webnovel

Kapan Kau Punya Tatapan Mata yang Menarik

Éditeur: Wave Literature

"Sudah selesai!" Dong Huiying mengambil pakaian Liang Yixuan dan mengenakannya pada tubuh pria itu. Ekspresi pria ini tampak tidak berdaya dan wajahnya juga kacau.

"Ingatlah selalu, bahwa pria itu memiliki emas di bawah lututnya. Mereka hanya berlutut kepada Tuhan dan ibunya." ujar Dong Huiying menasehati. Setelah itu, ia menepuk bahu Liang Yixuan dan mengisyaratkan bahwa ia boleh bangun. 

Liang Yixuan mengangkat kepalanya dan takjub. Mata Dong Huiying basah.

"Sang Istri …" Balas Liang Yixuan ragu.

Sambil mendengar potongan kalimat itu, Dong Huiying masih merasa kagum dengan kecerahan mata yang dimiliki suaminya. Ia meminta Yixuan untuk bangkit berdiri. 

Tiba-tiba terdengar suatu keributan dari luar rumah, "Dong Dabao! Keluar!" Suara orang tersebut jelas terdengar bahwa ia memiliki tujuan buruk.

Dong Huiying menatap Liang Yixuan. Setelah dandanan Liang Yixuan kembali lembut, pria ini mencoba mengingat suara orang yang berteriak memanggilnya itu, "Orang ini … sepertinya Nyonya Zhou?"

Di Dinasti Yuan, kata nyonya (niangzi) menunjuk kepada wanita yang menikah dengan seorang suami. Jika seorang wanita paruh baya yang berusia empat puluhan tahun seperti Zhu Xingfang, maka ia akan memiliki kata besar (da) di depan namanya, seperti Zhu Da Niangzi.

Dong Huiying tak tahu hal yang akan terjadi setelah ini. Saat suara itu memanggilnya, ia tidak bisa menghindar lagi. Terlebih lagi, suara Nyonya Zhou seakan mengisyaratkan suatu kecemasan yang akan menimpa keluarga Liang lagi. Jika Dong Huiying pura-pura tuli, mungkinkah wanita itu langsung masuk ke dalam? 

Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke luar. Dia akan menghadapi wanita itu untuk mengetahui alasan yang membuatnya datang dengan cara seperti ini.

Ketika Dong Huiying keluar, seluruh orang di sekitarnya mendadak membeku sejenak.

"Apa yang sedang terjadi?" Dong Huiying masih bingung dengan situasi ini. Batinnya masih kaget menerima perlakuan tamu yang tidak diundang ini.

Pada saat ini, tepat di depannya terlihat sekumpulan gadis petarung. Satu per satu dari wajahnya kelihatan bertampang jahat. Mereka mengelilingi rumah keluarga Liang.

Di luar halaman itu, tampak seorang wanita dengan tubuh kekar dan tegap. Tingginya bisa mencapai seratus delapan puluh sentimeter. Matanya tampak marah dengan menatap pintu rumah keluarga Liang. 

Saat wanita itu melihat Dong Huiying keluar, senyum menyeringai menghiasi wajahnya. 

"Dong Dabao…. Dong Dabao…., lihatlah dirimu yang sombong ini! Aku sudah setengah hari makan dan minum di luar. Butuh berapa banyak lagi kesabaranku sebelum kau keluar dari rumah? Cih! Apakah kau terlalu memandang rendah aku, Zhou Dachun? Atau menurutmu aku tidak layak menghadapi keluarga Liang?" Ujar Zhou Dachun sambil menatap tajam Dong Huiying.

"Nyonya Zhou, tenanglah sedikit. Kita pasti bisa menyelesaikannya" Ujar salah satu rekan Zhou Dachun sedikit menenangkan suasana. 

Di dalam rumah, Liang Yixuan buru-buru mengenakan kemejanya dan berjalan di belakang Dong Huiying. Melihat gadis petarung yang mengepung rumah keluarga Liang, dia sedikit bingung, "Mengapa dia datang kemari hari ini?" 

Liang Yixuan benar-benar bingung dan tanpa sadar menatap Dong Huiying. Dia berharap mendapatkan sebuah jawaban dari Sang Istri. Tidak ada yang tahu bahwa Dong Huiying juga tidak mengetahui masalah apapun dengan para wanita di depannya itu. Jika bukan karena Liang Yixuan yang lebih dulu menyebut 'Nyonya Zhou', Dong Huiying bahkan tak pernah tahu bahwa lawan bicaranya bermarga Zhou.

Liang Yixuan masih tidak paham dengan situasi ini. Ia merasa jika dirinya tidak bisa membantu dalam masalah kali ini.

Zhou Dachun mengalihkan pandangannya kepada Liang Yixuan, "Diam!" 

Liang Yixuan terdiam. Ia tidak bisa melakukan apapun bahkan menunjukkan sikap yang tenang. 

Di Dinasti Yuan, perempuan memiliki posisi lebih tinggi daripada laki-laki. Laki-laki tidak memiliki hak sama sekali. Bagi wanita, laki-laki hanya dianggap sebagai mainan. Lebih lagi, mereka tidak pernah tahu dengan sebutan 'hormat'.

Zhou Dachun menatap Dong Huiying lagi, "Aku tahu alasanmu, Dong Dabao keluar begitu lambat. Rasanya hari ini begitu cerah. Apakah kau begitu tidak sabar berhubungan intim dengan para suamimu?"

Dong Huiying mendadak merasa kehilangan harga diri sebagai wanita dari masanya. Zhou Dachun memandang kedua orang di hadapannya ini dengan tidak senonoh. Tidak lama kemudian kedua orang ini keluar dari rumah satu per satu, terlebih saat ia melihat pakaian Liang Yixuan yang berantakan. Zhou Dachun berpikir, jika mereka mau, mereka bisa berhubungan intim pada siang hari.

"Ehem.. ehem..." Dong Huiying diam-diam menundukkan wajahnya. Para wanita di sini benar-benar kejam, sedangkan wajahnya sudah berusaha menahan rasa malu dari ungkapan wanita itu. Dong Huiying merasa sangat malu dalam situasi ini.