"Naya? Apa aku bikin salah sama kamu?" Keenan berkata lirih. Kanaya masih mendengarkan. Ia hanya pura-pura tertidur.
Ya, kamu bikin salah, Keenan! Siapa wanita itu? Lagi-lagi Kanaya hanya bisa menjawab dalam hati. Kanaya belum bisa mengeluarkan suaranya. Menggerakkan tubuhnya pun ia tidak bisa.
Kemudian ia mendengar Keenan beranjak dari kursinya dan berjalan menjauh. Saat itulah Kanaya berani membuka matanya kembali. Dan air matanya kembali mengalir, dalam kebisuan. Apa yang terjadi? Hingga aku tidak bisa bicara dan bergerak, jerit Kanaya di dalam hatinya.
Tidak berapa lama, ia mendengar suara langkah kaki mendekati tempatnya berbaring. Buru-buru Kanaya menutup matanya kembali.
Keenan datang bersama perawat yang langsung mengecek keadaan vital Kanaya. Semua normal. Perawat hanya mengatakan bahwa Kanaya butuh istirahat.
Keenan lantas keluar dari ruang ICU, memberi kesempatan Kanaya beristirahat. Sebelum pergi, Keenan sempat mengelus kening Kanaya, kemudian menciumnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com