Keesokan harinya
"Bunda, Bryan mau keluar ya bareng temen temen"
"Mau kemana?"
"Mau ke pasar antik, ada ujian praktek. Pulangnya mau ke Mall kota"
"Ohh, yaudah mau minta uang? Apa minta izin?"
"Minta izin aja sih sebenarnya"
"Udah gapapa, ambil aja
nih uangnya hari ini bunda
balik lagi ke toko"
"Ou, oke lah. Hati hati bunda nanti
pas pergi nya"
"Iya"
3 VIETNAMESE GUYS 😾✨
Riero
Mau ketemuan di mana?
Renjun
Di taman kuy
Bryan
Kuy lah
Mereka bertiga akhirnya bertemu di taman, dan segera naik ojek untuk pergi ke pasar antik.
"Nah kita sampai ni, beli apa aja
jadinya? Kan kebetulan kita
sekelompok"
Renjun bertanya
"Riero ada list belanjaanya
tuh"
Bryan menjawab dengan santai
"Kan di grup kelas ada anjir"
"Yaudah, coba lu buka"
"Hadeeeh iya deh"
"Kita kudu beli ini, ini, ini, berpencar aja ga mau tau gua"
"Iya iya, kirim apa yang harus di beli
ama gua"
"Yas, gua juga"
"Ketemu lagi di gerbang pasar antik!"
"Oke"
"Iya nanti ketemu disini lagi aja"
30 menit kemudian..
"Nah ketemu juga nih"
"Lu pikir gua Aladin bisa ngilang"
"Dia cuma ngomong gitu doang njir, ga
usah ngegas"
"Gua juga ga ada unsur ngegas"
"Ah udah lah, katanya mau ke mall ayo naik ojek lagi"
"Taxi aja gimana?"
"Kalo itu, anda yang bayar"
"Dih, patungan lah"
"Yaudah, ayo naik taxi"
"Patungan"
"Yang pesen siapa?"
"Gua, pas pulang Renjun pesen taxi
pulang"
"Baiklah"
Akhirnya mereka bertiga memesan taxi untuk pergi ke mall.
Di dalam taxi..
"Nanti mau ngapain di mall?"
"Gua mau main"
"Gua mau belanja"
"Lah kok"
"Kalo mau jajan juga boleh, mak gua ngasih uang lebih"
"Asik nih, jajan aja lah"
"Gua mau boba"
"Gua juga lagi pengen boba"
"Gimana kalo makan dulu, baru temenin Bryan belanja. Dan main deh"
"Ide bagus"
"Yas, gua setuju"
Hari ini panas sekali, jalanan pun macet. Dan membuat suasana taxi pun pengap.
"Ya Allah panas nya"
"Ni kalo di Padang Mahsyar
lebih panas kali ya"
"Ya Tuhan, panas sekali. Cepet cepet jalan dong kami bertiga mau main"
Mereka saling membatin.
Dan tak terasa mereka sampai di mall.
"Haduh sampai juga, akhirnya"
"Buruan yuk naik eskalator"
"Iya njir, panas"
Sesampainya di food court..
"Gua mesen duluan"
"Gua juga"
"Yodah mencar"
Mereka mulai menghabiskan waktu nya di dalam mall, sampai akhirnya hari menjelang malam dan mereka bertiga memutuskan untuk pulang.
"Udahan ah mainnya"
"Besok gua audisi kedua njir"
"Gua ga sabar liat lu"
"Aduh"
"Santai aja besok, jangan gugup"
"Iya, dah ah Njun pesen taxi"
"Siap"
Esok harinya..
Beep beep beep!
Alarm baru milik Bryan berbunyi.
"Hey dunia! Selamat pagi!"
Bryan langsung bangun bersegera mandi, dan turun kebawah untuk sarapan.
"Kak, bunda ga liat kakak tampil di audisi?"
"Gapapa kok, ada temen temen kakak. Mau ajak temen mu ga?"
"Aku ajak Kim yaaaa?"
"Iya boleh, habis sarapan telepon dia"
"Iya"
Selepas sarapan..
"Xin Chao Kim, mau ikut liat kakak gue audisi?"
