webnovel

File 1 : Permulaan adalah permulaan

"Srupp....,wah kopi ini enak sekali ya kan",

"Srupp....,ahhh enak sekali",

Aku meminum kopi yang ada si sebuah cangkir kecil yang kupengang dengan jariku, sungguh kopi yang kunikmati ini sangat lezat dan menyegarkan tenggorokan, tetapi entah kenapa aku masih tidak tenang.

Rekanku pernah berkata bahwa jika kau tertekan minumlah kopi, kalimat tersebut sedang kulakukan sekarang tetapi hal itu tidak manjur, mungkin ada hal lain yang terlewat ketika meminum barang hitam ini, tetapi apa itu.Hal tersebut mebingungkan diriku dan ingin segera kucari, tetapi aku tidak mempunyai waktu untuk melakukan hal tersebut karena sekarang kondisiku sangat tidak memungkinkan melakukannya.

"Arah jam 4,RPG!...", teriak seseorang.

"Sringgg....darrr...",

"Bruahh…..,sial mereka brutal sekali kalau menyerang",

Aku menyemburkan kopiku karena ledakan tadi, dan seseorang berlari tergesa-gesa ke diriku, dia berpakaian lengkap anti peluru dengan wajah ditutup topeng gas, dan di tangannya ada sebuah senjata tipe sniper.

"Ghost sebuah unit pendobrak musuh berjalan kemari, unit itu dari arah jam 4, kita harus menghetikannya!", kata orang yang menghampiriku, dan dia melemparkan sebuah senjata anti-tank yang cukup besar kediriku.

"Tunggu sebantar lah….,aku sedang menikmati kopiku ini", kataku dan meneguk kopi yang tersisa di cangkir.

"Cepat oi, kalau kita tidak cepat pos ini akan hancur dalam waktu 10 menit", teriaknya dengan wajah cemas.

"Sebentar lagi, 10 detik lagi kopi ini habis sabar..", ucapku dengan santai.

"Ahhk…, kau harus ke titik itu juga, aku kesana dulu", katanya dan langsung berlari meniggalkanku.

Dia sangat ketakutan, hatiku berkata begitu ketika kopiku sudah habis kuminum, sebenarnya dia harus tenang ketika kondisi seperti ini, jika dia termakan rasa takut kematiannya akan lebih cepat.

Memang, seharusnya aku tidak melakukan hal ini dan juga perang akan berakhir 2 tahun lagi, jadi aku harus bertahan.

Bumi sekarang sedang di landa kehancuran, perang terjadi dimana-mana, langit menjadi lautan asap hitam, di darat menjadi lautan darah dan di lautan menjadi tempat kapal-kapal perang berhenti selamanya.

Kekacauan ini sudah berlangusung selama 18 tahun, dan kami para manusia yang masih bertahan menyebut ini "Perang 20 tahun", kenapa kami dapat menyebut kejadian ini dengan itu, karena seseorang telah meramalkan itu sebelum perang ini terjadi, dan sudah terlewat 18 tahun lamanya perang ini berlangsung dan aku masih hidup.

Banyak sekali kejadian di perang ini dan semua kejadian itu sangat mengerikan, dan jika aku memikirkan lagi kejadian-kejadian itu tubuhku langsung merinding, dan sekarang kekacuan ini akan segera berakhir.

Perang yang kuhadiri sekarang ini mungkin akan menjadi penutup tragedi dari "Perang 20 tahun", dan semoga ramalan 23 tahun yang lalu itu terjadi.

*****

"Ah…, sial dimana Si sniper tadi", ucapku sambil melihat sekitar-sekitar dan berlindung di sebuah parit panjang.

"Apakah dia sudah mati", kataku lagi dan sebuah suara hentakan kaki terdengar jelas di kedua telingaku.

Kuubah pandanganku ke sumber suara dan kedua mataku melihat sebuah objek yang sangat besar dan tinggi, benda itu memiliki 3 pasang kaki dan hampir berbentuk seperti laba-laba, tetapi hanya memiliki satu tubuh utama, dan di bagian bawahnya terdapat selongosong meriam.

