webnovel

Kamu Pikir Aku Akan Menikahimu?

Éditeur: Wave Literature

Xia Changyue ingin sekali melihat Yan Chengchi walaupun hanya dari kejauhan. Akan tetapi, dia takut, jika dirinya terus tinggal bersamanya hanya akan membuat pria itu sakit hati. Dia juga takut, Xia Shuhan bisa ditemukan kapan saja oleh pria itu.

Saat ini, Xia Changyue menggenggam selimut yang ada di tubuhnya dengan kedua tangannya. Saat kata-katanya jatuh, suhu di ruangan kamar menjadi terasa sangat dingin tampak seolah dipenuhi dengan iblis-iblis yang mengerikan.

Yang Chengchi membalikkan badan, lalu perlahan melangkah maju dengan mata iblisnya yang terus menatap mata Xia Changyue di depannya yang posisinya lebih rendah tanpa berkedip. Hanya karena memukuli Chenxu, dia ingin meninggalkanku? Jika kamu sangat mencintainya mengapa tidak tinggal bersama selama empat tahun ini? Apakah ini karena keluarga Xia sedang dalam keterpurukan dan bahkan tidak bisa menikahkannya dengan keluarga kaya? Batinnya.

Yan Chengchi mengepalkan tangannya dengan sangat erat, sementara wajahnya yang sempurna tertutup oleh kabut kemarahan. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Kamu menanyakan itu lagi?"

Xia Changyue terdiam, tubuhnya pun terasa kaku. Dia menatap mata hitam pekat Yan Chengchi dan merasa sulit sekali berbicara seolah tenggorokannya bengkak. Setelah beberapa detik ragu-ragu untuk bersuara, akhirnya dia membuka mulutnya, "Aku menyetujui untuk pindah kesini karena kontrak. Akan tetapi, aku tidak bisa tinggal disini sepanjang waktu karena cepat atau lambat kamu akan menikah. Aku hanya ingin tahu kapan aku bisa pergi." 

Xia Changyue berkata dalam hatinya, jika dia bisa, dia ingin pergi sekarang juga. Namun, dia tidak berani mengatakannya karena takut Yan Chengchi akan sangat marah. Jadi, dia hanya bisa mencoba memberi petunjuk dengan kata-kata lain.

Jelas-jelas Xia Changyue ingin Yan Chengchi memberi kepastian kapan pria itu akan membiarkannya pergi. Tetapi ketika dia mengatakan itu, hatinya sendiri terasa tegang. Saat dia memikirkan ada wanita lain di sisi pria itu cepat atau lambat, akan menempati posisi penting dalam hidupnya dan menjadi istrinya, hatinya terasa sesak dan dia kesulitan untuk bernapas. Pada saat itu terjadi, pria tersebut pasti sudah melupakan dirinya. Memikirkan hal itu, dia menggigit bibirnya dengan keras hingga tercium aroma darah karena kesakitan.

"Kamu pikir aku akan menikahimu?" Mata Yan Chengchi cerah dan gelap secara bergantian. Dia menatap mata Xia Changyue penuh dengan rasa penasaran. 

Dia ingin meninggalkanku bukan karena An Chenxu, tetapi khawatir bahwa aku akan menikah? Pikir Yan Chengchi

"Aku tidak…"

"Lebih baik tidak." Yan Chengchi memotong perkataan Xia Changyue dengan dingin. 

Yan Chengchi melangkah maju, meraih wajahnya, lalu memegang dagunya dan memaksa gadis itu mengangkat kepalanya. Tatapan matanya yang dingin terasa seperti es lancip. Dia menatap wajah pucatnya dengan seksama, lalu berkata, "Aku tidak akan pernah menikahi wanita sepertimu dalam hidupku!"

Setelah kalimat yang tajam itu, suasana pun hening. Wajah Xia Changyue pucat pasi dan bibirnya bergetar. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya dia tidak bisa berkata apa-apa. Yan Chengchi menatapnya, membuang wajahnya, lalu membalikkan badan dan berjalan keluar.

Air matanya yang sedari tadi ditahan olehnya, jatuh dalam sekejap. Xia Changyue ingin pergi, tetapi saat mendengar Yan Chengchi mengatakan bahwa dia tidak akan pernah menikahinya, hatinya terasa sangat hancur. Apakah dia ingat pernah mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah menikahi wanita lain? Batinnya.

Xia Changyue pun berbaring di tempat tidur dengan tubuh mungil yang meringkuk. Dia berpegangan dengan erat pada dirinya sendiri dan terus menatap langit-langit kamar sampai matahari terbit.

***

Keesokan hari...

Xia Changyue pergi ke studio lebih awal dari biasanya. Dia memegang naskah yang belum direvisi sambil berdiri di luar ruang rapat. Dia tampak sangat gelisah dan tidak tahu bagaimana cara menjelaskan kepada sutradara saat masuk ke dalam nanti.

"Penulis skenario Xia, kenapa kamu masih berdiri di luar? Sutradara sedang menunggumu." Salah satu kru keluar dan melihat Xia Changyue yang masih berdiri di luar pintu, lalu dengan sopan mengingatkannya. 

"Aku akan masuk sekarang," balas Xia Changyue dengan wajah yang pucat pasi. Dia tahu bahwa dirinya tidak bisa menghindari sutradara. Lalu, akhirnya dia masuk dengan kepala yang tampak kaku.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.