perpisahan terucap dengan memberanikan menatap wanita yang akan ia temui lagi dan entah kapan itu.
"Mengapa tidak mencari bersama?" Tanya Felicidade.
"Tembok menghalangi kita,bahkan seperti dunia lain yang memisahkan." Hemartin yang beranjak pergi dari sana.
"Aku pergi dan akan kembali ketika itu semua membaik." Pamit Hemartin pada Robbert dengan menepuk bahunya.
Hemartin yang tidak menyangka ia akan melakukan hal serupa,namun itu yang terbaik untuk wanita yang ia cintai supaya tidak ada luka yang menghampirinya.
Begitulah cara seseorang mencintai,bukan hanya berani mencintai bahkan berani mengikhlaskan dengan apapun alasan.
Felicidade yang tidak mempercayai perasaannya kepada Hemartin karena saudarinya pernah menyukainya,dan melampiaskan perasaannya itu seolah mencintai Robbert.
Robbert yang melihat Felicidade tidak begitu baik,membuatnya memilih pulang dan membiarkan Felicidade lebih baik.
"Aku akan pulang. Beritahu aku jika kamu ingin mencari tentang gelicidade." Ucap Robbert dengan mengelus kepala.
Felicidade yang senang dan canggung memilih menjawab dengan senyum,dan itu cukup untuk Robbert.
••••
Gelap gulita yang sedang menemani Felicidade di jendela kamarnya,terlihat satu yang terang yaitu bulan. Seperti halnya orang yang pernah ada dan sekarang menghilang satu persatu.
"Apa aku harus menghentikan pencarian siapa yang membunuh Gelicidade dan mengikhlaskan secara penuh untuknya? Supaya siapapun tidak menghilang dengan bergantian." Hati yang berbicara di keheningan malam tanpa teman.
"Gelic,aku bingung,Hemartin sekarang menjauh entah mengapa. Aku ingin mengetahui siapa yang membunuhmu,namun aku tak berdaya,bahkan orang yang sebenarnya aku cintai pergi dan tega berpamitan." Tambahnya dengan tangisan yang sempat ia bendung.
Hemartin yang sekarang berada di dekat jendela seolah sedang menatap bulan bagaikan Felicidade. Sesorang yang pertama kali menerangi di gelapnya hidup.
"Seberapa lama aku harus menjauhimu?" Tanya Hemartin dengan menyandarkan kepalanya ke tangan.
"Kamu tidak mengetahui yang sebenarnya? Atau hanya berpura-pura tidak tahu? Jika kamu tidak mengetahuinya,akan kU beritahu yang sebenarnya. Namun jika kau pura-pura tidak tahu,percayalah aku mengetahui kebohongan itu." Hati yang terus mengatakan tentang Felicidade.
Akankah dunia baik-baik saja jika mengetahui kedua orang saling mencintai dan harus menerima masa lalu yang menyakitkan?? Sepertinya tidak,bagi siapapun.
Jangan lupa vote,comment and share.
Gimana nongkrongnya enak gak?? Jangan lupa bawa kopi kalo ke sini.
See u next chptr.....😎🖤