"Sial!, Si pendobrak sudah datang",

Aku langsung menyiapkan senjata yang di lemparkan ke diriku tadi, tetapi jarakku sekarang sangat jauh denga objek itu, dan pada saat itu seseorang menghampiriku dengan mengendarai motor.

"Kau dari regu penghancur?", tanya orang itu.

"Tidak, aku dari regu biasa", jawabku dan masih sibuk menyiapkan senjata yang ada di kedua tanganku ini.

"Tetapi senjata yang kau pegang itu bukannya bera…,clakk…",

"Brag….",

Ketika dia akan selesai berbicara sebuah peluru mengenai kepalanya, dan membuat dia tewas dan jatuh dari motor yang dikendarainya.

"Ahh.., sial dia terbunuh tetapi motornya utuh, bagus..", ucapku setelah melihat kematiannya.

Setelah aku melihat dia terkapar, aku segera mengalungkan anti-tank yang kusiapkan tadi dan bergegas menaiki motornya.Ketika diriku sudah naik suara hentakan kaki tadi semakin mendekat.

Aku menarik gas motor dan berjalan menuju Si pendobrak, ketika aku mendekati dirinya beberapa prajurit musuh menembakiku, tetapi aku dapat menghindarinya dan memberikan serangan kembali dengan sebuah pistol.

"Darr…..darrr…..",

"Sial mereka menghalangiku!", ucapku dan mempercepat laju motor.

"Tembak dia!, jangan sampai lolos", teriak seorang prajurit musuh sambil membidik diriku.

Kupercepat lajuku dan menghiraukan musuh yang menembakiku, sesekali aku menabarak atau menyrempet mereka dan akhirnya aku sampai di titik yang di tentukan, aku bertemu seseorang lagi di titik dan kelihatannya dia sama sepertiku, mebawa sebuah anti-tank.

Ketika aku menghampirinya ban motorku tertembak dan membuat aku terjatuh, ketika itu sekelompok pasukan musuh melihat diriku.Aku ditembaki kelompok dan di belakangkau terdengar suara tembakan.

"Sial!, jangan bilang belakangku juga musuh", kataku sambil menggerakkan tubuhku yang tertimpa motor.

Suara tembakan dari belakangku semakin keras dan mendekat, tetapi tidak ada satupun peluru yang mengarah ke belakang diriku, dan seseorang memanggilku dari belakang.

"Oi, kau dari regu penghancur?", kata seseorang dari belakangku.

"Tidak, tetapi cepat tolong aku, aku akan jelaskan", kataku dengan tubuh masih tertimpa motor.

"Ok, oi cepat lindungi aku", ucapnya sambil menoleh kebelakang.

Setelah itu muncul suara tembakan serempak dari arah belakang, tembakan itu melindungi diriku dan dirinya, dia mendekatiku dan mengangkat motor yang menimpaku, setelah aku lepas dari itu.

Aku dan dia berlari menuju arah tembakan perlindungan tadi, dan berlindung di sebuah parit, dan berjalan lagi menuju ke sebuah bunker.

*****

Sesampainya di salam bunker, aku melihat banyak lagi pasukan dari pihakku dan ada sebuah peta terbentang di sebuah meja yang berada di tengah bunker, seseorang berperawak besar sedang berdiri di ujung meja itu, dia mungkin komandan di regu ini.

"Bagaimana keadaan tempat itu?", tanya pria besar itu mengarah ke orang yang meyelamatkanku.

"Pasukan musuh juga mulai bergerak dan melindungi unit pendobrak mereka, dan aku menemukan seseorang ketika mengawasi daerah itu", jelas orang yang di depanku.

"Hmm, dia yang ada di belakangmu itu?", tanya pria besar dan pandangannya mengarah diriku.

"Saya Ghost dari regu pemantau", kataku dengan tegang setelah melihat tatapannya.

"Oh begitu", ucapnya dengan wajah curiga.

Pria besar itu memiliki perawakan yang kekar dan kuat, tatapannya sangat mengintimidasi dan juga tangan kirinya memegang sebuah pucuk senjata yang berada di sampingya, sungguh dia sangat menakutkan.

