Wanita itu berhenti melangkah, membalikkan tubuhnya, menyadari Keenan tidak melangkahkan kakinya barang satu jengkalpun. Dia pun tersenyum.
"Apa yang kamu tunggu?" Wanita kloningan Kanaya itu akhirnya bersuara. Suaranya begitu mirip dengan Kanaya.
Apakah ada dua wanita di dunia ini yang memiliki wajah dan suara yang begitu mirip, sadangkan mereka bukan saudara kembar? Batin Keenan mulai terusik oleh pertanyaan logikanya.
Seolah kembali tersihir, Keenan bergerak mengikis jarak, mengikuti wanita itu. Wanita yang kembali membalikkan tubuhnya, berjalan memimpin di depan Keenan. Jalanan di depannya tampak tak berujung.
"Bisakah kau memberitahukanku, akan kau bawa ke mana kita?" Keenan mencoba mengorek dengan pertanyaan lain. Setelah pertanyaan tentang 'siapa wanita itu' tidak mendapat jawaban.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com