webnovel

Kekacauan (2)

Éditeur: Wave Literature

"Bahkan ramuan penyembuh dari gereja pun tidak lagi mempan..." Heli merasa cemas. Ia menoleh dan memandang pria feminin itu.

"Cynthia, apa dia masih mengejar kita?"

"Tidak." Pria cantik bernama Cynthia itu menggeleng perlahan. "Kita bergerak jauh lebih cepat dari mereka. Perhatikanlah pria di punggungmu itu. Dia akan mati dalam dua putaran jam pasir."

Heli mendongak dan memandang gerobak yang terparkir di tepi sungai. Ia mengingat perkataan pria aneh itu. Ia menyadari bahwa pria itu bisa menyembuhkan mereka jika mereka bisa membayarnya.

Heli segera memeriksa kantongnya, namun ia hanya memiliki lima koin perak. Koin-koin itu kotor, dan sebagian salah satu koin itu menghilang.

Pria bermata hijau itu terbangun dan berbicara dengan suara serak. "Uhuk… Tidak apa-apa... Pergilah tanpa aku..."

Heli berpura-pura tidak mendengarnya. Ia membetulkan posisi pria itu di punggungnya dan perlahan-lahan mendekati gerobak yang terparkir di tepi sungai.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com