Ketika aku selesai memperkenalkan diriku, pria besar itu menjelaskan sebuah rencana, dia menunjuk beberapa titik di peta dan menjelaskan apa yang harus di lakukan, rencana yang di jelaskannya adalah sebuah rencana untuk menumbangkan unit pendobrak musuh.Dia menjelaskan rencana itu dengan singkat dan ketika dia selesai, sebuah ucapan muncul dari mulutnya.

"Kita harus segera menumbangkan si sialan ini, demi melindungi warga kita dari para bajingan itu, kuatkanlah tekad kalian dan jangan berfikir egois, bantulah yang susah berfikirlah cepat, kita akan mengakhiri perang di medan ini", ucapnya dan mengankat tangan kanannya ke atas dan setelah itu semua berteriak.

"Uraaa....", teriak semua orang di bunker.

"Misi di mulai", kata pria besar itu setelah teriakan semangat prajuritnya.

Rencana di mulai dan semua keluar dari bunker untuk mempersiapkan peralatan, aku juga menambah dan mengganti beberapa peralatanku, dan aku hanya akan membawa sebuah anti-tank karena aku bertugas untuk menyerang kaki pendobrak itu dan ada 5 orang lain yang seperti diriku.

Kita sudah menyebar ke titik yang di tentukan dan bersiap menembak kaki unit itu, aku tergabung ke dalam kelompok orang yang menyelamatkanku tadi, orang yang menyelamatkanku tadi bernama Taer.Aku baru menanyakan namanya ketika kita sudah di posisi yang di tentukan, dan jika kulihat di itu tipe orang yang mudah bergaul.

"Hei Ghost apakah ini akan susah?", tanya Taer.

"Aku tidak tahu, mungkin ini akan sedikit merepotkan", jawabku sambil mengecek anti-tank yang kubawa.

"Hmm.., aku ingin segera pulang", ucapnya dengan wajah datar.

"Ya kita akan segera pulang", kataku.

Ketika kita berbincang-bincang sebuah suara terdengar dari radio komunikasi, suara itu memerintahkan bahwa kita akan bergerak mendekati target.

"Sudah waktunya", ucapku dan mengalungkan anti-tank yang kubawa.

"Ya kita akan maju menyerangnya", jawab Taer.

Setelah itu kita langsung bergerak mendekati target menggunakan mobil yang di persenjatai, kukira perjalanannya akan mudah tetapi ekspetasiku salah besar, kita di tembaki para musuh yang melindungi unit itu secara habis-habisan.Kondisi saat itu sangat menegangkan dan memakan beberapa orang dari kelompokku.

"Cepat ambil alih senjata itu", teriak Taer sambil mengendarai mobil.

"Ya pak!", jawab salah satu anggota.

"Oi Ghost berlindunglah, kau kunci dari misi ini, jangan sampai mati!", ucap Taer dan membelokkan mobil yang di kendarinya.

"Ok!", kataku.

Jarak antara kita dan pendobrak mulai dekat, dan penampakann objek itu semakin besar.Akhirnya kita sampai, aku keluar dari mobil dan mulai mencari tempat untuk menembakkan anti-tank, Taer berpindah ke senjata yang ada di mobil dan menembaki musuh yang mendekat.

"Ghost cepat cari tempat dan tembak kaki Si sialan itu", teriak Taer sambil menembaki musuh.

"Ok Taer, jangan mati!", ucapku dan berlari menjauhinya.

Aku meniggalkan Taer dan mencari tempat membidik, setelah beberapa saat aku menemukan tempat yang tepat, aku berjarak sekitar 800 m dari targetku dan objek itu terus bergerak dan menembakkan sesuatu dari meriam bawahnya, sungguh itu sangat mengerikan.

Aku mulai membenarkan posisiku dan mengunci objek itu, dan ketika aku akan menari pelatuk sebuah ledakan teerjadi di salah satu kaki benda itu, ledakan itu mematahkan kaki pendobrak dan membuat pergerakannya terganggu.

Ketika aku melihat itu, aku juga menarik pelatuk dan ledakan terjadi di salah satu kaki benda itu.Setelah itu aku kembali ke Taer dan dia sudah mati ketika aku sampai.

"Sial!", ucapku ketika aku sampai.

