Ewa Lani menatap Cedrico dengan heran. Dia benar-benar tidak habis pikir kalau Cedrico juga akan cemburu pada Rei yang hanya seorang bocah kemarin sore.
"Cedrico, usiaku dan Rei terpaut sangaaaat, sangaat jauh! Aku lebih pantas jadi ibunya! Aku hanya mengkhawatirkan anak dari sahabatku! Apa itu juga tak boleh? Kau semakin tak masuk akal Cedrico!" protes Ewa Lani.
Cedrico hanya diam, dia sedikit malu karena terlalu berlebihan. Pria itu melihat Ewa Lani lagi, kali ini dia mengamati dengan mata yang penuh arti.
"Apa lagi? Memangnya kau tak lelah menempel terus padaku?" tanya Ewa Lani.
"Apa kau mau berkata jujur? Aku ingin bertanya sesuatu," ujar Cedrico tiba-tiba.
"Memangnya aku pernah bohong? Tanya saja!" jawab Ewa Lani.
"Apakah menurutmu pria sepertiku punya kesempatan untuk bisa membuatmu jatuh cinta?" tanya Cedrido yang terlihat mulai putus asa.
"Kenapa kau tiba-tiba bertanya begitu?" ujar Ewa Lani heran.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com