"Cinta itu apa, Sha?" tanya Reza pada Meisha.
"Cinta itu huruf abjad disatukan," jawab Meisha pada Reza asal.
"Serius gue," ucap Reza pada Meisha.
"Lo pikir gue bercanda? Gue juga serius," sahut Meisha pada Reza.
"Kesal banget sama gue?" tanya Reza pada Meisha.
"Nggak," jawab Meisha apa adanya pada Reza.
"Yakin?" tanya Reza pada Meisha.
"Tanya apa memberi jawaban?" tanya balik Meisha pada Reza sembari memasang raut wajah kesalnya pada remaja laki-laki yang sekarang memboncengnya dan menuju pulang ke rumahnya.
"Ya udah maaf, oh iya mau beli bubur ayam nggak? Itu didepan mumpung ada yang jualan," ujar Reza pada Meisha saat melihat ada penjual tukang bubur di tepi jalan.
"Tau aja kalau gue lapar," sahut Meisha pada Reza.
Reza yang paham dengan apa yang dikatakan oleh gadis cantiknya itu, dia pun kemudian meminggirkan motornya dan berhenti di sebuah penjual bubur ayam di mana tidak banyak pembeli dan suasana seperti itu disukai oleh Reza sebab tidak akan antri lama.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com