Aku mendekati dirinya dan mengeluarkan tubuhnya, setelah keluar aku menidurkannya di tanah dan mengambil kalung yang ada dilehernya, di kalungnya berbentuk bulat pipih dan seperti memiliki ruang didalamnya, aku membuka kalung itu dan menemukan sebuah foto yang berisi Taer dan seorang gadis.

"Apakah dia ini…?", ucapku.

Aku befikir bahwa gadis yang di foto ini pacar atau tunangannya, setelah aku melihat foto ini entah kenapa hatiku terasa sakit dan muncul rasa balas dendam.Ketika aku sibuk memikirkan hal tersebut sebuah suara dari radio dari mobil muncul.

"Taer jawab, Taer!", suara dari radio.

Aku mendekati alat itu dan menjawab kembali suara itu.

"Di sini Ghost, Taer terbunuh dan hanya tersisa diriku di sini, misi sukses dan aku akan kembali", jawabku.

"Terbunuh!?", suara kaget dari radio.

"Ya dia terbunuh dan di sini hanya ada aku tetapi misi sukses, bagaimana kondisimu, ganti", ucapku.

"Kami dari kelompok Gestar aman, tetapi ada 2 orang yang terbunuh", jelas orang dari radio itu.

"Oh shit!, apakah misimu berhasil?", tanyaku.

"Kami berhasil, tetapi ada kelompok yang gagal, mereka di dekat kelompokmu", jawabnya.

"Apa!, aku akan ke titik mereka", kataku.

"Ok, hati –hati banyak sekali musuh yang berkeliaran", jawabnya dan saluran kita terputus.

Aku langsung keluar dari mobil, dan mengambil beberapa senjata dan benda lain, ketika aku sedang mencari itu sekelompok pasukan musuh melihat diriku dan menembakiku.

"Sial!, kenapa mereka ada disini", kataku.

Aku berlari untuk sembunyi dan mengisi ulang peluru senjataku, aku berlindung dan mulai melihat-lihat posisi musuh, ketika bersembunyi aku melihat 7 pasukan musuh dan satu robot anjing tipe pelacak.

"Ahh…, kenapa anjing itu juga ada", kataku kesal.

Ketika itu anjing robot musuh menggonggong dan gonggongan itu mengarah ke diriku.Para pasukan musuh tahu bahwa ada sesuatu dari arah gonggongan, salah satu dari mereka mendekat ke diriku, ketika dia sampai aku langsung menembaknya, tetapi teman yang di belakannya juga menembakku tepat di bahu kananku.

"Ahh…., aku tertembak", kataku.

Diriku terkapar dan salah satu dari mereka mendekatiku dan menembak kepalaku menggunakan pistol yang ada di tangan kanannya.

"Darr…..",

Aku tertembak tepat di kepalaku, darah bercucuran keluar membasahi wajahku dan pandanganku mulai meredup dan hitam.

"Akhh…, aku mati ya", ucapku setelah dunia terlihat hitam.

*****

Aku merasa bahwa tubuhku tertidur di suatu tempat, rasa dingin yang menyakitkan kulit dan hawanya yang menyakitkan tulang, tunggu dulu apakah aku masih hidup, hatiku berkata begitu.

Kedua mataku kucoba kubuka dan aku melihat sebuah ruangan hampa dengan atap ruang angkasa yang indah, kuubah pandanganku kebawah dan kulihat sebuah tekel putih yang dingin, ketika aku sibuk dengan kondisiku, suara langkah kaki terdengar dari arah depanku.

"Siapa itu!?", kataku dan mengubah pandanganku ke sumber suara.

Ketika kedua mataku kuarahkan ke sumber suara, aku melihat sesosok wanita yang cantik, memakai gaun yang bisa di katakana cukup terbuka dan rambutnya berwarna putih salju.Dia berjalan mendekatiku dan jarak kitapun mula tidak ada dan diapun berkata.

"Selamat datang di Dunia Baru", ucapnya sambil membentangkan kedua tangannya.

"Haaa….!?, kau itu sudah gila ya", kataku kebingungan.

"Aku tidak gila, dan juga aku ini dewi", kata wanita itu dengan nada sombong.

Aku tidak tahu dimana posisiku sekarang dan juga apa maksut dia kalau dirinya dewi, apakah ini hanya mimpi, aku masih tidak bisa menentukannya.