webnovel

ELYANA

Ini tentang Elyana, atau biasa dipanggil Eli yang menyukai kakak tirinya sendiri yaitu William Martinez, dengan kenyataan bahwa pria itu sangat membencinya karena pernikahan orang tua mereka. Eli sadar, mau sampai kapanpun mungkin William akan membencinya dengan terbukti sikap kasar yang sering pria itu berikan kepadanya entah melalui tindakan verbal maupun non verbal. Tapi Eli bisa apa, hal itu bahkan tidak bisa menghapus perasaannya kepada kakak tirinya itu. Karena bagi Eli, William adalah potret sempurna dari tipikal pria idamannya selama ini. Mungkin kata Jane memang benar, sahabatnya itu suka sekali menyebut ia bodoh karena sudah jatuh cinta dengan pria yang bahkan tidak pernah memikirkan perasaannya. Lagi-lagi Eli bisa apa? Namun sepertinya, prinsipnya yang ia pegang teguh itu membuahkan hasil. Atau mungkin, memang sejak dulu William memang menyukainya, namun tidak pernah dia tunjukkan karena sebuah alasan. Ya, dan alasan itulah yang akhirnya mengungkap rahasia kelam yang selama ini Papa Eli tutupi mengenai kematian Mamanya dan juga rahasia-rahasia besar lainnya. Darisana Eli sadar, bahwa selain mendiang Mamanya, William yang selama ini secara terang-terangan membencinya justru menjadi orang kedua yang peduli padanya. Dan justru bukan Papanya yang selama ini ia banggakan, ataupun Mama tirinya yang Eli pikir benar-benar baik kepadanya.

Shawingeunbi · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
113 Chs

Chapter 67

Setelah insiden penyerangan dan juga hilangnya Lily juga Eli, kini mereka sudah kembali ke kota beraktivitas seperti biasanya. Namun berbeda dari biasanya, kali ini William menjaga Eli dan Lily jauh lebih ketat. Ia menyewa bodyguard untuk menjaga mereka.

Meski kedua wanita itu sama-sama menolak, namun William menutup kedua telinganya. Ia hanya ingin memastikan kedua wanita yang sama berharganya dalam hidupnya itu aman.

"Pagi, sayang," sapa William pada Eli yang terlihat menyiapkan sarapannya. Wanita itu tersenyum hangat menyambut kekasihnya itu.

"Pagi, hari ini apakah kau bekerja hingga malam?" tanyanya. William menggeleng.

"Aku tidak akan bekerja full, biar Christ saja yang mengurus sisanya," jawabnya.

Mendengar jawaban William, Eli nampak mengernyitkan dahinya. "Memangnya kau mau pergi kemana?"

"Tentu saja menjagamu, aku tidak akan bekerja full hingga situasi berjalan kondusif."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com