Raja Ras Jijian yang awalnya tidak perduli dengan hal sepele tiba-tiba meledak ketika mendengark kabar bahwa pasukan yang dikirimnya ke Pulau untuk bertemu dengan tamu penting mati dan hanya menyisakan tiga orang saja.
Setelah mengirim ratusan ribu pasukan, Raja Ras Jijian mengira masalah akan selesai karena musuhnya takut. Tapi sial, ratusan ribu pasukan yang dipimpin oleh Tetua Ras semuanya rata dalam pertarungan yang bahkan tidak sampai setengah jam.
Amarah Raja Ras Jijian semakin memuncak ketika mendengar kabar Markas di Kota Bawah Air diserang.
Tidak bisa lagi menahan amarahnya, karena mendengar kabar bahwa musuh mereka selama satu hari terus memakan Tendon Naga dari Ras Jijian.
Raja Ras Jijian segera bergegas untuk pergi menemui beberapa kenalannya, walaupun dia dilahap oleh amarah, tapi setidaknya dia masih bisa berpikir. Orang yang bisa dengan mudah membunuh Tetua Ras dan meratakan Ras Jijian dalam hitungan detik bukanlah orang biasa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com