webnovel

Dua Penguasa

Mengisahkan dua Pemuda dari Negara Maritim yang sangat menggilai barang antik dan kuno, keduanya mengikuti sebuah lelang di Negara Tirai Bambu. Hingga sampai dimana keinginan mereka terwujud, yaitu untuk mencapai dunia lain. Namun sial, setelah sampai di dunia tersebut. Mereka tidak mendapatkan jalan pulang. Kini keduanya terjebak di dunia dengan Manusia yang bisa mengendalikan panasnya api, membekukan air, kerasnya tanah dan hampanya angin. Mereka menyebut diri mereka adalah Kultivator Mereka mendapat identitas baru dari dua Harimau yang mereka temui untuk memulai petualangan mereka di dunia tersebut, mereka berdua dengan sangat tekun menaikan kekuatan mereka dalam tujuan untuk menguasai dunia ini! *Original bukan terjemahan.

Han_disini · Oriental
Pas assez d’évaluations
525 Chs

Bab42. Desa

Mereka berempat segera mencari tempat untuk beristirahat yang cukup aman dari Siluman ataupun Binatang Iblis, Kuda Bergas mereka diserang dan dimakan oleh Jendral Siluman hal ini memaksa mereka untuk berburu dengan berjalan kaki. Han Xiao dan Ne Zha benci hal tersebut, jika mereka tidak meratakan Jendral Siluman tersebut mungkin hati mereka akan terus dibayangi kekesalan tanpa batas.

Setelah berjalan cukup lama kelompok yang terdiri dari empat orang tersebut menemukan sebuah desa kecil, Xia Shiva dan Su Lihwa memapah kedua pemuda itu agar berjalan sedikit lebih cepat.

Kondisi Han Xiao lebih baik dari Ne Zha karena dia menyerap Esensi Darah dari Jendral Siluman, tetapi dalam tubuhnya juga semua kekuatan itu harus dia tahan dengan kuat agar tidak meledak dan membuatnya jatuh dalam kegilaan seperti saat di Hutan Kegelapan. Han Xiao mengakui bahwa setelah dia menyerap Awan Darah itu memungkinkan dia memiliki kendali sedikit kesadarannya setelah melahap begitu banyak Esensi Darah.

Mereka berempat segera dampai di desa tersebut, desa itu tidak memiliki tembok penghalang, mereka membiarkan desa mereka terekspos begitu saja. Mungkin mereka berpikir tidak akan ada yang berkunjung di kedalaman hutan seperti ini.

Su Lihwa mengedarkan pandangannya keseluruh arah, dia berharap ada penginapan walaupun kecil di desa ini.

"Siapa kalian?" Suara serak muncul di samping mereka. Pemilik suara itu adaah seorang pria paruh baya dengan wajah banyak keriput serta rambut yang sudah memutih.

"Kami sedang melakukan perjalanan, kedua temanku bertarung dengan Siluman sehingga butuh banyak beristirahat. Apakah ada penginapan di desa ini?" Su Lihwa berkata menjawab pertanyaan pria tua tersebut.

Pria itu melihat keempat anak muda tersebut dengan seksama sebelum menunjuk ke sebuah arah, "Di pusat Desa ada sebuah penginapan kecil milik kepala Desa, kalian bisa ke penginapan itu." Setelah mengatakan itu pria tua itu berjalan menjauhi kelompok Ne Zha.

"Ayo cepat kita ke penginapan," ajak Xia Shiva, dia terkejut saat Han Xiao meraba tubuhnya, juga ada aura negatif yang terpancar dari Han Xiao membuatnya sedikit takut.

Sesampainya di penginapan mereka memesan kamar tetapi ternyata di penginapan ini hanya ada tiga kamar, satu dari kamar itu terisi jadi sisa hanya dua kamar.

"Baiklah tidak masalah." Su Lihwa segera memesan dua kamar tersebut, dia sudah tidak tahan melihat Ne Zha yang sangat lemas. Hatinya seolah teriris melihat Ne Zha yang bahkan berdiri dibantu olehnya.

Wanita penjaga Penginapan itu segera memberikan kunci pada Su Lihwa lalu mengantarkan mereka menuju kamar.

Su Lihwa bersikeras ingin satu kamar dengan Ne Zha dan merawatnya tetapi Ne Zha mengatakan bahwa sebaiknya Su Lihwa satu kamar dengan Xia Shiva. Ne Zha mengetahui jika saja Xia Shiva dibiarkan dengan Han Xiao yang sudah melahap banyak Esensi Darah akan kemungkinan kejadian di Hutan Kegelapan terulang.

Setelah Su Lihwa dan Xia Shiva membantu Han Xiao dan Ne Zha berbaring di atas kasur barulah mereka pergi menuju kamar di sebrang untuk beristirahat.

