Aida yang baru saja keluar dari ruang kelasnya setelah mendengar bel pulang sekolah berdering langsung melangkahkan kedua kakinya menuju ruang kelas Yuki berada.
Dua hari ini dirinya tidak sempat menghabiskan waktu bersama dengan sahabatnya itu dikarenakan dirinya memiliki tugas berkelompok dikelasnya. Berhubung hari ini dirinya sudah tidak wajib mengikuti tugas berkelompok karena sudah menyelesaikan bagian dirinya pun, memilih untuk menjemput Yuki terlebih dulu sebelum sahabatanya itu keluar kelas dan meninggalkan dirinya menuju ruang aktivitas klub memasak.
Tok.. Tok.. Tok..
Aida yang sudah berada didepan pintu ruang kelas Yuki pun mengulurkan sebelah tangannya untuk mengetuk pintu kelas tersebut dan menolehkan kepalanya kedalam kelas Yuki.
"Permisi, apakah Yuki-kun masih berada didalam kelas?" Tanya Aida pada salah seorang murid perempuan yang sedang membersihkan papan tulis.
Murid perempuan yang sedang membersihkan papan tulis itu pun menolehkan kepalanya saat mendengar suara seseorang dari luar kelas.
"Ah, Yuki-kun tadi sudah keluar kelas terlebih dulu saat bel pulang belum berhenti berdering." Jawab murid perempuan itu yang membuat Aida mengerutkan dahinya heran.
"Begitu rupanya. Baiklah terimakasih untuk informasinya." Ujar Aida sambil menundukan kepalanya sebentar lalu melangkahkan kedua kakinya meninggalkan ruang kelas Yuki dengan dahi berkerut.
"Hmm, tidak biasanya dia sudah pergi keluar kelas. Bukan kah dia seorang ketua kelas? Seharusnya dia tidak boleh melakukan hal seperti itu bukan?" Gumam Aida pada dirinya sendiri.
"Baiklah kalau begitu aku akan mengunjunginya di club memasak." Gumam Aida lagi pada dirinya sendiri, melangkahkan kakinya menuju ruang aktivitas club memasak berada.
Saat dirinya sudah berada di depan kelas ruang aktivitas club memasak berada, Aida memberhentikan tiga orang murid yang baru saja ingin masuk kedalam ruang tersebut.
"Ehm, senpai maaf. Aku ingin bertanya. Apakah Yuki-kun sudah berada didalam kelas klub memasak?" Tanya Aida pada ketiga murid tersebut yang merupak seniornya.
Tiga murid perempuan itu mengerutkan dahi mereka bersamaan. "Bukankah Yuki-kun sudah keluar dari club memasak? Hana-senpai memberitahukan kami semalam jika Yuki-kun sudah bukan menjadi anggota club memasak lagi." Jawab salah seorang murid perempuan itu yang di setujui oleh temannya yang lain.
Aida yang mendengar jawaban murid perempuan di hadapannya pun mengerutkan dahi heran, bagaimana bisa Yuki sudah bukan merupakan anggota memasak lagi??
Salah seorang murid perempuan itu yang melihat ekspresi terkejut diwajah Aida pun membuka suaranya.
"Jika kau ingin lebih memastikan lagi, kau bisa bertanya langsung kepada ketua kami, Hana-senpai mengenai mengapa Yuki-kun sudah tidak menjadi anggota klub memasak lagi." Ujar murid perempuan itu dan kembali di setujui dengan dua murid lainnya.
Aida pun langsung merubah ekspresi wajahnya dan menganggukan kepalanya pelan.
"Baiklah kalau begitu aku akan langsung bertanya pada Hana-senpai. Terimakasih senpai atas informasinya." Ucap Aida sambil menundukan kepalanya sebentar.
Tiga murid perempuan tadi pun balas menundukan kepala mereka sebentar.
"Hana-senpai saat ini sedang berada diruang osis. Jika kau ingin bertemu langsung denganannya kau bisa pergi kesana."
