webnovel

You Break My Heart

"Mulai hari ini Ariana akan tinggal bersamaku disini."

Deg….

Apa Casta tidak salah dengar? Damario akan tinggal bersama wanita lain sementara istrinya ada dirumah?

Mata Casta memerah dan perih. Namun lebih perih hatinya.

"Kenapa tiba-tiba Damario?" Casta bertanya dengan suara bergetar.

"Karena aku menginginkannya." Pria itu menjawab dengan eskpresi datar.

Sementara Ariana, tak bisa digambarkan betapa senang hatinya. Ia tak menyangka selain makan bersama, ia akan menempati rumah Damario.

"Ehhh sayang, dimana letak toiletmu?"

"Maria…antar Ariana!"

"Baik tuan." jawab Maria dengan eskpresi terkejut atas apa yang dikatakan majikannya barusan.

"Apa kau marah karena aku bertanya tadi pagi?" tanya Casta dengan tatapan nanar.

Damario mendecih lalu meninggalkan Casta diruang tamu. Wanita itu segera berlari menuju kamarnya dan menumpahkan air mata yang sedari tadi ia tahan.

"hiks…sebenci itukah kau padaku?" ia terduduk di pojok dan berusaha mengecilkan suaranya.

"Damario….hiks" cukup lama wanita itu menangis hingga tak menyadari bahwa seseorang mendengar tangisannya dari balik dinding.

...….....

"Dimana asistenmu? Aku tidak melihatnya sejak tadi."

"Entahlah."

Ariana mengendikkan bahunya dan kembali mengunyah makanan.

"Sayang kenapa kau tidak bilang kalau kau mau membawaku tinggal disini?"

Pria itu tak menjawab.

"Sayang."

Damario merasa jengkel lalu menatap sinis wajah Ariana membuat wanita itu ketakutan.

"Nyonya mari makan. Saya sudah buatkan bubur untuk nyonya." Maria mengetuk pintu kamar Casta.

"Masuklah Maria!"

Wanita paruh baya itu masuk sambil membawa nampan berisi segelas susu dan bubur jahe.

"Nyonya, apakau baik-baik saja?"

"Tentu saja Maria." Casta berusaha tersenyum dan mengambil nampan itu.

"Tapi wajahmu pucat nyonya. Apakau belum kerumah sakit?"

"Iya. Aku akan kesana besok. Kau sudah makan Maria?"

"Saya akan makan setelah nyonya selesai."

"Kenapa harus menungguku selesai? Ambillah makananmu dan temani aku disini!"

"Tapi nyonya.."

"Aku tidak mau penolakan. Cepatlah Maria!" ujar Casta dengan suara dibuat-buat hingga terdengar sangat lucu. Akhirnya Maria mengalah. Ia mengambil makanan didapur dan tanpa sengaja, Damario memperhatikannya.

"Maria apa yang kau lakukan?"

"Ehh saya..saya mau temani nyonya makan tuan. Ups maksud saya Casta." Maria reflek menutup matanya ketika ia sadar bahwa Ariana ada disitu.

"Saya permisi tuan."

Damario membiarkan makanannya dan memandang kosong pepohonan diluar.

"Sayang apa yang kau pikirkan?" tanya Ariana mengagetkan Damario. Namun bukannya mendapat jawaban, Ariana justru mendapat decihan Damario dan langkah kakinya yang semakin menjauh.