"Lagipula siapa yang bisa menolak masakan enak buatanmu, sayang," ucap Brian sambil menatap Elena.
Elena yakin jika tidak ada Rena di meja makan ini, Brian tak akan berkata seperti itu. Tapi hatinya tak bisa berbohong, dia senang ada seseorang yang memuji hasil masakannya. Apalagi pria itu Brian, pria yang dulu bersikap kasar dan selalu menatapnya benci.
Brian tak memperdulikan reaksi kedua wanita itu dan melanjutkan makannya.
Rena menoleh menatap Elena. Matanya memincing menatap Elena lekat. Wanita itu hanya tersenyum kecil dan mulai makan sarapannya. Rena tak habis pikir. Apa yang sudah Elena lakukan pada putranya? Tak hanya mengenakan kemeja pink, putranya juga sarapan nasi goreng. Hal yang tak pernah Brian lakukan saat masih tinggal bersamanya.
Beberapa menit kemudian Brian sudah selesai makan. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh, dia harus segera berangkat kerja jika tak ingin terlambat.
"Mom, Elise, aku harus segera berangkat." Brian bangkit di susul Rena dan Elena.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com