"Tidak usah, aku bisa mengobati lukaku sendiri." ucap Nathan sambil memegang tangannya yang mengeluarkan darah.
"Biar aku obati, kamu bisa infeksi nanti." ucap Alea kembali meraih tangan Nathan.
"Tidak perlu, dan memang apa pedulimu." ucap Nathan keras kepala.
"Aku perduli padamu, dan jangan tanya kenapa...kamu sudah tahu kalau aku mencintaimu." ucap Alea menggenggam erat tangan Nathan.
"Kamu bisa perduli padaku, kenapa aku tidak bisa perduli padamu untuk melamarmu." ucap Nathan menatap dalam tepat pada manik mata Alea.
"Kamu tidak akan mengerti Nat, biarkan aku mencobati lukamu sekarang." ucap Alea dengan hati sedih.
"Katakan padaku kenapa kamu menolak lamaranku, sedangkan kamu mencintaiku?" tanya Nathan membiarkan tangannya dalam genggaman Alea.
Tanpa menjawab pertanyaan Nathan, Alea melepas genggamannya, beranjak dari tempatnya dan berjalan ke tempat rak mengambil kotak P3K dan di bawanya ke tempat di mana Nathan duduk sambil memegang tangannya yang mengeluarkan darah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com