Langkah kaki seorang remaja laki-laki yang tidak lain adalah Vando yang sekarang tengah berjalan mengelilingi lapangan basket dengan ditemani oleh Robi dan Daffa.
"Pusing kepala gue memperhatikan spesies langka ini," ucap Daffa yang ditunjukkan pada Vando.
"Nggak usah dilihat. Gue kan nggak mau lo ngelihat gue," sahut Vando dengan santai.
"Oh iya, bagaimana kabarnya Aurel?" tanya Daffa pada Vando.
"Nggak tau," jawab Vando sembari mengangkat kedua bahunya.
"Udah nggak suka atau pura-pura nggak suka sampai nggak tau kabarnya?" tanya Daffa pada Vando.
"Gue udah move on. Lelah nggak bisa mendapatkan Aurel," jawab Vando dengan raut wajah serius.
"Bisa gue percaya nggak?" sahut Robi bertanya pada Vando.
"Gue nggak mau lo berdua percaya sama gue. Tapi kenyataannya gue udah nggak suka sama Aurel, susah ngedapetinya," jawab Vando dengan jelas sembari memainkan bola basketnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com