Lagi Aida kembali menundukan kepalanya.
"Baik, terimakasih senpai. Kalau begitu aku permisi dulu." Ucap Aida yang setelah itu kembali melangkahkan kakinya menuju dimana ruang Osis berada dengan perasaan heran kini menyelimuti dirinya.
"Apa-apaan ini, mengapa anak itu keluar dari klub memasak?? Bukankah dirinya memang ingin masuk kedalam klub itu??" Gumam Aida pada dirinya sendiri dengan perasaan heran dan terkejut menyelimuti dirinya.
"Apa jangan-jangan anak itu menemukan klub aktivitas siswa lain yang menurutnya lebih dari club memasak dan juga club basket??" Lagi Aida kembali bergumam pada dirinya sendiri.
"Ah sudahlah, lebih baik aku beratanya langsung pada Hana-senpai untuk mengetahui alasan yang sebenarnya."
Aida pun mempercepat kedua langkah kakinya menuju ruang osis berada.
Saat dirinya sudah berada didepan pintu ruang osis, Aida mengulurkan sebelah tangannya untuk mengetuk pintu itu sampai ada suara laki-laki yang amat sangat dirinya kenal menyahut dari dalam mempersilahkan dirinya untuk masuk.
"Masuklah."
Tanpa menunggu lama lagi, Aida langsung membuka pintu ruangan itu dan hal yang pertama kali dirinya lihat adalah sosok seorang murid laki-laki yang tengah berdiri sambil menghadap papan tulis yang berada dihadapannya.
Murid laki-laki yang sedang berdiri menghadap papan tulis dihadapannya dan merupakan sang ketua osis sedikit membulatkan matanya terkejut saat melihat sosok Aida yang sedang berdiri didepan pintu ruang osis.
"Permisi Kentaro-senpai. Apa aku bisa berbicara dengan Hana-senpai?" Tanya Aida pada murid laki-laki tersebut yang merupakan sang ketua osis dan juga kakak kandungnya jika dirumah.
Murid laki-laki tersebut yang di panggil Kentaro oleh Aida pun langsung merubah ekspresi wajahnya dan menganggukan kepalanya pelan.
"Ya, kau bisa berbicara dengan Hana-chan, Ai-chan. Tapi Hana-chan sedang pergi ke toilet sebentar. Kau bisa menunggunya disini sampai dirinya kembali." Jawab Kentaro yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Aida.
Aida pun melangkahkan kakinya menuju salah satu kursi yang ada diruangan itu. "Terimakasih senpai, aku akan menunggu Hana-senpai disini."
Kentaro menganggukan kepalanya sambil terkekeh pelan melihat sikap formal yang di tunjukan oleh Aida kepada dirinya.
"Kau tidak perlu bersikap seformal itu Ai-chan. Lagi pula disini hanya ada kita berdua saja." Ujar Kentaro sambil terkekeh pelan.
Aida pun memejamkan kedua matanya sesaat sambil menghela nafas panjang.
"Tapi kita tetap masih berada dilingkungan sekolah senpai. Jadi kau harap kau akan mulai terbiasa dengan sikap formal ku ini sampai kau lulus satu tahun nanti."
Kentaro tidak dapat menahan gelak tawanya melihat sikap formal adiknya yang jarang sekali dirinya lihat jika berada dirumah.
"Baiklah, baiklah. Ku harap aku akan terbiasa dengan sikap formal mu ini Ai-chan."
Aida hanya berdeham merespon Kentaro yang sedang tergelak.
Tidak lama kemudian pintu ruangan osis pun kembali terbuka dan sosok Hanami pun berjalan masuk keruangan osis itu.
"Eh, ada Ai-chan. Sejak kapan kau berada disini Ai-chan?" Tanya Hanami yang baru saja menyadari keberadaan Aida didalam ruang Osis.
