(Untuk para reader, silahkan sebelum membaca bab ini, menyetel lagu Keabadian yang pernah dipopulerkan oleh Reza Artamevia. Supaya lebih mengena dengan bagian cerita ini.)
Lagu berikutnya, yang pernah dipopulerkan oleh Reza Artamevia, Keabadian. Dinyanyikan oleh Asha. Menambah kehangatan di hati dua sejoli, yang saat itu sedang bermekaran pucuk-pucuk cinta.
Tangan Kanaya tak pernah Keenan lepas dari genggaman tangannya. Sambil mendengarkan lagu berikutnya.
Keenan mengisyaratkan Kanaya untuk mengikutinya. Membawanya ke bagian gazebo yang mengarah ke laut. Tampak gulungan ombak besar mengarah ke tepi pantai, kian lama kian mengurai, menjadi buih, menebarkan aroma laut yang khas. Langit malam tampak gemerlap dengan taburan bintang-bintangnya.
Tak ada yang berbicara di antara mereka untuk beberapa saat, Keenan mengarahkan kepala Kanaya agar bersandar di bahunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com