webnovel

Sebenarnya, Aku Sangat Membencimu

Éditeur: Wave Literature

Angin di pegunungan terdengar menakutkan, terutama saat malam hari. Kegelapan malam ditambah kabut yang tebal di empat penjuru bisa membuat tangannya seakan tidak terlihat.

Liang Yixuan hanya mengenakan sepotong pakaian. Ia berdiri. Kakinya yang satu terasa ringan, satunya lagi terasa berat. Ia menyeret tubuhnya berjalan ke depan.

Di malam hari, sinar matanya bisa terlihat begitu menakutkan. Sikapnya yang biasa lemah lembut seakan tak lagi kelihatan. Saat ini, ia tak lagi peduli dengan kakak keempatnya yang apatis, dan kakak kelimanya yang kejam.

Saat ia keluar dari rumah, ia tak peduli lagi dengan nyawa dan kematiannya.

Namun tiba-tiba terdengar suara mengerang dari belakang. Suara erangan yang terdengar miris

Liang Yixuan seketika terdiam.

Ia menoleh ke belakang dan melihat bayangan seseorang bertubuh mungil. Bayangan itu sedang membungkuk dan menutup diri dengan lengannya.

"Sang Istri?"

Liang Yixuan terkejut dan terpana. Ia menatap Dong Huiying yang mendesah dan sedikit terlihat kebingungan.

"Uhuk, uhuk." Dong Huiying mendongak dengan canggung, "Maaf, lukanya sangat menyakitkan, sepertinya sedikit terinfeksi." Dong Huiying menyentuh kepalanya sendiri dan merasakan demam. Sekarang, ia merasa bahwa ia sedang melihat kilatan cahaya.

Di masa ini, obat-obatan begitu kurang dan sulit didapat. Dong Huiying merasa bahwa keadaannya saat ini benar-benar buruk. Tiba-tiba, ia merasa cemas dan bertanya-tanya dalam hati, apakah ia bisa selamat dari penderitaan yang dirasakannya?"

Di era kuno saat wanita begitu dihormati, sungguh aneh jika ada yang mengatakan Liang Yuening menodongkan pisau ke arahnya. Serangan seorang pria mampu melukainya dengan pisau dan meninggalkan luka hingga mengenai tulangnya. Darah segar tak berhenti menetes. 

Meskipun hanyalah luka kecil, tapi di jaman ini flu bisa saja membunuh seseorang. Terutama bila tidak ada pengembangan tentang obat!

Di sini, kehidupan manusia lebih murah daripada rumput obat. Dong Huiying sangat khawatir dengan dirinya sendiri.

"Uhuk, uhuk!" Dong Huiying batuk lagi. Seluruh tubuhnya gemetar.

Kini Dong Huiying sudah tidak tahan lagi. Saat ia jatuh ke tanah, tiba-tiba aroma harum tercium.

Ia membuka matanya dan melihat Liang Yixuan sedang merangkulnya.

"Sang Istri, kau …" Penampilan Liang Yixuan begitu kacau.

"Ah, kau ingin bertanya, kan? Alasan aku bisa berada di sini."

Liang Yixuan mengangguk.

Tenggorokan Dong Huiying terasa terbakar dan suaranya serak. 

"Aku tak bisa tidur. Aku tidak sengaja melihatmu dan merasa aneh. Jadi aku mengikutimu ke sini." Namun, Dong Huiying juga punya alasan lain. Pada tengah malam saat kondisinya sedang buruk, ia merasa tidak bisa tidur dan ingin meninggalkan desa. Setidaknya dengan cara seperti ini …

Lalu Dong Huiying mengerutkan keningnya dan berpikir. Ia mengingat jika jalan yang dilewatinya ini mengarah ke desa sebelah, desa yang merupakan tempat tinggal Zhu Xingfang. 

Liang Yixuan menatapnya dalam-dalam. Ia telah melihat penampilan Dong Dabao yang kasar, dan tahu betapa menjengkelkannya wanita ini. Ia dulu takut kepada Dong Dabao, tapi karena Dong Dabao suka membuat masalah, ia selalu berusaha bersikap hangat. Namun sekarang, seketika situasinya menjadi rumit.

Dong Huiying juga mampu bertindak seperti pahlawan dengan cara menyelamatkannya dari tangan Zhu Xingfang. Wanita di hadapannya ini, kini memperlakukannya sangat berbeda jika dibandingkan sebelumnya. 

Liang Yixuan menghentikan Dong Huiying dan memeluknya. Di saat yang sama, terdengar suara desahan di telinga Dong Huiying, "Sang Istri."

"Ya?" Balas Dong Huiying dengan sedikit mempertanyakan.

Dong Huiying terlalu lelah. Tubuhnya kecil dan mungil. Sebenarnya Ia sedang tidak ingin melakukan kontak fisik dengan orang lain. 

Namun, terlalu banyak yang terjadi dalam kurun waktu dua hari ini. Dong Huiying juga berusaha menolong berulang kali ketika masalah itu mulai memuncak. Kini Sang Istri sudah tidak punya energi untuk menangani hal lain.

Saat ini, Dong Huiying sedang dipeluk oleh Liang Yixuan. Ia menghirup aroma dingin dan segar dari tubuhnya. Kesadarannya makin menurun dan kelopak matanya terasa berat.

Liang Yixuan melirik, Ia seakan menganggap Dong Huiying seperti seekor kucing yang bersandar di lengannya. Kini Dong Huiying bersandar manja di dada Liang Yixuan sambil mengantuk.

Liang Yixuan mengerutkan alisnya dan berkata, "Sebenarnya, dari awal aku sangat membencimu."