Aida yang melihat kedatangan Hanami pun langsung beranjak dari duduknya, membuat Hanami dan Kentaro mengerutkan dahi mereka heran.
"Hana-neechan!" Panggil Aida dengan dengan sedikit meninggikan nada suaranya, membuat Hanami dan Kentaro terkejut di tempat mereka.
"A-h ya, ada apa Ai-chan?" Tanya Hanami setelah tersedar dari keterkejutannya pada Aida.
Aida pun langsung melangkahkan kakinya menghampiri Hanami. Hanami yang melihat Aida melangkahkan kakinya menghampiri dirinya semakin mengerutkan dahi heran.
"Hana-neechan! Apa benar Yu-kun sudah berhenti menjadi anggota klub memasak? Kapan? Kenapa bisa? Lalu dirinya saat ini mengikuti aktivitas siswa apa jika bukan mengikuti aktivitas memasak??" Tanya Aida beruntut membuat Hanami sedikit bingung harus menjawa pertanyaan Aida yang mana terlebih dulu.
Kentaro yang melihat Hanami bingung harus menjawab pertanyaan adiknya yang mana dulu pun, memilih untuk melangkahkan kakinya menghampiri Aida dan mengulurkan kedua tangannya pada Pundak sang adik, lalu menariknya untuk kembali terduduk disalah satu bangku yang ada diruangan itu.
"Ai-chan, kamu bisa melayangkan pertanyaan satu-persatu pada Hana-chan." Tegur Kentaro pada Aida yang kini terdiam ditempatnya sesaat, lalu menganggukan kepalanya cepat.
"Baik, kalau begitu aku akan bertanya, apakah benar jika Yu-kun sudah keluar dari club memasak??" Tanya Aida pada Hanami.
Hanami yang mendengar pertanyaan Aida pun melirikan matanya kearah Kentaro sebelum dirinya memejam kedua mata sesaat sambil menghela nafas panjang.
"Ya, dirinya sudah bukan anggota club memasak lagi." Jawab Hanami yang membuat Aida membulatkan kedua matanya terkejut.
"Lalu sekarang kegiatan klub apa yang dirinya ikuti neechan???" Tanya Aida tidak sabaran.
Hanami menaikan sebelah alisnya heran. "Apa Yu-kun tidak mengatakan apa-apa kepada dirimu Ai-chan??"
Aida kini mengerutkan dahinya heran mendengar pertanyaan Hanami. "Mengatakan apa? Selama dua hari ini Yu-kun tidak ada mengatakan hal apa-apa kepadaku, karena kami belum bertemu kembali sampai saat ini. Aku sibuk melakukan kegiatan tugas kelompok di kelas. Jadi kami tidak saling bertemu satu sama lain."
Hanami menganggukan kepalanya pelan, mulai mengerti mengapa Aida sama sekali belum mengetahui mengenai adik bungsunya yang keluar dari club memasak.
"Yu-kun sudah bukan menjadi anggota club memasak lagi sejak dua hari lalu." Ujar Hanami mengambil jeda sesaat, membuat Aida memilih untuk tetap diam ditempatnya menunggu Hanami melanjutkan perkataannya.
"Saat ini dirinya sudah memilih club aktivitas yang baru dan memegang jawabatan sebagai seorang manajer club." Lajut Hanami yang membuat Aida mengerutkan dahinya heran dalam diam.
Hanami yang melihat Aida masih terdiam ditempatnya dengan kerutan tercetak didahinya pun memilih kembali memejamkan kedua matanay dan menghela nafas panjang.
"Club yang dirinya pilih saat ini adalah club aktivitas basket. Jadi dapat dikatakan, sejak dua hari lalu Yu-kun sudah resmi menjadi manajer klub basket Kitsunema."
Aida yang mendengar perkataan Hanami tidak dapat menahan rasa terkejutnya mendengar apa yang dikatakan oleh kakak sahabatnya itu.
"A-apa? Yu-kun kembali masuk kedalam klub basket??!"