"Ahh iya boleh boleh gue siap siap
dulu"
"Datang kerumah ya! Ada temen temen kakak ku juga ikut liat"
"Iya Amira, makasii udah diajakin"
"Yakali ngga, xixi yaudah babaii"
"Bye~"
10 menit setelah Amira menelpon Kim..
Ding dong!
"Nah itu pasti Kim"
"Selamat datang Kim! Anggap rumah sendiri ya"
"Ah iya iya"
Kata Kim sembari menganggukkan
kepala.
"Kakak ku masih mandi, lu mau minum
apa?"
"Ih gausah repot repot"
"Mau sirup?"
"Em, kalo itu boleh deh"
"Tadi katanya ga mau"
"Kan ga enak juga anjir, kalo udah di
tawarin berkali kali"
"Canda Kim"
Cklek!
Bryan keluar dari kamar mandi dan tidak sengaja terlihat tubuh bidang nya.
"Aduh kakaknya Amira sexy banget"
Kim membatin di hatinya
"Hai! Kamu temennya Amira ya? Anggap rumah sendiri ya, Amira belum mandi dia males"
"Heh! Anjir lu ye. Gua udah mandi"
"Baperan baperan"
"Pergi sana lu, pake baju tebar pesona terus aja lu tiap kali ada cewe"
"Dih, kagak ye mon maap"
Kata Bryan sembari naik tangga.
"Aduh Amira kakak lu ganteng sama sexy banget"
"Oemji, bisa bisa nya lu. Tapi emang, disekolah dia laku banget banyak yang suka"
"Eh beneran? Ya Tuhan ganteng banget. Lo harus bersyukur njir punya kakak gitu"
"Hahaha, iya insya Allah gue bisa bersyukur dapet kakak kek gitu.
"Wajib itu! Wajib! Ya Tuhan.."
Kim yang masih dalam tahap menghalu, dan pipinya memerah.
-----
"Cus berangkat?"
"Iya ayo"
"Jemput temen temen gue dulu ya"
"Serah lu dah"
Kim hanya bisa menutup mulut dan mencoba menghilangkan pipi yang memerah merah tersebut.
Singkat cerita, Bryan sudah menjemput temen temennya dan langsung menaiki bis untuk menuju tempat audisi.
"Kalian belok kiri, gua belok kanan"
"Amira tuntun ya kak"
"Iya sono"
Mereka berlima berpisah dari Bryan, Bryan harus melengkapi data diri sekali lagi. Dan menunggu giliran.
"Acaranya udah mulai njir"
Riero sudah tidak sabar melihat sahabatnya tampil diatas panggung yang elegan.
"Snapgram aman!"
Renjun sudah bersiap dengan kamera hp nya, begitu juga dengan Kim yang sudah tidak sabar melihat orang yang sejak tadi ia kagumi tampil. Amira sudah mulai banyak berdoa agar kakak nya tersebut lolos.
"Eh habis ini si Bryan eh"
"Okay gua udah ga sabar, dan ga bisa di ungkapkan lagi"
"Aduh Amiraa, kakak mu habis ini!!"
"Duh kalian, jangan berisik. Takutnya penonton lain risih"
Dan tiba saatnya Bryan tampil di depan para pemirsa, dan para coach.
Reff:
"Because when the sunshine we shine together, told u i'll be here forever, said i'll always be your friend, took an oath i'ma stick it til the end"
Dan...
3 juri yang duduk dalam kursi putar itu. Memencet tombol putar, yang berarti Bryan lolos dan boleh memilih 1 dari 3 juri tersebut.
"Aku memilih Ań Phúc"
"OH MY GODD! THANK UU"
Juri An Phúc terharu dengan itu, ia berlari dan memeluk Bryan.
"YA AMPUN SO SWEET!"
Amira melihat kakak nya yang merasa terharu dan senang, Bryan bisa naik ke tahap selanjutnya.
"Aduh gua ga tahan liat Bryan sama coach, sweet banget!"
"Sama Njun, gua jugaa"
Kim hanya bisa menutup mulut dan masih berkhayal kalo coach itu adalah dia, dan di peluk oleh Bryan.
Setelah ini, acara break. Dan mereka berlima pulang menuju rumah masing masing
"SUCH A CRAZY EXPERIENCE!"