Pintu tertutup rapat, Ne Zha menghela napas setelah melihat kedua gadis itu pergi.

"Lihatlah dirimu, kau hanya dipeluk ringan seperti itu sudah mengeluarkan keringat dingin." Han Xiao tertawa saat melihat Ne Zha yang bercucuran kerigat dingin, sesungguhnya Ne Zha walaupun anak dari seorang Mafia besar dan telah membunuh ratusan manusia tetapi dia sama sekali belum pernah melakukan hal intim dengan lawan jenisnya. Dia seperti memiliki phobia terhadap perempuan.

"Diam kau!" Ne Zha menatap kesal Han Xiao, semua Qi dia gunakan dalam sepuluh napas saat bertarung melawan Jendral Siluman. Dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk mengambil pil dalam Cinci Spasialnya jika Ne Zha bisa mengambil beberapa pil saja dia tidak akan sampai di kondisi menyedihkan seperti ini.

"Kau, apakah kau akan memangsa Xia Shiva?" tanya Ne Zha dengan dalam.

Han Xiao menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku bisa menahan Esensi Darah ini. Tapi aku akan butuh pelampiasan dalam waktu dekat, kuharap kau menjauhkan mereka berdua dariku saat hal itu terjadi."

Ne Zha menghela napas pelan, Manual Kultivasi Han Xiao sangatlah mengerikan. Jika dia tidak bisa menahannya dia akan mengamuk seperti Binatang Iblis, hanya ada satu cara agar dia tidak membunuh yaitu melepaskan seluruh hasrat negatifnya dalam hubungan intim.

"Oh iya, aku lupa bertanya padamu. Apa Inti Perubahan yang kau inginkan?" tanya Han Xiao.

"Kita mendapatkan Kristal Roh dari Harimau Suci, menurutku itu sudah kuat," jawab Ne Zha.

Han Xiao mengangguk pelan, dia memejamkan matanya sebelum menyentuh pundak Ne Zha.

Semburan cahaya merah menyinari tubuh Han Xiao perlahan cahaya itu menyusut kecil lalu menjadi sebuah energi dan menyalurkannya pada Ne Zha.

"Itu adalah energi negatif yang aku murnikan, cukup untuk membuatmu bisa membuka Cincin Spasial dan mengambil Pil," terang Han Xiao.

Ne Zha memang merasa sedikit membaik, segera dia mengambil lusinan pil pemulih Qi agar mereka bisa berdiri tegak lagi.

Setelah mengkonsumsi pil, wajah kedua pemuda itu secara bertahap lebih cerah dari sebelumnya. Ini menandakan bahwa Qi dalam tubuh mereka mulai dipulihkan setengahnya.

"Han, bukankah kau memiliki peliharaan yang tangguh?" ucap Ne Zha setelah teringat Monyet emas kecil di pundak Han Xiao tetapi saat mulai berburu dia tidak melihatnya di pundak Han Xiao.

"Eh ini, anak sialan itu hibernasi sementara waktu aku tidak bisa menggangunya." Han Xiao juga sedikit kesal tentang Po Houzi yang tertidur.

Po Houzi sangatlah unik, dia bisa memasuki Cincin Spasial Han Xiao dan tidak terpengaruh aliran waktu yang berhenti disana, ini membuat Han Xiao kembali bertanya seberapa kuat Monyet Anggur Emas ini nanti.

"Kita tidak perlu menggunakan senjata jika ada Monyet itu," ujar Ne Zha.

Han Xiao mengangguk tetapi tidak menjawab, saat ini dia sedang berusaha menekan Aura Negatif yang mulai menyerang dirinya lagi.

"Aih setelah cukup pulih aku harus berburu beberapa perempuan," batin Han Xiao kesal.

"Istirahat dengan baik, besok kita akan mencari informasi tentang Siluman di daerah ini. Sangat aneh ada banyak Jendral Siluman berkumpul di satu tempat," ucap Ne Zha.

"Hmm... Sebaiknya kau besok segera membawa dua gadis itu pergi jauh dariku, aku tidak tahu apakah aku kuat atau tidak besok menahannya," kata Han Xiao.

Ne Zha menghela napas pelan lalu mulai terlelap dalam tidurnya, melihat betapa mudahnya Ne Zha tertidur Han Xiao mengutuk nenerapa kali. Dia sangat ingin tidur tapi aura sialan itu terus menghantuinya.

"Aaargh!!! Aku tidak bisa seperti ini!" Han Xiao mengerang dalam hatinya, dia memastikan Ne Zha sudah tertidur dengan lelap. Setelah melihat bahwa Ne Zha sudah tertidur lelap dia turun dari ranjang lalu keluar dari kamar.