webnovel

FAKE LOVE Eunhyuk-Jinhye

Cinta yang berawal dengan kebohongan. Pernikahan yang di dasari dengan kepalsuan. AKANKAH SEMUA ITU BISA BERTAHAN? Jika Jinhye berpikir bisa mempermainkan sebuah pernikahan dengan kepalsuan, dan kebohongan maka dia yang akan menelan akibat dari kebohongan itu. Tak ada siapapun di dunia ini yang bisa hidup dengan bahagia jika penuh dengan kepalsuan. novel EUNHYUK-JINHYE

Verradyta_Hyuk · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
19 Chs

kontrak (6)

Terlewat tiga hari setelah dengan bodohnya Hyukjae menyetujui kemauan Park Jinhye, siang ini ketika jam istirahat kantor di sinilah mereka berdua berada, duduk berhadapan di sebuah cafe dengan secangkir minuman dan selembar kertas yang menjadi atensi mereka sejak satu jam lalu.

"Poin pertama tulislah, perjanjian ini bersifat rahasia, jika ada yang sengaja membocorkan nya maka salah satu pihak boleh menghukum" Hyukjae mungkin masih waras untuk membuka rahasia sebesar ini pada orang lain, melakukan drama ini saja dia terpaksa.

"Aku tak mau kedua orang tuaku curiga jika pernikahan ini bohong, jadi kau harus berakting berpura pura menjadi suami yang baik dan ideal di depan semua orang, tulis itu juga" Hyukjae berdecak namun terpaksa menulis di kertas itu poin kedua mereka. "Nde saya akan melakukan nya, tapi begitu juga kau kan direktur, kau juga harus berakting kan jika di depan orang lain?"

"Nde tentu saja, aku cukup mahir bermain drama hehe~ tulis poin itu dengan huruf besar" Jinhye mengangguk lalu menyesap vanilla latte panasnya.

"Hanya enam bulan waktu paling lama dan tak lebih, jika salah satu pihak ingin bercerai lebih cepat maka pihak lain nya harus setuju, apa poin ini perlu di tulis juga?"

"Oke....aku setuju, tulislah dengan jelas, aku rasa begitu keadaan tenang dan kedua orang tuaku tak menuntut lagi aku akan memintamu mengurus surat cerai kita. soal alasan nya nanti kita pikirkan" Ini adalah pernikahan dengan sebuah kontrak perjanjian, seumur umur Hyukjae tak pernah menginginkan menikah yang seperti ini, jangankan menginginkan, mau membayangkan saja Hyukjae tak sudi, dia ingin menikah itu sekali seumur hidup dengan seorang wanita yang dia cintai dan juga mencintai nya, keinginan yang sederhana kan namun hancur karena ulah direktur yang kejam ini.

Namun kali ini Hyukjae harus melakoni pernikahan seperti ini. Sebuah pekerjaan paling gila yang pernah Hyukjae lakukan dan dia tak bisa menolak. "Poin perjanjian bisa kau tambahkan lagi jika perlu, jika itu hal yang masuk akal aku setuju" Wanita di depan nya yang bicara seperti itu dan dengan santainya mendekap lengan, sampai Hyukjae muak untuk melanjutkan obrolan ini lagi. lalu langsung menulis lagi.

"Masing masing pihak tak boleh mencampuri urusan pribadi, jika melanggar ada hukuman nya. dan yang terpenting harus mengurusi hidup masing masing" Hyukjae langsung menulis poin tambahan itu di kertas besar bergaris setelah Jinhye mengangguk setuju. "Tambahkan juga harus tidur terpisah meskipun dalam satu rumah. aku tak mau tidur satu ranjang dengan mu meskipun terpaksa kita harus tidur sekamar"

"Kau pikir saya mau? poin itu harus di tulis huruf besar juga. jika perlu saya akan tidur di sofa" Pria itu mengangguk cepat, poin itu yang paling penting karena pernikahan ini hanya drama kebohongan. Hyukjae tak sudi melakukan skinsip apapun dengan wanita kejam dan gila seperti Park Jinhye ini. "Kau baca ulang perjanjian nya setelah itu langsung tanda tangan saja, sebentar lagi jam istirahat selesai" Jinhye menyambar kertas itu, beberapa kali manggut manggut saat membaca nya dan menjetikkan jarinya di kertas itu.

"Bayaran penuh soal saham Park Company baru akan aku berikan setelah bercerai dan kontrak kita berakhir. Deal?"

"Terserah kau saja, asalkan tak lebih dari enam bulan bercerai saya setuju. lebih cepat bercerai itu lebih baik"

"Apa saat ini kau punya pacar?"

"Anniya" Hyukjae menggeleng heran, namun Jinhye malah tersenyum miring dengan senang. "Baguslah jadi takkan ada yang merecoki, jika kau punya pacar sih aku tak peduli tapi aku takut papa dan mama curiga dan pacarmu itu bisa menghancurkan semua rencana kita"

"Saya tak punya pacar, jangan kuatir" Jinhye mengangguk lalu langsung menggores tanda tangan dan cap nya di kedua kertas mereka tadi, dia juga menggeser dua kertas itu pada Hyukjae. "Palli kau teken bagian mu, pekerjaan ku masih banyak aku harus pergi. minuman kita biar aku yang bayar" Jinhye melirik arloji Daniel wellington di lengan kiri nya, beranjak berdiri menyambar tas Prada nya dan langsung pergi tanpa basa basi apalagi pamit, hingga Hyukjae menghela nafasnya, dan menatap nanar kertas yang dia tulis tadi. "Aku akan menikah dengan makhluk wanita itu? Hey dia bahkan tak ada sopan dan hormatnya sama sekali? pergi tanpa pamit" Hyukjae menopang dagu nya, dia menatap jalan raya di luar dari kaca besar di cafe. melamun ketika memikirkan soal masa depan nya yang entah suram seperti apa. "Lee Hyukjae kau pasti bisa, Hwaiting"

*

*

Setelah melakukan kontrak aneh dan gila itu dengan Hyukjae, tugas Jinhye sekarang tinggal meyakinkan kedua orang tua nya jika dia dan Hyukjae serius akan menikah. Awal mulanya Park Yonghun yang tak setuju dengan keinginan putri tunggalnya, namun dia akhirnya luluh ketika Jinhye berjanji akan segera memberikan cucu untuk kedua orang tua nya, Jinhye bahkan beralasan gamblang jika dia tak mau menikah dengan Oh Sehun karena tak suka dengan sifat sombong pria itu, Jinhye tak mau menderita sepanjang hidup nya jika menikah karena di jodohkan.

Park Yonghun akhirnya setuju dan terpaksa membatalkan niat perjodohan mereka dengan HAEWON CORP perusahaan keluarga Oh yang selama ini menjalin kerjasama dengan nya. Meskipun efek dari pembatalan perjodohan itu sempat membuat saham perusahaan sedikit menurun dan HAEWON juga tak terima karena telah di sepelekan.

Setelah masalah itu di selesaikan sang ayah semua keinginan Jinhye mulai berjalan lancar, tak sampai dua minggu sampailah Jinhye dan Hyukjae di hari ini, sebuah pernikahan yang begitu di harapkan kedua orang tua Jinhye namun sama sekali tak Jinhye inginkan.

Dia hanya melakukan pernikahan kontrak, awal dari sebuah kebohongan soal cinta.